16💧Cerita Felix

2K 242 5
                                    

"Eun, lo pulang sama siapa?" Tanya Yena.

Haeun mengangkat kedua bahunya cuek. "Taksi, maybe." Gumam Haeun.

"Mau ikut kita gak?" Tawar Hyunjin.

Haeun sontak menggeleng kuat. "Gak deh, gue gak mau jadi obat nyamuk." Tolak Haeun sambil menggerakan kedua tangannya.

"Biasa aja kali, Eun. Kalo gak mau kita duluan yah." Ucap Yena lalu mengajak Hyunjin pergi ke parkiran, meninggalkan Haeun yang masih sibuk dengan pemikirannya.

Dia sedang memikirkan apa yang tadi di katakan oleh Sanha. Sepertinya apa yang dikatakan oleh Sanha sangat mempengaruhi otak Haeun, sampai-sampai Haeun tidak bisa melupakannya.

"Ah, gak tau lah."

Haeun berjalan keluar gerbang sekolah, matanya tak sengaja menangkap sosok yang sangat ia kenal sedang merokok sendirian dimotornya sambil memainkan ponsel. Sosok itu adalah Lee Felix.

Haeun segera menghampiri orang tersebut dan mengambil rokoknya lalu membuangnya dan menginjaknya sampai mati. Felix mendongak dengan cepat, tatapannya sangat tajam, ia sangat marah pada orang yang berani mengganggunya. Tapi setelah melihat siapa pelakunya Felix terdiam.

"Sejak kapan lo ngerokok?" Tanya Haeun heran karena dulu Felix adalah orang yang sangat anti dengan rokok.

"Bukan urusan lo." Balas Felix tajam.

Haeun tertegun mendengar ucapan Felix dan juga suara pria itu yang sangat tidak santai. "Lo kenapa sih, Lix. Lo beda tau gak."

Felix mengernyit tak suka. "Beda apaan sih."

"Lo ada masalah?" Tanya Haeun tenang.

"Udah gue bilang, bukan urusan lo."

Haeun berdecak kesal lalu ia duduk di halte yang tepat berada di samping Felix. Haeun memikirkan sikap Felix terhadapnya, padahal beberapa hari yang lalu mereka masih bisa saling bergurau satu sama lain. Tapi kenapa Felix tiba-tiba seperti ini.

Felix menghela napas pelan, ia turun dari motornya yang besar itu lalu duduk di sebelah Haeun, Haeun malah semakin bingung dengan sikap Felix yang satu ini. Tapi ia berusaha untuk tidak peduli.

"Eun, gue capek tau gak hidup kayak begini terus." Felix memulai pembicaraan. Haeun langsung menoleh ke Felix dan bersiap-siap mendengarkan apa yang akan dikatakan oleh Felix selanjutnya.

"Mama sama Papa gue, bahkan gak pernah dateng ke rumah buat ngeliat gue. Mereka gak pernah peduliin gue, yang mereka peduliin cuma uang,uang, dan uang. Mungkin mereka lupa kalo mereka punya anak, kehidupan gue udah hancur semuanya. Bahkan gue pernah ngeliat Papa bawa cewek lain ke rumah, dan juga Mama lagi jalan sama laki-laki. Gue udah gak tahan, gue selalu pengen lupain semua masalah gue dengan cara pergi ke club. Emang gue lupa tapi besoknya pasti gue bakal inget lagi." Felix mengeluarkan air matanya. Haeun langsung mendekat ke Felix dan memeluknya erat, membiarkan Felix manangis.

"Jadi ini alasan dia suka bolos." Gumam Haeun dalam hati.

"Rasanya gue pengen bunuh diri aja, gak ada lagi yang pedu-"

"Sst. Jangan ngomong kayak gitu, gue peduli sama lo, Lix." Haeun mengelus punggung pemuda itu, agar ia bisa tenang.

Felix melepaskan pelukan Haeun, ia menunduk dan menghapus air matanya. Ia menatap Haeun yang sedang menatapnya juga lalu Felix tersenyum hangat.

"Maaf, karena sifat gue tadi." Ucap Felix.

"Gak papa, gue paham kok."

"Lo gak pulang?" Tanya Felix.

Losers [Han Jisung]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang