BAB 8 : SUKA?

1.5K 104 4
                                    

"Perasaan bahagia ketika melihatmu, apakah sudah cukup jika dikatakan 'Aku menyukaimu?' "

My playlist now : Virgo - Surat Cinta Untuk Starla.

Kutuliskan kenangan tentang caraku menemukan dirimu
Tentang apa yang membuatku mudah berikan hatiku padamu

🌜🌜🌜🌜🌜

Hari sudah menjelang siang ketika Reksa keluar dari kelas mata kuliah pagi ini.

Telepon dari Sang Papa minggu lalu, tidak membuat kuliahnya terganggu sedikit pun. Walau Papanya sering mengirimi pesan untuk Reksa agar tidak mengganti kartu perdananya dan harus segera kembali ke rumah.

Reksa hanya menurut untuk tidak mencabut kartu perdana lama dari ponselnya, tapi tidak dengan pulang. Ia masih ingin melanjutkan kuliahnya di sini. Rencananya ia akan pulang setelah mendapatkan libur, jadi ia tak perlu repot-repot meminta izin.

Reksa melangkahkan kakinya menyusul Rigel dan Oberon yang pergi lebih dulu ke kantin.

Tapi langkahnya terhenti ketika matanya tak sengaja melihat pemandangan yang begitu menyita perhatiannya.

Di depan sana, Reksa dapat melihat Anta yang sibuk membaca buku dengan serius. Pernahkah Reksa bilang? Kalau Anta serius seperti itu, kadar kemanisan pada cewek itu bisa bertambah berkali-kali lipat.

Reksa tidak ingin mendekat. Terserah mau bilang dirinya pengecut. Ia hanya ingin membahagiakan hatinya, walau hanya melihat Anta dari jauh.

Entah kenapa, akhir-akhir ini. Reksa selalu melebarkan senyumnya ketika melihat Anta. Padahal Anta tak pernah peduli pada Reksa. Mau Reksa tersenyum menatapnya, mau Reksa ada di depannya dan Anta yang berpura-pura tidak melihat, ataupun Reksa ingin menceburkan diri ke Rawa. Sekali lagi, Anta tak peduli.

Anta sudah terlanjur tidak menyukai Reksa atas semua sikap cowok itu. Tapi sekeras Anta tak mau menatapnya, sekeras itu juga Reksa masih berusaha agar ada waktu dimana ia akan berjabat tangan dengan Anta dan saling menyebut nama masing-masing.

Sesederhana itu, ia ingin berkenalan dengan Anta dan menjadi teman bagi cewek itu. Tapi sampai saat ini, waktu itu belum pernah datang.

"Reksa."

Reksa yang tengah menatap Anta terkejut karena seseorang yang tak jauh darinya memanggil namanya.

Matanya mengedar dan mengabsen satu persatu orang di sekitarnya. Ketika matanya melihat tangan Kak Adam melambaikan tangan padanya. Saat itu Reksa tahu yang memanggilnya adalah Kak Adam.

Adam tidak berjalan sendirian. Di sebelahnya berdiri seorang perempuan berambut hitam sebahu. Tangannya menggenggam satu sama lain. Dan Reksa cukup yakin, seniornya itu memiliki hubungan khusus dengan cewek di sebelahnya.

"Ngapain, Rek?" Adam bertanya ketika langkahnya berhenti tepat di sebelah Reksa.

"Lagi menikmati hidup, Kak," jawab Reksa seadanya yang membuat Adam mau tidak mau geregetan pada Reksa.

"Ckck. Jawaban polos lo pengen banget buat gue sleding pala lo, Rek. Btw, kenalin ini Luna. Pacar gue," jelas Adam dan memperkenalkan pacarnya.

Reksa mengulurkan tangannya untuk berkenalan dengan pacar Adam. "Kenalin Kak, gue Reksa. Anak buahnya Kak Adam waktu OSPEK kemarin."

Dengan senyum ramah, Luna membalas jabatan tangan Reksa. "Gue Luna. Pacarnya Adam. Salam kenal."

Setelah perkenalan itu, Reksa kembali memandang seseorang yang menjadi tujuan awalnya berdiri di samping tiang.

