22💧Punishment

1.6K 217 10
                                    

Haeun memasuki ruang kelasnya yang sudah sangat ramai, bertepatan dengan Haeun duduk di bangkunya, bel masuk kelas berbunyi. Haeun mengeluarkan buku pelajaran-nya hari ini, buku Kimia, ia membuka bukunya dan melihat catatan terakhirnya. Matanya membelalak melihat ada tugas rumah yang belum ia kerjakan. Ia segera mengambil buku paketnya dan melihat soal yang harus dia kerjakan. Haeun tambah terkejut melihat ada 40 soal disana.

"Mampus gue, mati, mati, gue bego banget." Teriak Haeun dalam hati, ia langsung mengambil pulpen dan mulai mengerjakan soal nomor satu.

"Eun, lo ngerjain apa?" Tanya Yena yang berada di sampingnya lalu melirik apa yang Haeun tulis, Yena terkejut begitu melihat Haeun mengerjakan tugas Kimia. Jihoon yang ada di samping Haeun juga ikut-ikutan menengok ke buku Haeun.

"Haeun lo belum ngerjain tugas kimia, ini nih, liat punya gue aja." Yena langsung memberikan bukunya. Haeun langsung melihat dan menyalin jawaban milik Yena, ia tidak perduli lagi jawaban benar atau salah yang penting Haeun bisa mengerjakan sebelum guru kimianya masuk ke kelas.

Tetapi baru saja Haeun akan menulis nomor 3 guru kimianya masuk. Haeun ingin menangis saja rasanya saat mendengar sapaan selamat pagi dari gurunya tersebut.

"Bu ada PR." Haeun mendongak dan menengok kesebelahnya dan ia melihat Jihoon menatapnya dengan tatapan mengejek.

"Oh iya, hampir aja ibu lupa. Ketua kelas kumpulkan, yah."

"Bu, ada yang belum mengerjakan." Adu Jihoon membuat satu kelas kini menaruh perhatiannya ke Jihoon. Yena dan Gyuna tidak bisa membantu apa-apa saat ini, mereka hanya bisa berharap Haeun bisa mengerjakan 20 nomor sebelum ketua kelas mengambil bukunya. Tapi nyatanya Haeun masih berada di nomor 5.

"Siapa yang belum mengerjakan? Berdiri sekarang!" Teriak bu Ina menggelegar di ruang kelas tersebut. Haeun meringis pelan lalu ia berdiri dengan wajah tertunduk. Semua teman-teman sekelasnya terkejut karena Haeun berdiri, dan itu artinya dia belum mengerjakan tugas. Bahkan bu Ina sendiri terkejut saat melihat hanya Haeun yang belum mengerjakan tugas.

"Keluar dan kerjakan di perpus sekarang!" Bentak bu Ina.

Haeun segera mengambil buku dan pulpennya lalu keluar kelas dengan kepala tertunduk dan juga mata yang merah menahan tangis.

Kemarin ia memang tidak membuka bukunya karena terlalu ngantuk. Haeun sampai dirumah pada jam 10 malam dan langsung tidur. Air mata mengalir dipipinya, ini pertama kalinya Haeun disuruh keluar oleh guru yang mengajar di kelasnya.

Haeun duduk di kursi yang ada didepan perpustakaan yang menghadap langsung ke lapangan basket dan voli. Haeun menunduk lalu menghapus air mata yang ada di pipinya dan membuka bukunya dan menatap pekerjaannya yang baru nomor 6 tapi sudah menghabiskan 3 lembar buku. Haeun sudah tidak mood melanjutkan pekerjaan rumah tersebut.

"Kenapa lo?" Tanya seseorang yang baru saja duduk disebelah Haeun. Haeun mendongak dan mendapati Jisung dengan baju olahraganya dan rambut berantakan tengah menatapnya.

"Lo... nangis?" Tanya Jisung lagi.

"Enggak." Jawab Haeun singkat.

Jisung melirik ke arah buku kimia Haeun yang masih terbuka.

"Lo... dihukum?" Tanya Jisung ragu.

Haeun mengangguk. "Gara-gara lo gue jadi gak sempat ngerjain PR." Ucap Haeun sambil menunjuk-nunjuk Jisung.

"Dih, kok jadi karena gue, emang itu tugas dari kapan dikasih?" Tanya Jisung tidak terima disalahkan .

"Dari kemaren lusa." Jawab Haeun lesu, yah memang ini sepenuhnya salahnya harusnya ia mengerjakan tugas tersebut kemaren lusa tapi entah apa yang membuatnya tidak mengerjakan tugas tersebut.

Losers [Han Jisung]✔Where stories live. Discover now