29💧Problem (2)

1.6K 179 8
                                    

"Jadi lo..?" Haeun tidak bisa berkata apa-apa lagi setelah mendengar penjelasan dari Jisung dan Yeonwoo.

"Iya, Eun. Gue hamil anak Jisung."

Plak!!!

Haeun reflek menampar pipi Jisung.

"Kenapa lo pergi ke sana malam itu?" Tanya Haeun sambil menahan tangis-nya, entah kenapa sekarang ini dia ingin menangis.

"Kenapa lo pergi sama Jihoon malam itu?" Jisung bukannya menjawab malah memberi pertanyaan ke Haeun. Yeonwoo hanya diam, ini bukanlah urusannya.

"Dia, dia gak sengaja lewat dan nawarin gue tumpangan." Ucap Haeun. Dia sedikit kaget karena Jisung mengetahui hal tersebut.

"Lo bilang lo bakal pulang sama Sanha."

"Iya, awalnya memang begitu, tapi pas ngeliat Jihoon, bukannya lebih baik kalo gue pulang sama dia. Lo tau kan jarak rumah gue dari pemakaman itu jauh banget, dan gue gak berani nunggu sendiri disana. Apalagi pas itu udah gelap." Ungkap Haeun. Jisung langsung terdiam kala mendengar penuturan Haeun.

"Jadi lo ke-club karena cemburu liat gue pulang sama Jihoon?" Tanya Haeun tak percaya.

"Iya, tapi bukan karena itu aja, Eun. Lo tau kan gue stress karena beru ditinggal papa gue, gue perlu nenangin pikiran gue."

"Dengan cara mabuk-mabukan gak jelas gitu?" Sinis Haeun.

"Iya, gue salah." Ucap Jisung menyesal. Setidaknya dia tidak minum malam itu, pasti ini semua tidak aka terjadi.

Terjadi keheningan diantara mereka bertiga untuk beberapa menit sampai akhirnya Haeun membuka suara.

"Kalo udah kayak gini, gue gak bisa apa-apa. Lo harus nikahin Yeonwoo dan hubungan kita harus berakhir." Pasrah Haeun. Jisung yang tadinya menunduk langsung mengangkat kepalanya dan menatap Haeun.

"Maksud lo?" Tanya Jisung.

"Kalian berdua harus menikah secepatnya." Usul Haeun dengan mata berkaca-kaca.

"Gue gak mau menikah." Ucap Jisung mengabaikan Yeonwoo yang sedang menatapnya tajam. Yeonwoo baru saja ingin berbicara tapi tidak sempat karena Haeun sudah lebih dulu berbicara.

"Terus lo mau biarin anak itu lahir tanpa ayah? Ini semua salah lo, dan lo yang harus tanggung jawab." Ucap Haeun yang sudah mengeluarkan air matanya. Jisung langsung saja memeluk Haeun, ia sama sekali tidak memperdulikan keberadaan Yeonwoo disana. Yeonwoo juga hanya diam, ia dapat mengerti bagaimana perasaan Haeun. Melihat itu Yeonwoo jadi merasa bersalah karena dulu pernah membenci bahkan menindas Haeun.

"Terus kamu gimana?" Tanya Jisung pelan.

"Aku gak papa, yang harus kamu pikirin sekarang itu gimana caranya ngomongin hal ini ke orang tua Yeonwoo." Ucap Haeun sambil mengelap air matanya yang tidak mau berhenti.

"Jadi mulai sekarang hubungan kita selesai. Gue pulang dulu." Pamit Haeun lalu berdiri dari kursinya, tapi Jisung menahan tangan Haeun.

"Yeon, lo bisa pulang naik taksi gak?" Tanya Jisung ke Yeonwoo. Yeonwoo mengangguk pasrah lalu pergi dari cafe tersebut dan meninggalkan kedua pasangan yang sedang diambang masalah tersebut.

"Gue minta maaf." Ucap Yeonwoo sebelum pergi.

"Pulang sama gue." Ucap Jisung lalu menarik tangan Haeun ke parkiran.

Selama perjalanan tidak ada yang mau membuka suara sampai mereka tiba di depan rumah Haeun.

"Makasih." Ucap Haeun singkat.

"Haeun, gue minta maaf." Ucap Jisung lirih.

