Chapter 7

378 50 7
                                    


"Surat ini dari... Mj!"teriak Yuju sekeras kerasnya.

Seketika semuanya menjadi ribut  dengan pertanyaan pertanyaan yang dilontarkan oleh Sowon dan yang lainya. Sedangkan Eunha sendiri hanya bisa terdiam dan merutuki dirinya sendiri, karena telah menyimpan surat itu didalam tas sekolahnya. Seharusnya waktu itu Eunha membakarnya saja, daripada harus menghadapi pertanyaan pertanyaan dari sahabat sahabatnya itu.

"Eunha-ya kenapa kau tidak memberi tahu kami? Kenapa kau menyembunyikan ini? Ini adalah hal yang penting!..."Cerocos Yerin yang disambut anggukan kepala dari yang lainya.

"Sekarang aku tahu, kenapa kau ingin baju couple seperti itu. Ternyata kau ingin memberikanya pada Mj." ucap Yuju dengan suara lantangnya.

"Berisik!!!... Apa kalian bisa berhenti mengoceh? Ini semua tidak seperti yang kalian bayangkan. Asal kalian tahu, aku tidak mencintai Mj!!!..." teriak Eunha frustasi.

Hening....

"E-eonni. K-kau baik baik saja?" tanya Umji mencoba menenangkan Eunha. Eunha menarik nafasnya dalam kemudian menghembuskanya kasar.

"Aku baik baik saja." Jawab Eunha singkat.

"Sudahlah, aku tak mau  membahasnya lagi. Sekarang kembalikan Surat itu." pinta Eunha. Tanpa menunggu lagi Yuju segera memberikan surat itu kepada Eunha. Tanpa diduga Eunha segera merobek surat itu menjadi beberapa bagian. Sontak semuanya terlonjak kaget melihat Eunha menyobek Surat itu.

"E-Eunha apa yang kau lakukan?" tanya Sowon sambil memunguti kertas kertas yang berjatuhan itu.

"Sudahlah..." Jawab Eunha kemudian segara berbaring diranjangnya dan menutup seluruh tubuhnya dengan selimut tebal miliknya. "Aku mau tidur saja." ucap Eunha kemudian segera menutup matanya, walaupun sebenarnya Eunha tidak merasakan kantuk sedikitpun.

Sedangkan Sowon dan yang lainya merasa bersalah akan hal yang baru saja terjadi. Mereka menjadi tidak tega melihat Eunha menyobek surat cinta dari Mj karena mereka.

"Seharusnya kita tidak melakukan ini. Mungkin ini adalah privasi untuknya." ucap Yerin sambil menundukan kepalanya.

"Tak apa, aku yakin Eunha mencintai Mj, tapi dia hanya malu untuk mengungkapkanya." balas Yuju kemudian mengelus bahu Yerin lembut.

"Baiklah, aku mau mandi dulu." ucap Sinbi yang disambut anggukan dari Sowon dan yang lainya.

♥♥♥♥♥

   Mentari kini mulai menghangatkan permukaan bumi. Jinjin membuka matanya dengan malas, jika saja bukan karena Yerin. Mungkin ia tak akan bangun dan pergi kekelasnya untuk belajar. Tapi seketika niat itu sirna ketika ia mengingat kebersamaanya bersama Yerin kemarin.

Flasback on

   Yerin yang tengah menatap langit malam kini dikejutkan oleh kedatangan  seorang namja yang sudah lama menjadi incaran hatinya. Park jin woo atau yang biasa dipangil dengan sebutan Jinjin itu kini mulai duduk di sampingnya dan ikut menatap langit malam yang bertaburan bintang.

"Disini udaranya sangat dingin, apa kau tidak kedinginan?" tanya Jinjin yang masih setia menatap langit tanpa adanya rasa bosan sedikitpun.

Yerin menoleh, menatap sebelah wajah Jinjin. "Tidak, aku tidak kedinginan. Lalu, apa yang sedang oppa lakukan disini?" tanya Yerin yang masih terus menatap sebagian wajah Jinjin.

"Tidak ada." jawab Jinjin kemudian mulai menatap Yerin dengan tatapan yang cukup sulit untuk diartikan. "Seperti apa tipe namja pilihanmu?"

"A-apa maksudmu oppa?" tanya Yerin bingung sendiri.

