13. Nyari Mangsa

24K 2.8K 70
                                    

Oke, ini hari sabtu pagi dan Sashi ngajak aku buat nge-gym sekalian renang. Padahal kakiku belum sembuh total ditambah aku mager berat. Mendingan tidur, sih.

"Ya ampun, Ta. Ayo, cari kecengan baru."

Itu katanya. Gila gak sih ini anak lama-lama, buang duit di tempat gym cuma mau liat cowok-cowok doang.

"Nggak deh, Sas. Lo tau kan kalau biasanya cowok berotot demen yang berotot juga?"

"Ya nggak juga lah, Ta."

"Nggak, Sas. Kalau belanja gue mau."

"Ye, gue juga mau mentang-mentang abis gajian," ucapnya sambil nyenggol-nyenggol tangan, "yoga aja gimana?"

"Cowok mana itu?" Si Sasi ini ya cowoknya banyak banget deh. Setiap malam curhatnya cowok terus.

"Olahraga, Ta. Buset, dah. Bukan yoga nama orang."

Oh, hahaha.

"Kita nyari makan aja gimana, Sas?" usulku. Abis ini perut rada bunyi-bunyi.

"Mending lo temanin gue ke IKEA. Sebenarnya mau beli-beli barang gitu buat ngisi kamar biar gak kosong."

"Kenapa gak bilang dari tadi daripada lo ngajak nge-gym."

Ihh, kesel deh bok. Gak apa-apa deh aku diajak milih ini ono, daripada nge-gym ya kan? Sekalian juga kan aku bisa liat-liat sofa santai atau rak-rak gitu buat di kamar kost.

"Buru ganti baju. Gue nunggu di mobil aja, ya? Pokoknya lo turun, kamar udah dikunci, semua udah dibawa. Nggak ada acara ketinggalan apapun."

Galak.

"Iya, Ndoro ayu."

"Bagus."

***

Sesuai yang tadi kami rencanakan, sekarang kami sudah sampai di IKEA. Ya, you know lah ya tempat ini. Si Sashi langsung ngibrit ke lantai duanya saking excited-nya.

"Ta, menurut lo rak buku bagus yang mana?"

Yang pertama dia tuju adalah rak buku. Iya, aku dan Sashi ini sama-sama gemar baca. Biasanya nih, kami suka tukar-tukaran novel gitu. Hahaha.

"Cat kamar lo apa sih?"

"Putih."

"Ya, udah. Putih aja."

"Kalau hitam mati banget, ya?"

"Tema kamar lo apa?"

"Putih abu-abu gitu."

"Seragam SMA dong," ujarku yang berisi guyonan tapi gak lucu.

"Tapi bagus putih sih, Sas."

"Ya udah, gue ambil deh." Kemudian, dia melihat bandrol yang tertera di benda itu. "Lagi sale turun banyak, nih. Lo gak beli?"

Setelau aku lihat-lihat boleh juga. Buat nyimpan novel, apalagi kalau koleksiku makin bertambah iya kan?

Lalu, dia berjalan lagi mencari sesuatu yang belum ia dapat, sedangkan mataku tertuju pada satu sofa yang cantik banget. Ada bulu-bulunya gitu.

"Mau beli, Ta?

"Emang kamar gue muat?"

"Nggak, sih. Kecuali lo pindah ke apartemen."

"Nanti, nunggu apartemen yang pas sama gue. Terus gue pindah, baru deh beli ginian," jelasku, "cucok meong kan kalau ditaruh di pojokan kamar gitu?"

"Bukan lagi, sis."

Kami pun terus berjalan melihat ini itu. Ya, aku sih sementara ini baru dapat satu barang kalau si Sashi udah ada tiga barang gitu, deh.

08:20Onde histórias criam vida. Descubra agora