"Ini semua udah terjadi, dan sekarang lo fokus dulu ke Yeonwoo dan bayi lo." Ucap Haeun sambil menahan air matanya yang lagi-lagi ingin keluar.

"Kita masih bisa berteman kan? Kalau gue harus menikah sama Yeonwoo nanti, lo tetap jadi yang pertama."

Haeun hanya mengangguk lalu keluar dari mobil Jisung, jika ia terus-terusan disana, pasti air matanya tidak akan bisa berhenti.

♡♡♡

"Serius lo!?" Teriak Gyuna saat Haeun menceritakan kejadian dimana Jisung mabuk-mabukan dan berakhir dengan Yeonwoo hamil. Yena juga kaget saat mendengar Haeun sudah mengetahui kejadian tersebut.

"Lo tau kan, Yen. Kenapa lo gak kasih tau gue?" Tanya Haeun kecewa. Dia juga tahu kalau Sanha dan Hyunjin sudah mengetahui hal tersebut lebih dulu.

"Maaf, Eun. Gue dilarang Jisung, dia bilang dia mau nyelesain masalahnya sendiri." Ucap Yena menunduk, merasa bersalah.

"Jadi kalian putus?" Tanya Gyuna pelan. Haeun mengangguk sambil mengambil keripik dihadapannya. Saat ini mereka sedang berada di kamar Gyuna. Tadi Haeun datang ke rumah Gyuna karena ingin menceritakan hal itu, dan kebetulan disana sudah ada Yena.

"Jisung udah bilang ke orang tua Yeonwoo?" Tanya Yena penasaran.

"Katanya Sanha sih sudah, dan Jisung langsung babak belur karena dipukul papanya Yeonwoo." Ucap Haeun.

Ditengah-tengah pembicaraan, ponsel Haeun berbunyi dan menandakan pesan masuk dari Sanha.

Yoon Sanha
Eun, kamu dimana? Gak kerumah sakit?

Haeun
Ini udah dirumah sakit.

Yoon Sanha
Yaudah nanti pulangnya gue jemput.

Haeun
Gak usah, gue udah pesan grab.

Setelah itu Sanha tidak menjawab lagi. Haeun berbohong pada Sanha, ia sudah tidak mau menjalani perawatan itu lagi. Haeun sudah lelah menjalani perawatan yang baru ia jalani selama sebulan itu.

♡♡


























































































































One years later

"Cie, yang jadi siswi terpintar nomor satu di sekolahan." Ucap Jisung sambil mencolek pipi Haeun yang semakin hari semakin tirus.

Haeun hanya tersenyum membalas perlakuan Jisung kepadanya, ia sangat bangga dengan dirinya sendiri yang berhasil menjadi murid terpintar di sekolahnya.

Semua masalah yang dia lewati setahun yang lalu sudah dia lupakan. Jisung sudah menikahi Yeonwoo tapi nasib buruk menimpa mereka karena bayi Yeonwoo dinyatakan meninggal beberapa menit setelah dilahirkan. Yeonwoo sangat stress saat itu, padahal ia sudah memberikan nama yang cocok untuk putrinya. Han Jiwoo.

Haeun dan Jisung juga masih saling berteman, dan Yeonwoo tidak pernah merasa marah dengan hal itu. Dia sadar dengan posisinya, walaupun dalam hati merasa cemburu tapi Yeonwoo tidak bisa berbuat apa-apa.

Kesehatan Haeun juga semakin hari semakin perlahan-lahan memburuk, keluarga dan teman-temannya sudah tau kalau Haeun sudah tidak mau menjalani perawatan itu lagi. Awalnya Suhyun merasa sangat marah ke Haeun tapi pada akhirnya Haein bisa menenangkannya.

Beberapa minggu yang lalu Haeun dilarikan ke rumah sakit karena ia tiba-tiba saja pingsan saat upacara bendera. Suhyun sudah kembali memaksa Haeun untuk kembali menjalani perawatan, tapi apa gunanya jika keadaannya saja sudah melemah seperti ini.

TBC

♡♡♡

Sebenarnya mau aku end disini, tapi supaya chapter-nya pas 30, aku buat ending di part selanjutnya aja, yah.

Tunggu kelanjutannya.

Losers [Han Jisung]✔Où les histoires vivent. Découvrez maintenant