BAB 24 : KEMBALI

1.1K 88 4
                                    

"Waktu yang di nanti telah tiba. Setelah sekian lama berharap, aku kembali untuk bisa melihatmu."

🌜🌜🌜🌜🌜

Reksa memandang langit pagi menjelang siang kota Banjarmasin dari dalam pesawat dengan perasaan senang yang membuncah.

Reksa senang karena akan segera kembali menginjakkan kakinya di Semarang setelah tanpa kepastian, akankah ia kembali lagi ke Semarang.

Reksa sengaja tak mengabari Rigel maupun Oberon apalagi Anta. Dirinya akan membuat orang-orang kaget akan kehadirannya yang tiba-tiba.

Reksa tak sabar menyambut hari besok. Kepala Reksa tertoleh ke belakang memandang papanya dan Vega yang telah kembali berbaikan.

Rasanya sangat senang melihat papanya kembali berbaikan dan ceria lagi seperti biasanya.

Reksa juga sebenarnya tidak tahu jika papanya dan Vega akan ikut dengan dirinya pergi ke Semarang.

Reksa kira, orang tuanya itu hanya mengantarkan sampai ke bandara saja. Ternyata eh ternyata, kedua orang tuanya akan ikut menemaninya ke Semarang.

Reksa memejamkan matanya karena rasa lelah dan kantuk mulai menyerangnya. Melihat orang tuanya yang tidur nyenyak di belakang, membuatnya ingin ikutan terlelap dalam mimpi.

🌜🌜🌜🌜🌜

Reksa memandang sekelilingnya dengan pandangan tak percaya.

"Ini buat Reksa?" tanya Reksa masih dengan raut kaget. Dan lebih kaget lagi melihat anggukan dari papanya.

Semenjak bangun dari tidur dan memasuki taksi. Reksa sudah heran kenapa taksi yang membawa mereka menuju kawasan apartemen yang tak terlalu jauh dari kampusnya.

Dan yang lebih mengagetkan lagi. Papanya berkata bahwa papanya itu telah membeli satu apartemen untuk Reksa tinggali selama tinggal di Semarang.

"Papa dan Mama gak mau lihat kamu tinggal di kost-an. Memang di sana nyaman. Tapi lebih nyaman lagi tinggal di tempat milik pribadi," ungkap papanya yang membuat Reksa tak henti menatap kagum apartemen yang sudah diisi lengkap.

Semua dekorasi, tata letak dan semua perabot yang berada dalam rumah membuat Reksa menggeleng tak percaya. Ia masih belum sepenuhnya percaya, bahwa selanjutnya ia akan tinggal dengan nyaman di apartemen yang katanya sudah menjadi miliknya.

Tak perlu lagi mendengarkan teriakan ibu kost yang Reksa dengar setiap pagi kala anak kost lain telat membayar uang bulanan.

Mengerikan memang tapi kebahagiaan tersendiri mendengar omelan ibu kost yang kesal.

Reksa menjelajahi setiap sudut rumah. Mengenali letak dapur, kamar mandi dan kamar tidur.

Reksa ikut mendudukkan diri di sofa setelah puas melihat-lihat. Dan Reksa beserta orangtuanya bangkit setelah azan magrib berkumandang.

🌜🌜🌜🌜🌜

"Ngelamunin apa?"

Reksa tersentak kaget. Melamun sambil melihat bintang di langit malam membuat Reksa tak sadar jika papanya telah berada di sebelahnya sedari tadi.

Reksa menggeleng. "Gak mikirin apa-apa kok, Pa."

Papanya tersenyum jahil. "Mikirin gebetan ya?"

Reksa menoleh kaget pada papanya. Tak menyangka jika papanya mengetahui isi pikirannya.

"Daripada galau mikirin doi. Lebih baik temui dia sebentar."

"Boleh emangnya? 'kan Mama lagi masak. Entar ngamuk lagi kalau Reksa gak ikut makan malam."

