Kembali (3)

390 59 38
                                    

Jaehwan masih mematut diri di depan meja riasnya dengan senyum cerah yang semakin memperjelas kecantikan wajahnya.

"Jae"
"Iya, eomma?"
"Sudah siap?"tanya nyonya Kim.
"Sebentar lagi"
"Jangan lupa sarapan ya, hari ini kau pasti sibuk"
"Iya"

Jaehwan segera menghampiri ibunya yang masih di ruang makan namun terlihat hendak beranjak.

"Eomma mau kemana?"tanya Jaehwan.
"Bertemu ibu Daniel, kau lupa?"
"Ah iya, aku hampir lupa. Eomma bisa berangkat sendiri?"
"Bisa, eomma sudah pesan taksi. Kau hati-hati mengendarai mobilnya ya?"

Jaehwan mengangguk, mulutnya sudah sibuk mengunyah roti selai yang di buat ibunya.

"Kau pergi sendiri? Tidak dengan Daniel?"tanya nyonya Kim.
"Sendiri saja, Daniel sibuk. Hanya tinggal membeli bunga saja, eomma"
"Yasudah, yang penting hati-hati ya. Eomma pergi dulu"
"Sampaikan salam ku untuk mama Kang ya, eomma"
"Iya"

Jaehwan memberi kecupan pada kedua pipi ibunya lalu melambai hingga ibunya keluar dari rumah.

Jaehwan juga segera meninggalkan rumah setelah selesai dengan sarapannya, gadis itu segera masuk ke dalam mobil lalu membawa mobilnya menuju toko bunga yang sering ia kunjungi dulu. Iya, dulu. Dulu sekali.

Cling

Pintu toko terbuka dan wewangian bunga langsung saja menyapa indera penciuman nya. Senyum nya terkembang, aroma bunga memang benar-benar menenangkan untuk Jaehwan.

"Permisi nona, ada yang bisa kami bantu"tanya seorang pelayan wanita yang datang menghampiri Jaehwan.
"Ah iya, aku sedang mencari bunga"
"Untuk pernikahan?"tebak sang pelayan.
"Ya"
"Ah baiklah, tunggu sebentar"

Jaehwan mengangguk lalu mengikuti langkah si pelayan.

"Apa mempelai pria tidak ikut?"tanya si pelayan basa basi.
"Tidak, dia masih sibuk bekerja padahal pernikahan tinggal 2 hari lagi"
"Apa mempelai pria tidak takut jika pengantin nya di culik? Yeoja secantik ini di biarkan pergi sendiri"

Jaehwan tersenyum dengan pipi yang terlihat merona karna pujian si pelayan padanya.

"Jaehwan?"

Jaehwan yang masih sibuk melihat bunga terkejut saat seorang yeoja berdiri di depannya.

"Minki eonnie?"
"Kau sedang apa?"
"Mencari bunga untuk-"
"Nona, kami meminta alamat tempat kami akan mengirim bunga besok"
"Ah baik, sebentar. Eonnie permisi ya. Sampai jumpa lagi"

Jaehwan pergi, meninggalkan Minki yang masih berdiri di tempatnya dengan mata yang tak lepas dari Jaehwan yang kini tersenyum manis dengan tangan yang menyentuh beberapa bunga di depannya.

"Mawar putih ini sangat cantik"ucap Jaehwan.
"Iya, benar. Akan menambah kecantikan mu di pelaminan nanti"

Jaehwan tersenyum, sekarang yang ada di pikirannya adalah kenangan bersama mawar putih yang sedang ia sentuh. Bunga itu akan selalu ada di depan pintu rumahnya setiap ia berulang tahun. Dulu. Karna tahun kemarin dan tahun ini sepertinya tak akan ada lagi.

"Oh aku tidak boleh merindukan nya, tidak boleh"racau Jaehwan lirih.
.
.
.
"Mau sampai kapan kau mengurung diri di kamar? Kau pikir pernikahannya akan batal jika kau begini? Sadarlah, kau sudah terlambat"omel Jonghyun yang baru saja sampai di apartemen Minhyun.
"Aku hanya lelah, tidak enak badan"
"Jangan mengelak. Kau pikir aku tidak kenal denganmu? Workaholic!"

Minhyun diam tidak membalas, namja itu lebih memilih kembali berbaring di atas ranjang yang sudah menemaninya 2 hari penuh.

"Kau tak mengambil cutimu selama ini hanya untuk tidur seperti ini? Membosankan"olok Jonghyun.
"Diamlah, aku sedang mencoba tidur"
"Minki bilang ia baru saja bertemu Jaehwan"

Lovely Jae 💗Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang