seventeenth

372 31 4
                                    

Andai apa yang akan terjadi kedepan nya berjalan dengan baik dan sempurna aku yakin takan ada rasa sakit, tapi tuhan mempunyai rencana lebih indah dibanding umat nya , bukan nya saat kita ingin bahagia harus merasakan sakit terlebih dahulu ?, yahh aku percaya karna aku akan merasakan nya kelak.

"Aigooo seokjin ah , kau pulang nak ?, masuk lah eomma tau kau lelah" ucap sang eomma

"Annyeong eomma , ne eomma maaf aku kembali ke rumah hari ini , aku kemarin berjalan jalan dulu sebentar"

Aku kembali ke rumah tempat di mana aku tumbuh dengan kasih sayang yang melimpah , tempat aku memulai bermimpi akan sebuah cita cita. Mungkin untuk beberapa hari kedepan aku harap aku akan melupakan sedikit hal yang mengganggu fikiran ku. Semoga saja.

"Kenapa rumah sepi sekali eomma ?, kemana hyung dan appa ?" Tanya ku

"Duduk lah dulu , eomma akan membuat kan teh dan membawa beberapa cemilan untukmu , hyung mu pergi keluar sebentar dan appa mu sedang ke kantor , mungkin sebentar lagi kembali."

Lelah ?, itu lah yang aku rasakan sekarang, entah apa yang aku rasakan sekarang , rasanya sangat sesak namun menenangkan dalam satu waktu , aku tak tau apa keputusan ku baik atau buruk, tapi setidak nya aku akan menerima nya dengan baik.

"Aku harap akan ada pelangi setelah badai dalam hidup ku , tentu untuk mereka yang mendapatkan rasa sakit dari apa yang aku lakukan , mereka juga harus bahagia"

"Kau melamun kan apa sayang ?, kau seperti sedang lelah"

"Eoh eomma , aku baik baik saja. Aku merindukan teh mu eomma" ucap ku sambil terkekeh

"Apa kau fikir kau bisa membohongi eomma adeul ah ? Cerita lah eomma tau ada yang mengganggu fikira mu"

"Aniyo eomma , aku sungguh baik baik saja , hanya lelah saja."

"Terserah saja , jika butuh teman untuk bercerita panggil eomma sayang , dan sebaik nya pergi lah beristirahat terlebih dahulu sebelum makan malam"

"Baik eomma aku pergi ke atas dulu"

~~~

Di suatu tempat seorang gadis tengah tertidur di hamparan rumput luas dengan beratapan awan putih yang indah, dia tidak tau apa yang tengah terjadi tapi dengan seperti ini membuat nya tenang.

Lebih memilih bekerja dari pada melanjutkan kuliah , terjebak dengan rasa yang tak harus nya di rasakan , dan menjadi seorang yang lebih pandai berbohong dengan rasa yang di tutupi oleh nya.

"Hey, apa yang kau fikir kan ?" Tanya sang sahabat

"Tidak, aku tidak memikirkan apapun , hanya saja aku tengah khawatir akan satu hal"

"Kau tau, beberapa hari terakhir kau lebih sering melamun , bicaralah jangan menanggung semua nya sendiri"

"Aku tau tapi entah lahh , apa salah aku menyukai seseorang ?" Tanya seraya memejam kan mata,

Sebuah ingatan yang berputar bagai sebuah film yang di putar , pertemuan awal yang sangat tidak tepat , melihar sebuah rasa sakit yang tak harus di lihat nya dan kenangan lain yang berputar tanpa izin dari sang pemilik , membuat nya tak sengaja mengeluarkan sebuah air mata karna rasa sesak yang di derita.

"Apa salah jika aku menyukai nya ?, saat melihat nya rasa nyaman yang aku rasakan , dia adalah seorang yang kesepian dengan rasa sakit yang amat kentara tercetak jelas di kedua mata nya, aku tidak peduli siapa dia dan bagaimana dia tapi sungguh tatapan nya menyiratkan bahwa dia membutuhkan sebuah penopang untuk terus maju dan mendukung segala dalam hidupnya, aku terjatuh ke dalam dirinya lebih dalam lagi , aku nyaman dan ingin bersama dengan nya."

Awake (KSJ) [Hiatus]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora