19. Nicole's Crime [ 3rd POV]

Começar do início
                                    

" Kali ini, mengenai kasus apa yang ingin kamu tanyakan?" tanya Haris. Jordan memainkan jari- jarinya.

" Ini mengenai dua kasus. Pertama kasus percobaan pembunuhan dan kedua kasus kekerasan," ucap Jordan datar. Haris meminum kopinya menunggu kelanjutan dari Jordan.

" Kedua kasus ini saling berhubungan. Dimulai dengan kasus kekerasan. Masih ingat dengan Lala Astonbelt?" ucapan Jordan membuat Haris berhenti meminum kopinya. Mata Haris berkilat- kilat karena merasa tertarik akan kasus kali ini. Haris mengangguk. Tentu saja dia mengingat nama gadis favorit pertama keponakan kesayangannya.

Jordan mulai menceritakan secara runtut dan jelas mengenai kejadian- kejadian yang terjadi beberapa bulan belakangan ini.

" Ah, jadi singkat cerita, Dinda melukai Ana, Ana melukai Nicole, lalu Nicole melukai Dinda?" simpul Haris. Jordan mengangguk. Haris terlihat berpikir sejenak.

" Secara hukum, ketiganya harus dikenakan sanksi, Jordan. Karena ketiga- tiganya melakukan tindak kekerasan terhadap orang lain dan itu jelas melanggar hukum. Sulit bagiku untuk menyelamatkan seorang dari mereka," ucap Haris dengan nada serius.

" Apa jenis tindak kekerasan yang bisa meringankan hukuman?" tanya Jordan tiba- tiba. Haris tersenyum cerah seketika.

" Pertanyaan yang bagus. Kalau secara umum, tindak kekerasan yang bisa meringankan hukuman itu adalah jenis tindak kekerasan yang tidak menggunakan senjata, contohnya memukul," penjelasan Haris membuat Jordan kembali pupus harapan.

" Apa ketiga orang ini melakukan tindak kekerasan dengan menggunakan senjata?" Jordan mengangguk. Haris tampak berpikir.

" Coba jelaskan padaku luka- luka apa saja yang diterima oleh ketiga orang ini," ujar Haris.

" Lala menerima luka sayatan sebanyak 24 buah di tangan dan memar- memar di kedua kaki. Kalau enggak salah, Ana juga pernah cerita dia dijambak, ditendang, dan dipukul sama anak buahnya Dinda. Ana juga menerima tekanan mental dari Dinda saat melakukan mutilasi hewan," jelas Jordan. Haris menyatat seluruh hal penting yang dikatakan oleh Jordan di tisu.

" Nicole menerima 18 goresan luka di keseluruhan tubuhnya. Aku tau dari dokter yang memeriksa Nicole",

" Kalau Dinda aku belum tau pasti berapa banyak luka yang diterimanya, tapi yang jelas jari- jarinya dimutilasi," lanjut Jordan mengakhiri pengakuannya. Haris menatap lamat- lamat beberapa pernyataan dari Jordan. Tapi yang jelas, Haris sudah bisa membuat suatu keputusan.

" Kalau dari keseluruhan, yang hukumannya paling berat adalah Nicole. Karena tindakan melukai dengan cara mutilasi sudah dianggap fatal. Lalu hukuman terberat kedua diterima oleh Dinda. Karena tindak kekerasan yang dilakukan bukan hanya melalui penggunaan senjata tajam, tapi juga kekerasan fisik menggunakan tangan dan psikis. Yang hukumannya paling ringan adalah Lala," simpul Haris.

" Sebenarnya ada lagi yang ingin kukatakan. Pada saat menemukan Nicole, aku tidak menemukannya sendiri. Maksudnya aku bisa menemukannya bukan karena aku yang mencari tau sendiri, tapi ada yang menolongku untuk menemukan Nicole atau lebih tepatnya menolong Nicole secara tidak langsung untuk menemukan bantuan," ucap Jordan perlahan membuat mata Haris bersinar cerah.

" Tindakannya itu bisa saja meringankan dirinya atau malah memberatkannya, Jo. Lebih baik kita temukan keseluruhan bukti dan menjumpai ketiga perempuan ini. Berhubung, aku tidak bisa meluangkan malam minggu yang menyenangkan dengan istri dan putriku lebih baik meluangkan malam minggu yang menegangkan denganmu, Nephew. Let's go!"

***

Ana sangat syok saat berita di televisi memuat tentang percobaan pembunuhan di apartemen Dinda. Yang lebih mengejutkannya lagi, korbannya adalah Dinda dan pelakunya Nicole. Padahal baru semalam, Nicole menemani Ana dan menyemangatinya untuk terus berjuang pada kompetisi piano.

PromisesOnde histórias criam vida. Descubra agora