Family

501 53 44
                                    

Jaehwan masih sibuk .memasukkan perlengkapan ke dalam tas besar yang akan dia bawa pergi sebentar lagi saat tiba-tiba ia mendengar langkah kecil mendekatinya.

"Ma~~~~mam..maa~~~"

Jaehwan menunduk, menemukan bayi kecilnya sedang menarik-narik rok dress nya dengan wajah memelas minta di gendong.

"Oh?! Woojin sudah bangun? Ada apa, sayang?"tanya Jaehwan lalu menggendong tubuh berisi sang anak yang baru berusia 1 1/2 tahun itu.
"Mammm...ma~"
"Mammm..ma? Ah, Woojin lapar? Sebentar ya, sayang. Biar mama buatkan susu, sekarang Woojin makan ini dulu ya"

Jaehwan memberikan bayinya sepotong kecil snack bayi yang selalu ia siapkan untuk berjaga-jaga seperti sekarang ini. Bayi yang belum genap berusia 2 tahun itu pun menerima snack dari ibunya lalu melahapnya meskipun pada akhirnya hanya akan basah terkena liurnya sendiri.

"Duduk disini dulu ya"

Woojin diam saja saat ibunya mendudukkan dirinya di karpet depan televisi namun bayi itu mulai tak bisa tenang saat merasa ibunya tak kunjung kembali dan mulai menangis.

"Iya, sayang, sebentar. Mama sedang membuat susu untuk Woojinie, sebentar ya sayang ya"terdengar seruan Jaehwan yang berhasil meredakan tangis Woojin meskipun masih terdengar rengekan dari sang bayi.

Jaehwan berjalan cepat menuju putranya itu lalu menggendong nya ditambah dengan kecupan bertubi-tubi pada pipi gembil sang putra yang sangat mirip seperti yang ia miliki.

"Maafkan mama ya, apa mama terlalu lama? Sekarang Woojin minum susu lalu kembali tidur ya? Jika tidak tidur sekarang nanti Woojin akan tertidur saat papa datang. Jadi tidur ya? Agar bisa menyambut papa"celoteh Jaehwan yang kini menidurkan anaknya yang sudah meminum susunya dengan tangan yang sesekali menepuk pelan pantat Woojin.

Tak butuh waktu lama untuk mengantar si kecil Woojin untuk kembali pada peraduan mimpinya, hanya sebotol susu, pelukan mama, nyanyian mama dan tepukan lembut mama. Dasar anak mama 😄

Drrrrtt

Suamiku 💗 is calling...

"Yeoboseyo?"sapa Jaehwan.
"Sayang, sedang apa?"
"Menidurkan Woojin, oppa"
"Yaaaah~~ padahal aku rindu jagoanku. Yasudah biar tidur saja, nanti acara kita jadi kan?"
"Tapi kami tak menjemput di bandara ya? Kasihan Woojin, terlalu jauh"
"Iya, istriku. Kalian tunggu di restoran Jisung noona saja"
"Baiklah. Hati-hati di jalan ya, kami mencintaimu"
"Eumm~~ aku juga sangat mencintai kalian berdua. Sampaikan ciuman sayangku pada Woojin ya, sayang"
"Iya~~"

Komunikasi terputus, Jaehwan kembali meletakkan ponselnya di sebelahnya lalu sibuk mengamati wajah malaikat kecilnya yang masih berada dalam dekapannya. Bersyukur. Hanya itu yang bisa Jaehwan pikirkan jika menatap putranya itu. Karna butuh waktu lama hingga akhirnya ia dan suaminya mendapat kepercayaan untuk memiliki momongan. 4 tahun. Waktu yang harus Jaehwan lalui dengan berbagai cibiran dan sindiran karna memiliki suami yang terlalu baik dan karna ia tak kunjung mengandung. Tapi itu dulu. Sekarang Jaehwan memiliki Woojin. Tahun-tahun menyedihkan yang ia lewati bersama suaminya terbayar sudah dengan kehadiran malaikat kecil tercintanya ini.

Jemari lentik Jaehwan kembali menyusuri setiap inci wajah putranya itu lalu mengecup pipi dan kening Woojin setelahnya.

"Kau mendapat ciuman sayang dari papa, sayang"bisik Jaehwan disertai senyum manisnya.
.
.
.
"Woojin, coba tebak siapa yang membawa boneka lucu ini untuk Woojin?"

Woojin yang tengah sibuk memainkan baju ibunya pun menoleh dan mendapati seorang namja yang ia kenal berdiri di samping ibunya dengan boneka yang berukuran lebih besar darinya. Senyum bayi itu merekah, pertama karna boneka, kedua karna namja di samping ibunya itu adalah orang favorit nya.

Lovely Jae 💗Where stories live. Discover now