Lunch box

639 62 41
                                    

Hari ini adalah hari terberat bagi anggota basket karna di cuaca sepanas ini mereka masih harus berlatih di lapangan outdoor dan ini sudah 2jam non stop.

Prittt!!!

"Istirahat! Setelah ini kita berkumpul lalu pulang!"seru sang pelatih dengan lantang.

Para anggota segera berlari ke samping lapangan, lebih tepatnya untuk berteduh di bawah pohon paling lebat di sekolah mereka.

"Tega sekali memperlakukan kita seperti ini"keluh Woojin.
"Karna kita akan segera mengikuti turnamen, jangan banyak mengeluh"balas Hyunbin.
"Hei kapten, kau tidak lelah? Kulihat kau terus tersenyum sejak tadi"tanya Daniel heran.
"Huh? Aku hanya ingin segera pulang"
"Kalian tidak tau jika Guanlin sedang jatuh cinta?"tanya Woojin pada yang lain yang di jawab gelengan oleh semuanya.

Woojin menghela nafas lalu melangkah hingga berhenti di depan Guanlin, sang kapten basket.

"Kapten kita ini sedang berbunga-bunga, dia sedang menyukai yeoja manis berpipi chubby"ucap Woojin.
"Eum Park Jihoon?"tebak Minhyun.
"Bukan"jawab Woojin.
"Eumm Yoo Seonho?"tebak Hyunbin.
"Deng! Salah!"seru Woojin girang.
"Jangan bilang Yoon Jisung?"tebak Seongwoo.
"Guanlin tidak akan mengkhianati mu, hyung"jawab Woojin.
"Lalu siapa?"tanya Daniel kesal.
"Kim Jaehwan"

Hening.

"Ya!!"seru Hyunbin, Daniel dan Minhyun secara bersamaan.
"Wae?"tanya Guanlin yang sejak tadi diam.
"Bersaing secara sehat, kami juga menyukai Jaehwan"jawab Minhyun.
"Huh? Kami? Siapa saja?"tanya Guanlin bingung.
"Aku"jawab Minhyun.
"Ada aku"jawab Hyunbin.
"Jangan lupakan aku"jawab Daniel.

Guanlin cengo, ia tidak menyangka jika memiliki 3 saingan sekaligus dalam grup nya sendiri. Tapi memang pantas karna gadis itu memang baik.

"Aku sudah berusaha mendekatinya sejak lama tapi dia hanya bersikap baik padaku"keluh Minhyun.
"Itu cara dia menolakmu, hyung. Belajarlah dari pengalamanku"ucap Woojin.
"Pengalamanmu?"tanya Seongwoo bingung.
"Dia kan pernah mengalami hal yang sama saat mendekati Daehwi dulu, gadis itu lebih memilih Bae Jinyoung"terang Guanlin yang sekuat tenaga menahan tawa.
"Sialan!"umpat Woojin kesal.

Mereka kembali saling melempar candaan saat tiba-tiba tawa mereka terhenti karna yeoja objek pembicaraan mereka lewat di hadapan mereka bersama Daehwi, mantan calon pacar Woojin.

"Siang, Jae"sapa Minhyun.
"Siang, oppa. Hai semua"sapa Jaehwan.

Jaehwan tertawa saat reaksi mereka seperti orang pingsan masal hanya karna ia melambai ke arah mereka.

"Mau kemana, Jae?"tanya Hyunbin.
"Mengambil gitarku di ruang musik"jawab Jaehwan.
"Mau ku antar?"tawar Daniel.
"Tidak usah, ada Daehwi bersamaku"jawab Jaehwan.
"Tapi gitarnya kan berat, noona. Aku bantu ya?"

Jika kalian mengira ini suara Guanlin maka kalian salah, karna namja itu hanya tersenyum bodoh sambil memandang ke arah yeoja manis di hadapannya sekarang. Itu suara Woojin.

"Kau mau membawakannya untuk noona?"tanya Jaehwan dengan nada imut seperti sedang berbicara pada anak kecil.
"Ne~"jawab Woojin manis.
"Geurae kajja~"ajak Jaehwan seraya meraih tangan Woojin lalu mencubit pipi Woojin gemas.

Hening.

"Hyung"panggil Guanlin.
"Siapa yang kau panggil?"tanya Hyunbin.
"Semuanya. Boleh aku tau kenapa Jaehwan noona suka sekali dengan Woojin hitam itu?"tanya Guanlin.
"Karna Jaehwan dan Woojin tumbuh bersama, mereka itu sepupu dan Jaehwan sangat menyukai Woojin yang menurutnya imut. Itu kata Jaehwan saat dulu aku bertanya"terang Seongwoo.
"Kenapa si hitam itu tidak bilang jika dia dan Jaehwan noona adalah sepupu?"tanya Guanlin kesal.
"Tanyakan pada si hitam itu, ayo berkumpul sekarang"ajak Daniel yang juga kesal pada Woojin.

Lovely Jae 💗Where stories live. Discover now