Chapter 20

404 36 2
                                    

  Hari demi hari berlalu dengan sangat cepat, dan begitu pula dengan Eunwoo yang sepertinya sudah benar benar melupakan Eunha. Eunha hanya bisa berdiam diri ketika ia melihat kebersamaan Eunwoo dan Yuju ketika dikelas ataupun saat latihan. Mereka selalu tampak bahagia tanpa kehadirannya. Mungkinkah Eunwoo telah mencintai Yuju?

Eunha menekuk kepalanya diatas meja, berusaha menyembunyikan semua kesedihanya dari Eunwoo yang kini tengah duduk disampingnya sambil membaca sebuah buku.

Ingin sekali Eunwoo menyapa yeoja yang kini tengah menekuk kepalanya itu dengan sebuah ucapan selamat pagi yang disertai dengan senyuman. Sungguh, selama seminggu ini Eunwoo tak pernah bisa berhenti memikirkan Eunha. Entah apa yang membuatnya selalu memikirkan gadis itu, yang jelas Eunwoo sangat merindukan suara gadis itu saat memanggil namanya.

Entah dorongan dari mana, kini Eunwoo beralih menatap Eunha kemudian menyentuh pundaknya, dan jelas saja hal itu membuat Eunha menoleh.

"Eunha..."

"Eunwoo..." ucap mereka bersamaan. Eunwoo melepaskan tangannya dari pundak Eunha kemudian mengusap tengkuknya, tak tahu harus memulai pembicaraan dari mana.

"Kau duluan saja." ucap Eunwoo yang membuat Eunha kini duduk tegak.

"A-apa kau sudah benar benar melupakanku?" tanya Eunha dengan susah payah. Eunwoo menatap Eunha dalam, seakan dari tatapannya itu bisa menjawab pertanyaan Eunha.

"Tidak. Aku tidak pernah melupakanmu." jawab Eunwoo kemudian mengalihkan pandangannya dari Eunha. Sebaliknya, Eunha kini justru menatap Eunwoo dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Eunwoo, aku...."

"Eunwoo, Kim seonsaegnim menyuruh kita untuk keruang musik. Ayo, Cepatlah." ucap Yuju yang tiba tiba datang. Tanpa menunggu lagi, Eunwoo segera beranjak dari duduknya.

"Eunha, maaf..." ucap Eunwoo kemudian segera melangkah keluar dari kelas. Eunha menatap punggung Eunwoo sampai pada akhirnya menghilang dibalik pintu.

"Aku yang harusnya minta maaf." gumam Eunha.


🔯🔯🔯

Umji yang kini tengah berlari menuruni anak tangga tak sengaja bertabrakan dengan seseorang dan membuat buku buku yang dibawanya terjatuh. Tanpa pikir panjang, Umji langsung berjongkok dan memunguti buku bukunya. Ketika ia ingin mengambil buku terakhir, sebuah tangan mendahuluinya. Umji sudah dapat menduga bahwa tangan itu milik seseorang yang menabraknya.

Umji kembali berdiri dan menghadap orang itu. "Maaf, aku sangat terburu buru sehingga tidak melihatmu." ucap Umji kemudian menatap wajah sang penabrak. "Rocky oppa?"

"Ya, lain kali kau harus hati hati." ucap Rocky kemudian menyerahkan buku yang ia pegang.
Sekilas Umji manatapnya, kemudian segera mengambil bukunya dari Rocky.

"Emm... Baiklah, aku pergi dulu. Sekali lagi maaf." ucap Umji kemudian segera berbalik dan melangkah turun.

"Tunggu, Umji-ya!!!" teriak Rocky yang membuat Umji berhenti melangkah dan kembali berbalik menatapnya.

Rocky mengusap tengkuknya sebelum ia mengatakan sesuatu yang selama ini ia pendam. "Emm... Bisakah kita ngobrol sebentar di atap sekolah?" tanya Rocky dengan kegugupan yang terlihat jelas diwajahnya.

"Kurasa, aku bisa." jawab Umji kemudian tersenyum. Rocky yang melihat senyuman Umji merasa semakin gugup. "Kajja."

Mereka berjalan menaiki setiap anak tangga tanpa membuka pembicaraan sedikitpun.

Umji yang berjalan dibelakang Rocky merasa heran dengan tingkah laku Rocky yang  tidak terlihat seperti biasanya. Ia terlihat begitu gugup dan gelisah.

"Rocky..." ucap Umji terhenti ketika melihat Rocky berlari menaiki anak tangga. Umji yang merasa penasaran kemudian ikut berlari menyusul Rocky.

Sesampainya di atap sekolah, Umji melihat Rocky tengah berdiri di dekat pagar pembatas sambil menatap lurus kedepan. Umji yang masih diliputi rasa penasarannya akhirnya melakukan apa yang Rocky lakukan.

Umji berdiri disamping Rocky kemudian menatap separuh wajah Rocky yang tampak sedang memikirkan sesuatu. Umji mencoba memanggil Rocky, namun entah kenapa suaranya tertahan begitu saja.

Keheningan tercipta beberapa saat, sebelum pada akhirnya Rocky mulai membuka suaranya.

"Umji-ya, aku... A-aku mencintai mu..." ucap Rocky kemudian memegang bahu Umji. Umji yang mendapatkan perlakuan seperti itu hanya bisa berdiri mematung. "Aku tahu mungkin ini membuatmu terkejut, tapi aku memang sudah mencintaimu sejak lama. Jadi apa kau mau menjadi yeoja chingu ku?" sambung Rocky.

Umji yang masih tidak percaya akan pengakuan Rocky hanya bisa diam seribu bahasa. Ia sungguh tidak menyangka jika hal seperti ini akan terjadi pada dirinya.

"Umji-ya??"

"Nde.. A-aku... Aku tidak tahu. Maksudku, aku..."

"Aku tidak memaksamu untuk menjawab sekarang. Akan ku tunggu sampai kau siap menjawabnya, Umji-ya. Saranghae." potong Rocky kemudian segera berlalu dari hadapan Umji.

"Apa aku harus mencintaimu, Rocky-ya?"

🔯🔯


Maaf banget akunya jarang update🙏😭

Rough-(Gfriend X Astro)  END!!Where stories live. Discover now