Papanya tertawa, "Haha. Urusan Mama gampang, udah gih pergi, tapi jangan sampai lupa. Jangan pulang malam-malam. Gak baik."

"Siap, bos."

Reksa sudah ingin ke kamar sebelum sebuah tangan memberikan sebuah kunci ke tangannya.

"Apa ini, Pa?"

"Hadiah kecil dari Papa buat kamu."

Reksa menghambur memeluk papanya. "Makasih banyak, Pa."

🌜🌜🌜🌜🌜

Sudah 5 menit yang lalu Reksa hanya berdiam diri di balik kemudi. Dirinya masih meyakinkan diri untuk segera masuk ke rumah yang terakhir ia kunjungi sebelum akhirnya ia pulang ke Banjarmasin kala itu.

Reksa membuka pintu mobil dengan mantap dan berjalan menuju pintu. Tangannya terulur memencet bel rumah.

Reksa berdiri gugup setelah suara langkah kaki dari dalam terdengar mendekat.

"Reksa!" seru Tante Elara ketika sudah membuka pintu. Reksa yang melihat kekagetan Tante Elara tersenyum dan mencium tangan Tangan Elara.

"Kapan sampai?"

"Tadi sore, Tan. ngomong-ngomong, Anta-nya ada?" tanya Reksa yang membuat Tante Elara menyuruh Reksa masuk menunggu dirinya sebentar untuk memanggil Anta ke kamar cewek yang sedang mengerjakan tugas.

Suara langkah kaki yang keluar dari sebuah kamar yang tak jauh dari tempat duduknya membuat Reksa tersenyum melihat Anta yang kaget melihat kedatangannya.

"Sudah lama?"

"Gue baru sampai Semarang tadi sore." Reksa menjawab singkat yang membuat Anta mengangguk.

"Tan, ngajak Anta ke taman kompleks sebentar boleh?"

Tante Elara tak langsung menjawab. Matanya melihat Anta yang melihatnya dalam diam. Sebelum akhirnya Tante Elara mengangguk menyetujui.

Tak ada yang perlu Anta ganti dari pakaiannya. Akhirnya Anta dan Reksa langsung berpamitan.

Keduanya melangkah keluar dengan langkah beriringan. Sebelum panggilan Tante Elara menghentikan langkah keduanya.

"Anta."

"Reksa."

"Jangan pulang malam-malam, ya."

Mendengar pernyataan Tante Elara membuat Reksa mengangguk patuh.

"Siap, Tante."

Keduanya kembali melangkah. Keduanya juga sama-sama memutuskan untuk pergi ke taman kompleks dengan berjalan kaki.

Berjalan kaki beriringan tanpa suara membuat suasana terasa hampa. Keduanya sama-sama bingung untuk mengeluarkan suara.

Dan keduanya sama-sama kompak berdiam diri sampai akhirnya duduk dengan nyaman di kursi taman kompleks.

"Malam ini bintangnya banyak, ya."

Mendengar suara Reksa. Refleks membuat Anta menengadahkan kepalanya melihat langit yang penuh dengan bintang.

Keduanya menikmati langit yang terasa menyenangkan dengan rindu yang menguar di diri masing-masing. Tak ada yang mengucapkan lebih dulu. Tapi keduanya merasakan rindu yang sama besar.

"Anta. Lo tahu, lo itu sama kayak bintang."

Anta mengalihkan perhatiannya dan menatap wajah Reksa yang masih setia memandang langit.

"Eh?"

"Sama seperti bintang itu yang menerangi langit malam yang gelap. Lo telah menerangi kehidupan gue yang tadinya gelap."

Anta diam. Tapi hatinya semakin berdebar. Anta juga merasakan kedua pipinya memanas. Dan kepala Anta tertunduk dalam sambil tersenyum.

🌜🌜🌜🌜🌜

Thanks for read and voment

Binuang, Kalimantan Selatan.
Rabu, 29 Agustus 2018.
Salam sayang 💕
tasyaauliah_

When I Meet You (Completed) #ODOCTheWWGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang