18💧Tetangga Baru

1.7K 229 6
                                    

Haeun dan Jisung menyusuri pasar malam yang ramai itu, sedari tadi Haeun berceloteh panjang lebar tentang permainan yang mereka coba.

"Ayo pulang, gue capek." Ajak Haeun.

"Yaudah ayok."

Haeun dan Jisung berjalan bersama ke arah parkiran. Sesampainya disana Jisung menaiki motornya lalu menyalakan mesinnya dan menyuruh Haeun naik. Setelah Haeun naik, Jisung pun menalankan motornya ke rumah Haeun.

"Jisung." Panggil Haeun di tengah-tengah perjalanan.

"Apa?"

"Gue laper." Ucap Haeun dan sekarang sudah jam 9 malam.

"Mau makan?" Tanya Jisung.

"Iya."

"Makan dimana?" Tanya Jisung lagi.

"Dimana aja."

Jisung dengan cepat menjalankan motornya ke arah tempat makan terdekat karena ia juga merasa lapar. Sesampainya mereka di salah satu tempat makan yang agak ramai, Haeun dan Jisung langsung turun lalu masuk ke dalam.

"Lo cari tempat duduk yah, gue mau ke toilet dulu." Tanpa mendengar balasan dari Jisung, Haeun langsung pergi meninggalkan Jisung.

Tak lama pandangannya terjatuh pada salah satu meja yang bersisi 4 kursi kosong, Jisung langsung berjalan kesana dan mendudukinya.

"Jisung? Lo disini juga, wah jangan-jangan kita jodoh lagi." Ucap seseorang di depan Jisung. Jisung mendongakan kepalanya karena tadi ia sedang bermain di ponselnya dan ia mendapati Yeonwoo dan dan ketiga temannya.

Yeonwoo beserta ketiga temannya langsung duduk tanpa disuruh. Jisung tidak peduli, ia lebih memilih untuk melanjutkan game di ponselnya yang sempat terjeda.

Sedangkan di satu sisi, Haeun sudah selesai di dalam kamar mandi dan berjalan keluar untuk menghampiri Jisung yang sudah terlihat. Tapi langkahnya terhenti saat melihat tidak ada lagi kursi yang kosong karena sudah diisi oleh Yeonwoo dan ketiga temannya yang sekarang sedang berusaha mengajak Jisung berbicara.

"Jisung." Panggil Haeun setelah dia berada di sebelah Jisung. Mereka berempat kompak menoleh ke arah Haeun.

Jisung menatap Haeun dengan pandangan bertanya, dan Haeun menangkap maksud dari tatapan tersebut ia segera menunjuk Yeonwoo dan ketiga temannya menggunakan dagunya. Jisung menoleh ke arah Yeonwoo dan ketiga temannya yang sekarang juga menatap ke arah mereka dengan rasa penasaran. Setelah hening sejenak Jisung akhirnya mengerti maksud Haeun.

"Kalian berempat minggat sana, Haeun mau duduk." Usir Jisung pada Yeonwoo, Yuna, Yoora dan Yejin yang sekarang menatap Jisung dan Haeun bergantian. Haeun hanya diam, mau bagaimanapun mereka berempat adalah seniornya.

"Kenapa kita yang harus pergi, kan kita duluan yang duduk disini." Yuna tidak terima.

"Siapa bilang? Gue duluan yang duduk di sini." Ucap Jisung.

"Yah, terus kan kita duduk disini sebelum Haeun, jadi kenapa kita harus minggat."

"Tempat ini gue yang dudukin duluan, dan sekarang gue minta kalian pergi."

"Gak jadi deh, gue jadi gak mood makan disini." Ucap Haeun lalu pergi keluar dari tempat makan tersebut.

Jisung langsung mengejar Haeun tanpa mempedulikan Yeonwoo. Jisung menarik tangan Haeun membuat sang pemilik tangan berbalik dan menghadap ke Jisung.

