CHAPTER V : CRISTMASH (Part 1)

Start from the beginning
                                    

"Kalau begitu, Hyeong. Panggil aku tanpa embel ssi diujungnya. Fix, kita impas."

"Arasseo, aku takkan mengulanginya lagi." pasrah Taehyung kemudian. Sesegera mungkin ia memutuskan sambungan secara sepihak tanpa persetujuan si penelpon, bisa ia pastikan saat di kantor ia akan beradu mulut dengan sekretaris yg ia anggap Dongsaeng-nya sendiri.

Walaupun usianya masih terbilang muda, Taehyung termasuk seorang pengusaha yg sukses. Mengalahi perusahaan Appa-nya yg saat ini tengah dipimpin oleh Hyeong es kutubnya, ralat Hyeong keduanya lebih tepatnya.

BT12 CORP

Nama perusahaan yg dengan susah payah ia dirikan sejak umurnya 12 tahun, tentunya tanpa sepengetahuan keluarganya. Ia tak mempermasalahkannya, toh, mereka takkan peduli pada setiap hal yg dilakukannya.

Miris bukan, yah karena ekspetasi memang tak pernah sesuai dengan realita yg seseorang harapkan.

Taehyung kemudian melangkah kan kakinya berjalan mendekati jalan raya dengan niatan ingin memberhentikan taksi. Datang awal ke perusahaan bukanlah hal yg buruk, daripada ia termakan oleh sesuatu yg bernama bosan.

^***^

Sementara itu, keluarga Kim tengah berkumpul di ruang keluarga. Sesekali salah satu dari mereka mengeluarkan canda tawa yg menambah keramaian di kegiatan mereka.

Akan tetapi tidak dengan tiga orang yg sedari tadi hanya diam kalaupun tertawa tetapi seperti terkesan dipaksakan. Mereka adalah Jungkook, Jimin, juga Seokjin.

Mereka tengah mengkhawatirkan seseorang, siapa lagi jika bukan Taehyung. Yoongi yg merasa aneh dengan sikap mereka bertiga menautkan alis, tak biasanya ketiga saudaranya itu lebih banyak diam.

"Jimin-a, malam natal nanti kau ingin apa sebagai hadiah ulang tahunmu?" Tanya Yoongi tiba-tiba, membuat Jimin merasa tersentak kaget tetapi mencoba untuk menahan keterkejutannya dan bersikap seperti biasa.

"Eoh? ti-tidak Hyeong, aku tidak mau apa-apa." balas Jimin agak sedikit tergagap.

'Jikalaupun sebenarnya yg kuinginkan adalah kalian mau menerima Taehyung kembali menjadi bagian dari kita, apakah kalian mau?' batinnya menyendu.

"Tidak Jimin-a, malam nanti adalah malam yg spesial. Kau bisa mengutarakan apa yg kau mau, dan Eomma akan mengabulkannya." jelas nyonya Kim seraya mengelus pelan pucuk kepala Jimin dengan penuh kasig sayang.

Jimin menjadi ragu juga bimbang, ia takut saat mengatakannya hanya akan menghancurkan suasana bahagia saat ini.

Jimin kemudian melirik ke arah Jungkook juga Seokjin ingin meminta pertolongan, matanya bergerak menyiratkan setiap ucapan yg ingin disampaikannya.

Seolah-olah mereka sedang berbicara,

"Katakan saja, Hyeong!"

Jungkook pun sedikit mengantuk-antukkan kepalanya tanda menyuruh Jimin untuk mengatakannya. Akhirnya Jimin memantapkan jiwanya, berharap permintaannya dapat terkabul walaupun sepertinya tidak mungkin.

"Jadi, hadiah apa yg kau inginkan Jimin-a?" Tanya Tuan Kim ikut nimbrung ke dalam pembicaraan.

"Kalau begitu, Eomma, Appa, Hyeongdul ... " Jimin berhenti sejenak sebelum melanjutkan.

"Aku ingin malam nanti merayakan natal juga ultahku yg ke 18 tahun bersama Taehyung, apakah kalian mengizinkan?" Tanya Jimin berhati-hati, hatinya sudah was-was bersiap dengan kemungkinan buruk yg akan terjadi.

'DEG'

Semua yg ada di ruangan tersebut terkecuali Jungkook juga Seokjin diam seribu bahasa, tak menyangka permintaan Jimin sesulit ini bagi mereka.

"Apa maksudmu, Jim? Merayakannya bersama Taehyung, apakah kau sakit hingga bicaramu ngelantur seperti itu?" Tanya Hoseok heran dengan sikap Jimin yg berubah drastis, apa sebenarnya yg terjadi. Berbagai pertanyaan mulai berseliweran ke sana ke mari dalam kepalanya.

Jimin menggelengkan kepala tanda ia meyakinkan bahwa ia tidak sakit ataupun mengantuk, semua itu adalah murni keinginannya sendiri.

"Bukankah sudah cukup kita bersikap seperti ini pada Taehyung, aku merindukan Taehyung yg dulu. Taehyung yg sering tertawa bersamaku saat masih kecil dulu, bukan Taehyung yg dingin dan tak tersentuh."

"Aku tak ingin semakin jauh dengan saudara kembarku, Eomma, Appa, Hyeongdul. Jadi biarkan nanti malam aku merayakan ultah dengah Taehyung karena nanti malam ultahnya juga." Jimin berucap sembari menahan air matanya yg hampir jatuh jika tak ditahannya.

Matanya dan hidungnya memerah, begitupun dengan wajahnya yg semula berwarna putih salju menjadi kemerah-merahan akibat terlalu lama menahan air mata untuk terjatuh di balik pelupuk matanya.

Tuan dan Nyonya Kim yg tak rela melihat Jimin meneteskan air mata akhirnya mengiyakan permintaan Jimin, dan disambut dengan wajah sumringah sangat bahagia di wajah Jimin. Senyuman lebar juga kata-kata terima kasih tak berhenti Jimin ucapkan pada keluarganya.

"Gamsahamnida, Eomma, Appa."

Isak Jimin memeluk Eommanya di sela tangisannya yg entah kapan ia mulai menangis terisak-isak.

Yoongi, Namjoon, juga Hoseok memasang wajah datarnya seperti tak tertarik dengan permintaan yg Jimin lontarkan. Tapi tak bisa mereka pungkiri, bahwa mereka juga merindukan Taehyung, adik bungsu mereka yg dulu.

Seokjin juga Jungkook tersenyum lembut, Jungkook tak ayal merasa bahagia karena itu artinya ia akan menikmati malam natal untuk pertama kalinya bersama Taehyung, Hyeong kesayangannya.

Dan semuanya akan dimulai, KEBERSAMAAN mereka yg pertama, di akhir bulan yg sangat Taehyung benci kehadirannya.

To Be Continue

Gk tahu bgaiman tlisan cristmash

Gk tahu bgaiman tlisan cristmash

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Bang Yoon Imut

Voment Juseyo

Salam Xintah

Istrinya Agus

Min Park Kim Jeon

Feels [Not] Alone | END ✔✅Where stories live. Discover now