"Tidak ada, aku hanya ingin kau menjawab pertanyaanku dengan jujur. Baiklah sekarang jawablah dengan jujur pertanyaanku tadi."  perintah Jinjin penuh harap.

"Tipe ku sangat sederhana, aku hanya ingin memiliki namja yang setia dan  menerimaku apa adanya." ucap Yerin kemudian mengalihkan pandanganya dari wajah tampan Jinjin.

"Apakah aku termasuk kedalam tipe mu itu?" tanya Jinjin yang terdengar misterius di telinga Yerin.

"Apa maksudmu oppa? Apa kau menyukaiku?"  tanya Yerin polos.

"Jika aku jawab ia, memangnya kenapa?"

"Eh? A-aku... Ha-hanya bercanda..." ucap Yerin gugup, kini rasanya jantungnya sedang berdetak melebihi ritme biasanya.

"Tapi aku tidak sedang bercanda." ucap jinjin dengan keseriusan yang tampak di wajah rupawannya. "Tatap aku sekarang! Apakah wajahku ini terlihat sedang bercanda?" Tanya Jinjin sambil menangkup wajah Yerin.nYerin yang diperlakukan seperti itu hanya mematung dan tidak menjawab sedikitpun pertanyaan yang dilontarkan Jinjin.

"Dengarkan aku baik baik Yerin-ah. Jika kau ingin mengetahuinya, sejak pertama kali mengobrol denganmu aku mulai menyukaimu, dan seiring dengan berjalannya waktu, perasaan suka itu berubah menjadi cinta. Aku tak tahu kau mencintaiku atau tidak, yang jelas aku telah mengungkapkan semua ini padamu. Aku sudah tak tahan lagi memendam perasaan ini sendiri."

Yerin tidak percaya apa yang dikatakan oleh Jinjin barusan.nBenarkah Jinjin mencintainya?  LApakah ia sedang bermimpi? Jika ia sedang bermimpi, seseorang tolong pukul Yerin sekarang!!

"Ye-Yerin-ah, k-kau kenapa? Jawab aku sekarang!!" ucap Jinjin khawatir karena melihat Yerin yang tidak bergerak sama sekali, bahkan dia tidak mengedipkan matanya satu kali pun.

Yerin yang tersadar langsung mengedipkan matanya, kemudian membuang muka dari tatapan Jinjin. Tanpa sadar butiran bening kini mulai berjatuhan membasahi pipi mulus miliknya. Jinjin yang melihat reaksi Yerin sontak menjadi sangat cemas.

"Hiiks... K-kau bodoh oppa! Ke-kenapa kau baru mengatakan ini sekarang?" ucap Yerin disela tangisnya. "A-aku telah mencintaimu sejak lama, tapi kenapa kau tidak pernah peka terhadapku? Sudah beberapa kali aku memberikan kode untukmu. Tapi kenapa kau tidak pernah peka terhadapku? Kenapa oppa? Kenapa?"

Kemudian Jinjin memeluk Yerin degan sangat erat, bukan maksudnya ingin membuat Yerin sedih. Hanya saja ia tak memiliki keberanian untuk mengungkapkan semua ini. Walau sebenarnya Jinjin telah mengetahui kode yang diberikan Yerin sejak lama.

Yerin membenamkan kepalanya pada dada bidang milik Jinjin, kemudian membalas pelukan yang diberikan olehnya.

"Mianhae yerin-ah." hanya kata kata itu yang keluar dari mulut Jinjin saat ini. Ia tak mampu lagi berkata kata saat melihat Yerin menangis dipelukanya.

"Tak apa, jadi sekarang apakah kita sudah resmi menjadi sepasang kekasih?" tanya Yerin kemudian mulai menjauhkan tubuhnya dari Jinjin dan beralih menatap manik indah Jinjin.

Jinjin menyeka air mata Yerin dengan kedua ibu jarinya kemudian mengangguk sambil menatap Yerin lekat, lalu memeluknya kembali.

"26 mei, ingatlah itu oppa!" kemudian mereka saling menatap satu sama lain dengan perasaan yang sulit untuk digambarkan.

Flasback off

  Jinjin kembali tersenyum,jikala ia mengingat hal itu.Tanpa menunggu lebih lama lagi Jinjin segera melangkahkan kakinya menuju kamar mandi,dan tak lupa juga untuk membangunkan kelima sahabatnya.

'Continue'

Yang kali ini gaje yak...

Rough-(Gfriend X Astro)  END!!Where stories live. Discover now