"Ayo makan di tempat lain." Ajak Jisung lalu menarik tangan Haeun ke motornya, Haeun hanya terdiam sambil mengikuti Jisung.

"Gak usah deh, gue udah gak ngerasa lapar lagi." Ucap Haeun setelah mereka duduk di motor.

Jisung terdiam dan menghela napas. "Yaudah." Balasnya singkat.

♡♡♡

Esoknya.

Haeun berjalan keluar rumah dan melangkah ke rumah yang berada di sebelah rumahnya, Haeun disuruh oleh sang mama tercinta untuk mengantarkan beberapa kue ke tetangga barunya.

Haeun masuk ke halaman rumah yang luas tersebut. Saat didepan pintu ia mengetuk pintu tersebut sambil menunggu orang yang akan membukakan.

Tiba-tiba ponsel yang ada di saku celananya berbunyi. Haeun meletakan kotak kue tersebut di kursi dan mengambil ponselnya lalu mengecek sambil tangan yang satunya masih mengetuk pintu.

"Siapa, yah?" Tanya seseorang dari belakang Haeun. Haeun menoleh kebelakang dan menemukan seseorang yang tak asing.

"Lah? Si gendut, ngapain lo disini? Lo Yoon Haeun kan?"

Haeun menatap orang itu dengan tatapan sinis. "Kenapa gue dapet tetangga baru kayak lo, dan satu hal gue udah gak gendut." Ketus Haeun.

"Tapi menurut gue lo masih gendut sampai sekarang."

"Serah lo, ini ada titipan dari mama gue." Ucap Haeun sambil mengambil kotak yang tadi ia letakandi kursi dan memberikannya ke orang tersebut.

Park Ji Hoon itu adalah nama dari orang yang ada didepan Haeun dan sedang berbicara dengan Haeun sekarang ini, dia adalah orang yang dulu nya selalu mengganggu Haeun di SD sampai SMP karena badan Haeun dulu agak gemuk. Tapi setelah kenaikan kelas 8, Haeun tidak pernah melihat Jihoon lagi dan Haeun merasa sangat senang.

"Tumben lo mau disuruh-suruh, biasanya kalo gue suruh lo gak mau." Ejek Jihoon sambil mengambil kotak tersebut dan mengeluarkan kunci dari sakunya.

"Emang lo siapa bisa nyuruh-nyuruh gue seenaknya?" Tanya Haeun sinis, berada di dekat Jihoon bawaannya pengen marah mulu.

"Gue? Entahlah." Balasnya singkat.

"Mau mampir gak?" Tanya Jihoon.

Haeun mengangkat alis kirinya. "Lo nawarin gue? Seriusan? Gak biasanya." Haeun terdiam sebentar. "Tapi gak deh." Ucap Haeun lalu berbalik dan keluar pagar lalu pergi kerumahnya.

Jihoon terus menatap Haeun hingga Haeun masuk ke dalam kerumahnya. Tiba-tiba terdengar suara pintu terbuka dari dalam. Keluarlah Park Ji Hyun, Mama Jihoon yang sekarang sedang menatap aneh ke arah Jihoon.

"Kamu yang ngetuk pintu? Bukannya tadi kamu bawa kunci rumah?" Tanya Jihyun.

"Enggak, tadi tetangga sebelah mau ngasih kue, kebetulan Jihoon baru pulang jadi Jihoon ambil." Jelas Jihoon.

Jihyun mendekat dan mengambil kue tersebut. "Kebetulan nih, mama lagi pengen makan kue. Kamu udah bilang makasih kan?" Tanya Jihyun.

"Gak tau, lupa." Balasnya cuek sambil masuk ke dalam rumah.

TBC

♡♡

Ea, ea ada pemain baru lagi nih. Park Jihoon Wanna One si bantet, wkwk canda aja yah.

Losers [Han Jisung]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang