Chapter 16

338 45 2
                                    

"Eunha-ya!!!..." panggil seseorang yang ternyata adalah Eunwoo. Eunha menoleh dan mendapti Eunwoo tengah berlari kecil menghampirinya. "Ayo kita makan siang bersama." ajak Eunwoo sambil menarik tangan Eunha. Namun Eunha tetap berdiri ditempatnya dan hal itu membuat Eunwoo menghentikan langkahnya dan menatap Eunha bingung.

"Kenapa? Apa kau tidak mau aku ada disampingmu?" tanya Eunwoo. Eunha hanya mengggelengkan kepalanya.

"Tidak, hanya saja aku akan pergi bersama MJ." balas Eunha yang membuat Eunwoo sangat kecewa. "Sebaiknya kau pergi saja bersama Yuju, dia sendirian di kelas." sambung Eunha kemudian berlalu. Eunwoo hanya menatap punggung Eunha sampai tubuhnya menghilang di balik tembok.

Eunwoo dengan kecewa akhirnya pergi ke kantin sendirian.

Disisi lain, Eunha yang kini tengah berada dikantin bersama MJ hanya diam dan tidak sedikitpun memakan makananya. MJ yang melihat itu langsung menyuruh Eunha untuk makan, karena jam istirahat sebentar lagi akan berakhir.

"Eunha-ya, ada apa? Apa ada masalah? Ayo ceritakanlah." ucap MJ yang membuat Eunha tersadar dari lamunannya. Eunha menggelengkan kepalanya. "Baiklah, sebaiknya kau segera makan sekarang, aku tak ingin kau sakit lagi." sambung MJ yang membuat Eunha mengangguk.

"MJ, ada sesuatu yang ingin kutanyakan padamu." ucap Eunha sambil tertunduk, menatap makanan yang masih bisa dikatakan masih utuh. Mj menoleh dan segera mengangguk.

"Tentu saja. Apa yang ingin kau tanyakan?" tanya Mj penuh perhatian.

"Sebenarnya... Apa kau masih......"

Teng...teng...teng

"Ah, bel masuk sudah berbunyi, sebaiknya aku segera kembali kekelas. Terimakasih sudah menemaniku makan siang." ucap Eunha kemudian segera berlalu dari hadapan Mj.

"Makan siang apanya? Bahkan Eunha tak sedikitpun menyentuh makananya." gumam Mj kemudian segera berlalu.

                    🔯🔯🔯

Matahari kini telah tergelincir kearah barat, namun Eunha masih tetap betah duduk sendirian di taman belakang asrama Yeoja.

Kini hatinya terasa tidak tenang. Eunha merasa ia selalu dibayang bayangi rasa bersalahnya terhadap Eunwoo, apa mungkin ia terlalu berlebihan saat ingin menjauhi Eunwoo? Tapi Eunha tak memiliki cara lain selain itu. Ia ingin sekali menjauhi Eunwoo demi Yuju. Walaupun pada kenyataanya Yuju tak lagi mengejar ngejar Eunwoo, tapi tetap saja, ia merasa harus menyatukan Yuju dan Eunwoo.

Suara langkah kaki kini terdengar jelas di telinga Eunha, Eunha menoleh dan mendapati Eunwoo yang tengah berjalan kearahnya. Eunha memalingkan wajahnya saat melihat wajah tampan bak pengeran itu. Sungguh, ia tak ingin diganggu saat ini.

"Eunha-ya, apa kau marah padaku?" tanya Eunwoo begitu sampai dihadapan Eunha. Eunha hanya tertunduk, tidak menjawab sepatah katapun.

Eunwoo duduk disamping Eunha, kemudian mulai menatapnya. "Kenapa? Apa kau memiliki masalah?" tanya Eunwoo sambil terus manatap Eunha lekat.

"Jauhi aku." balas Eunha yang membuat Eunwoo mengernyit bingung.

"Apa?"

"Tolong jauhi aku mulai saat ini. Aiu tak ingin melihatmu lagi." jawab Eunha kemudian segera berlalu meninggalkan Eunwoo yang masih menatapnya bingung.

Eunwoo beranjak dari duduknya kemudian segera mengejar Eunha. Eunwoo dengan cepat meraih tangan Eunha, sehingga Eunha berhenti melangkah. Namun seperti halnya tadi, kini Eunha terus menunduk sampai sampai rambut panjangnya hampir menutupi sekuruh wajahnya.

"Eunha..."

"Pergi!! Aku sudah tak ingin melihatmu lagi!!" teriak Eunha kemudian segera melepaskan tangannya dari genggaman Eunwoo.

Eunwoo melepaskannya dan membiarkab Eunha pergi begitu saja. Eunwoo tak tahu harus berkata apalagi setelah ini. Kenapa Eunha bersikap seperti itu padanya? Apa yang salah pada dirinya sehingga Eunha mengatakan hal yang tak pernah ingin didengarnya. Kenapa? Apakah Tuhan tak mengizinkannya bersama sama dengan Eunha?

Setetes demi setetes, kini air matanya terus berjatuhan membasahi pipinya. Ia tak pernah menyangka bahwa Eunha akan berkata sedemikian rupa. Hatinya kini terasa begitu sakit dan ia merasa sangat kecewa terhadap wanita yang sangat ia cintai.

"Baiklah Eunha... Aku akan menjauhimu."

🔯🔯🔯

Eunha yang kini tengah berada dibalkon, hanya bisa menangisi fakta bahwa ia telah menyuruh Eunwoo untuk melupakannya.  Satu hal yang kini Eunha takuti. Ia takut akan kehilangan Eunwoo untuk selama lamanya.

Eunha menagis tersedu sedu dibawah derasnya air hujan yang baru saja turun. Rasanya Eunha ingin sekali berteriak, menyebutkan satu kalimat yang mungkin takkan pernah ia ucapkan pada Eunwoo.

Ditengah derasnya hujan, kini Eunha terduduk sambil memeluk didinya sendiri guna menghangatkan tubuhnya. Namun usahanya sia sia saja, tak ada setitik pun kehangatan yang menyentuh kulitnya. Eunha terus menagis meratapi dirinya tanpa menyadari sebuah kenyataan yang tengah menghampirinya.

Seseorang datang dan berdiri dihadapan Eunha, lalu ia melepaskan jaketnya yang kemudian dipakaikannya pada Eunha. Eunha yang merasakan sedikit kehangatan ditubuhnya langsung menoleh dan mendapati seorang namja dihadapannya.

Namja yang kini berada dihadapannya, mencoba mengulurkan tangan, dan tanpa ada keraguan akhirnya Eunha menyambut uluran tangan itu dan segera berdiri.

Tanpa ia sangka, namja yang ada dihadapannya itu kini mulai mendekatkan tubuhnya, kemudian secara cepat ia memeluk Eunha dengan sangat erat.  Eunha terpaku bukan main. Ia hanya bisa berdiri layaknya sebuah patung. Tak satupun kata dapat terucap dari mulutnya, kecuali menyebut nama sang malaikat yang kini tengah memeluknya dibawah derasnya hujan.


"............."






~To Be Continue~ ^^

Bosen ya bacanya? :'(

Rough-(Gfriend X Astro)  END!!Onde as histórias ganham vida. Descobre agora