My muscle husband

727 58 71
                                    

Banyak pasang mata yang menatap ke arah lobby saat seorang yeoja keluar dari dalam lift, yeoja manis berpipi chubby itu tersenyum lalu menyapa beberapa orang yang memang ia kenal.

"Sudah mau pulang, noona?"

Jaehwan menoleh lalu tersenyum saat mendapati seorang rekan kerjanya yang sudah ia anggap sebagai adiknya sendiri.

"Iya, Guanlin-ah. Kau lembur?"
"Seperti biasa, noona. Hanya aku yang lembur"keluh namja tinggi bernama Guanlin itu.
"Semangatlah, kau kan memang penerus perusahaan ini jadi wajar jika kau lembur"

Guanlin hanya mengangguk lesu dengan tatapan memelasnya. Jaehwan terkekeh lalu mengambil sesuatu dari dalam tas nya lalu menyerahkannya pada Guanlin.

"Untukmu agar semangat lembur"

Guanlin menerima sebungkus coklat berukuran besar dari Jaehwan dengan mata berbinar.

"Terima kasih ya, noona. Noona memang yang terbaik"seru Guanlin.
"Sama-sama, noona pulang dulu ya. Annyeong~"

Guanlin tersenyum dengan tangan yang terus melambai dan mata yang tak lepas dari punggung kecil yang semakin menjauh itu.

"Hhhhh, sayangnya dia sudah menikah"gumam Guanlin lesu sebelum kembali ke ruangannya.

Menikah? Ya, Jaehwan memang sudah menikah, sejak setahun lalu dengan namja yang sudah dekat dengannya sejak mereka berkuliah. Mereka bukanlah sepasang kekasih, tapi suami Jaehwan dengan berani melamarnya di acara ulang tahun Jaehwan tahun lalu. Jaehwan menerima? Tidak semudah itu, gadis itu menggantung jawabannya hingga 2 bulan kemudian lalu pernikahan diadakan selang 3 bulan setelahnya.

Sepertinya sangat sederhana kan? Tapi tak sesederhana itu karna banyak orang yang menyayangkan Jaehwan menikah dengan suaminya itu. Suami Jaehwan itu bertubuh besar, dengan bahu yang lebar dan muka yang bisa dibilang sangar. Itu anggapan para namja, berbeda dengan para yeoja penyuka wajah bad boy, mereka akan menatap suami Jaehwan tanpa berkedip. Dan ada satu hal yang tak di ketahui banyak orang jika wajah sangar itu akan terlihat sangat imut dan lucu di depan Jaehwan terlebih saat namja itu tertawa. Manis sekali. Jaehwan suka.

"Sayang"

Jaehwan terlonjak kala sebuah suara menginterupsi lamunannya, senyumnya mengembang saat melihat suaminya datang menjemput dengan jaket di tangan yang ia bawa untuk Jaehwan.

"Pakai ini, udara sedang dingin. Kenapa menunggu di luar? Kau bisa menunggu di lobby kan?"
"Aku tidak mau jika banyak yeoja yang akan menjerit jika melihat wajah suamiku"
"Aigoo, nyonya Kang sedang cemburu?"
"Kang raksasa, ayo pulang"rengek Jaehwan.
"Beri aku cium dulu"
"Huh? Jangan bercanda, ini sedang di tempat umum"
"Ayolah~"
"Ah oppa~"
"Sekali saja"

Jaehwan menatap suaminya yang sudah membungkukkan badannya agar sejajar dengan dirinya dengan kesal namun tangannya tetap menangkup wajah tampan itu lalu mengecup kedua pipi dan bibir suaminya dengan cepat.

"Terima kasih, sayang"
"Kang raksasa jinja"keluh Jaehwan.
.
.
.
"Jadi dimana your muscle husband itu sekarang?"tanya Seongwoo pada Jaehwan saat yeoja itu terduduk lemah di ruang kesehatan kantor.
"Aku belum memberinya kabar"
"Ya! Hubungi dia sekarang atau aku yang akan kena marah!"omel Seongwoo.
"Oppa, dia pasti sedang bekerja"
"Tapi namja Kang itu bisa saja menghajarku jika tau istrinya sakit seperti ini terlebih jika dia tak tau sesegera mungkin"omel Seongwoo.
"Oppa berisik sekali, aku jadi semakin pusing"keluh Jaehwan lalu merebahkan tubuhnya pada ranjang, menutup tubuhnya dengan selimut hingga sebatas leher lalu memejamkan matanya.
"Anak ini benar-benar ingin aku di hajar suaminya"keluh Seongwoo yang langsung mengambil ponselnya.

Seongwoo sedang mencoba menghubungi suami Jaehwan saat tiba-tiba seseorang masuk ke dalam ruang kesehatan dengan terburu-buru. Namja Kang itu disana, di depan pintu dengan nafas terengah dan wajah yang khawatir.

Lovely Jae 💗Where stories live. Discover now