Mata Adam melihat Reksa yang kembali melihat ke depan dengan senyum tipis di bibir juniornya itu. Karena rasa penasaran. Adam dengan refleks mengarahkan pandangannya pada objek yang dipandang Reksa.

Mulutnya ber 'oh' saat tahu yang dipandang junior yang dipimpin saat OSPEK adalah Anta, gadis yang selalu ditanyakan oleh Reksa.

"Lo bener-bener suka sama Anta?" akhirnya pertanyaan itu lolos saat Adam menahan kekepoannya dari kemarin-kemarin.

"Eh, jadi Reksa suka sama Anta?" tanya Luna penasaran.

"Suka? Enggak kok kak." Reksa mengelak. Perasaan bahagia dan tersenyum melihat seorang cewek apakah itu cukup untuk dikatakan, ia menyukai cewek itu? Reksa pikir itu tidak.

"Alah. Lo mah jawabannya gitu. Padahal tuh ya, di muka lo tuh terpampang jelas bahwa lo suka sama Anta. Cuma orang bego yang gak sadar, kalo lo sekarang lagi jatuh hati sama Anta," ungkap Adam penjang lebar.

"Gue rasa gue cuma tertarik aja, Kak."

"Tapi rasa suka berawal dari rasa tertarik 'kan?" tanya Adam yang membuat Reksa bungkam.

Luna yang mendengar percakapan itu hanya tersenyum seraya berujar, "Kalo lo suka sama Anta itu gak salah kok. Anta juga cewek yang baik banget. Ya walaupun sikapnya ke kaum laki-laki agak gitu. Tapi gue rasa, itu karena ada sesuatu yang buruk terjadi di masa lalunya."

"Gue cuma saranin buat lo. Kalau lo suka sama Anta. Please jangan jadi kaum laki-laki diluaran sana, yang hobi nyakitin perasaan cewek. Karena perasaan cewek gak sebercanda itu."

Setelah mengucapkan kalimat itu. Luna dan Adam pamit untuk melanjutkan perjalanan mereka menuju kantin.

Sepeninggalan mereka, Reksa bungkam. Dalam hati memikirkan kembali ucapan Luna dan Adam. Apakah ia memang menyukai Anta?

Ia diam. Sekeras ia menolak kata-kata bahwa ia tidak menyukai Anta. Sekeras itu juga perasaannya menjadi aneh.

🌜🌜🌜🌜🌜

Sehabis melakukan shalat isya, Reksa kembali melanjutkan pekerjaannya yang tertunda. Yakni mengerjakan tugas kuliah untuk besok maupun tugas yang akan dikumpulkan jauh hari.

Pikirannya tak semulus tadi. Ucapan Adam dan Luna seakan membayang diingatannya.

Reksa menghentikan pulpen yang menari di kertas double polio. Pikirannya melayang pada sikapnya yang berbeda akhir-akhir ini.

Dimana ia yang selalu ingin tahu akan kehidupan Anta, ia yang selalu tersenyum melihat Anta. Apakah ia benar-benar menyukai gadis manis itu?

Kenapa perasaannya jadi bego begini mengenai cinta.

Reksa akui, Anta memang manis dan sudah menarik perhatiannya saat pertama kali melihat cewek berponi itu. Ia sudah tak seperti Reksa yang diketahuinya. Pasalnya, Reksa selalu masa bodoh dengan orang-orang di sekitarnya ketika membicarakan hal buruk tentang Anta.

Menutup laptop. Reksa berjalan menuju teras rumah dan memandang bulan yang kini bersinar terang.

Senyumnya terbit ketika pikirannya melayang pada Anta yang selalu ia lihat duduk di bawah pohon beringin.

"Gue suka sama Anta? Apa benar?" gumam dan tanyanya pada diri sendiri. Tiba-tiba ada getaran aneh saat Reksa menanyakan itu pada hatinya.

Memegang dadanya, Reksa memejam merasakan detakan tak biasa pada jantungnya.

🌜🌜🌜🌜🌜

Selamat malam.. Malam ini aku up double ya karena kemarin malam aku lupa up.

Thanks for Reading, vote and comment..

Binuang, Kalimantan Selatan.
Kamis, 09 Agustus 2018
Salam sayang 💕
tasyaauliah_

When I Meet You (Completed) #ODOCTheWWGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang