Chapter 15

1.2K 161 10
                                    

Happy Reading

.

.

.

Mingyu pria remaja berkulit tan itu hanya menatap keluar jendela yang kebetulan dirinya duduk dekat jendela dan dengan leluasa bisa melihat lapangan sekolahnya yang cukup luas. Pria dengan postur tubuh yang kelewatan tinggi itu nampak tidak terusik dengan suasana ramai didalam kelasnya yang saat ini seluruh guru tengah mengadakan rapat bersama para kolega. Mungkin hanya teman-temannya yang merasa sangat senang akan hal ini, tapi---tidak dengannya. Jika boleh ia ingin sekali membatalkan rapat pertemuan para kolega itu karena membuatnya terus memikirkan Kyuhyun yang mungkin---tengah bersenang-senang dengan ibu juga adik kandungnya.

Sejujurnya---dirinya ingin sekali menghubungi Kyuhyun dan menanyakan bagaimana keadaannya disana. Namun---ia harus bersikap egois saat rasa kecewa lebih besar dibandingkan rasa keingintahuannya. Jika Kyuhyun tidak bersikap demikian padanya, mungkin saat ini ia akan merasakan suasana hangat sebuah keluarga yang diimpikannya. Dan bodohnya ia terlalu mengharapkan Kyuhyun yang lebih dahulu menghubunginya.

'Maaf karena aku begitu egois padamu, hyung. Tapi---kau jauh egois daripada aku. Kau mungkin beruntung bisa kembali bertemu dengan ibumu. Kenapa kau begitu padaku dan ibu kandungku. Bahkan kau tidak memberi kesempatan untukku berbincang dengannya.' jerit batin Mingyu.

Puk.

Mingyu sedikit terperanjat kaget saat seseorang menepuk pundaknya yang terbilang tidak pelan itu. Jujur saja pundaknya sedikit sakit dan ingin sekali dirinya mengucapkan sumpah serapahnya kepada seseorang yang telah mengganggu waktu tenangnya. Namun---sayangnya ia harus mengurungkan niatnya itu karena tidak sengaja ia melihat ekspresi wajah sahabatnya yang entah kenapa sukses meluluhkan hatinya, hingga---dirinya tak bisa sedikitpun marah padanya.

Sang pelaku yang tak lain adalah Lee Dokyeom sahabat serta teman sebangkunya. Katakan saja Dokyeom adalah siswa teraktif dikelasnya, maksudnya bukan hanya aktif dalam pelajaran tapi---juga sangat aktif dalam pembuat kehebohan. Beruntung kali ini Dokyeom menjadi pendiam dan tidak seperti sebelumnya. Mungkin---dirinya akan sangat pusing melihatnya dan berakhir dirinya yang harus menenangkannya.

"Sebenarnya aku tidak ingin tahu apa yang membuatmu seperti ini, Kim. Sayangnya aku harus mewakili rasa penasaran dari teman-teman yang tadi terus bertanya padamu, tapi---kau terus mengabaikan mereka." ucapnya dengan menatap Mingyu khawatir. Tidak hanya dirinya tapi--- juga dengan teman-temannya yang memang ada beberapa yang menatapnya dan seolah bertanya ada apa.

"___jika kau ada masalah ceritalah padaku jangan memendamnya seorang diri. Apalagi sampai mengabaikan orang-orang sekitarmu. Apa kau ingin mereka tidak menyukaimu ?"

Oh Lee Dokyeom kenapa tuhan menciptakan orang cerewet seperti dirimu ? Bahkan tadi dirinya tidak ingin tahu apa permasalahan yang menimpa Mingyu. Tapi sekarang apa ? Secara tidak sadar dirinya seolah meminta penjelasan kepadanya perihal Mingyu. Itulah ada satu alasan kenapa Mingyu sedikit tidak menyukai Dokyeom yang terbilang selalu serba ingin tahu. Jikapun dirinya tidak menceritakan masalahnya, jangan harap hidupnya bisa tenang dari Dokyeom.

"Tidak ada." jawab Mingyu singkat membuat Dokyeom harus menahan ketidakpuasan dari jawaban sahabatnya itu.

"KAU PASTI BOHONG !" teriak Dokyeom tanpa sadar membuat teman sekelasnya langsung menatapnya dengan tatapan membunuh. Tentu saja karena ia telah mengacaukan kelas yang cukup sepi itu.

Different [SJ x SVT END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang