29

5.4K 560 19
                                    

Jangan lupa taburan bintang dan komennya💛

Enjoy Hiraeth🌻

Nanti double up kok, menebus kemarin aku gak up😂

******

Author's POV

Ando memandangi Tisha yang masih terlelap sambil menghela napasnya berkali-kali.

Dia benar-benar tidak menyangka bahwa wanita yang berada di depannya saat ini, calon kakak iparnya, tengah mengandung dengan usia kandungan 3 minggu.

Sial.

Apakah benar tebakannya selama ini kalau Tara ternyata memang cowok brengsek? Tidakkah cukup ia menyakiti perasaan Kayla dengan meninggalkannya tiba-tiba? Tapi lihat, sekarang tunangannya malah mengandung dan dia sedang berada di Jepang.

Jadi sudah tertebak kan kenapa ia bisa berada di samping Tisha?

Ando menatap ponselnya yang masih menunjukkan chat dirinya dengan Kayla beberapa menit yang lalu.

Kayla mengatakan padanya bahwa dia akan pulang sendiri, dan pria yang selalu mengatakan bahwa jam 7 malam saja sudah terlalu malam untuk Kayla pulang sendiri tanpa diantar olehnya, sekarang malah mengiyakan kata-kata pacarnya itu ketika jam sudah menunjukkan pukul 10.

Kayla akan baik-baik saja. Dia kuat dan tidak akan terjadi sesuatu yang aneh-aneh padanya.

Ando terus mengulangi kata-kata itu di benaknya. Dia benar-benar tidak tenang setelah mengiyakan kata-kata Kayla.

Tapi di sisi lain, perempuan yang belum membuka matanya sejak tadi tidak bisa ia tinggalkan begitu saja.

Andai saja pendarahan yang terjadi pada Tisha tidak separah ini dan membahayakan janin yang dikandungnya, Ando mungkin memilih untuk meninggalkannya setelah kondisinya sudah kembali stabil.

Tapi yang terjadi malah sebaliknya, dan itu semua membuat Ando terjebak berada di sampingnya. Duduk dan menungguinya sampai perempuan ini membuka matanya.

Ando terus berdecak pelan karena kekhawatirannya pada Tisha seolah sama besarnya dengan kekhawatirannya pada Kayla saat ini.

Dia memang sudah tidak mencintai Tisha dan sudah tidak berharap Tisha akan kembali padanya jauh sebelum Tara mengatakan akan menikahinya. Semua rasa suka itu sudah hilang entah kemana, digantikan seluruhnya oleh kehadiran Kayla, seseorang yang menjadi rumah barunya.

Tapi, ada yang pernah bilang bahwa kita memang bisa saja berhenti mencintai seseorang, tapi tidak dengan peduli yang akan terus di sana.

Dia pernah mencintai Tisha, dia pernah merasa senang dengan kehadirannya, dia pernah merasa rindu dengan ketidakhadirannya, dan sepertinya itulah yang menyebabkan dirinya masih peduli pada Tisha seperti ini.

Melihat orang yang pernah begitu berarti baginya kesakitan seperti ini benar-benar membuatnya melupakan segala hal.

Ando seketika terdiam ketika melihat kelopak mata Tisha mulai terbuka perlahan. Ando tetap diam di tempatnya, menantikan sampai Tisha benar-benar membuka matanya dan melihatnya sendiri tanpa ia harus berkata-kata.

"Ando?"

Dan Ando menghela napasnya begitu panjang, kelegaan mulai menyelimutinya.

"Kamu kok di sini? Aku kenapa?" tanya Tisha dengan nada sedikit panik.

Ando tidak menjawab pertanyaan Tisha, ia malah menatap Tisha yang sedang menatapnya dengan tatapan takut.

"Gue udah tahu."

Hiraeth.Donde viven las historias. Descúbrelo ahora