Chapter 17

305 37 2
                                    


"MJ...."

MJ memeluk Eunha semakin erat, entah darongan dari mana ia berani melakukan hal seperti itu. Ia hanya tak ingin melihat Eunha menangis dibawah hujan sendirian, dan itu sudah jelas membuat hatinya sakit.

"Ne, aku disini Eunha..." balas MJ yang tak ingin sedetikpun melepaskan pelukannya. "Sedang apa kau disini? Jika ada masalah ceritakanlah padaku, aku akan selalu ada untukmu." sambungnya.

Seketika Eunha merasakan aliran darahnya kembali mengalir dengan normal, tak ada lagi rasa dingin yang menyelimutinya. Hanya ada kehangantan disekelilingnya. Entah mengapa, perkataan MJ tadi terasa begitu menyentuh hatinya, sehingga membuat detak jantungnya kembali berdetak abnormal.

"MJ, aku...." ucap Eunha terputus. MJ melepaskan pelukannya kemudian menatap Eunha dengan tatapan bersalah.

"Eunha aku minta maaf... Aku seharusnya tidak memelukmu begitu saja. Mian." ucap MJ kemudian tertunduk. Eunha hanya bisa menyunggingkan seulas senyum, kemudian menggelengkan kepalanya, pertanda jika MJ tak perlu meminta maaf padanya.

"Tak masalah. Seharusnya aku berterimakasih karena kau aku tidak kedinginan lagi." ucap Eunha kemudian tanpa MJ sangka Eunha memeluknya. MJ yang tidak tahu harus mengatakan apa hanya bisa membalas pelukan Eunha.

"Gomawo MJ-ssi..." ucap Eunha kemudian memeluk MJ lebih erat lagi.

Disisi lain Eunwoo yang tengah mencari cari Eunha tak sengaja melihat MJ dan Eunha sedang berpelukan di atap sekolah. Seketika hatinya mencelos. Rasa sakit yang belum pernah ia rasakan, akhirnya ia rasakan setelah melihat pemandangan yang tak pernah diharapkannya. Sungguh hatinya benar benar sakit.

Eunwoo berbalik, berniat kembali ke kamar asramanya sebelum ia melihat hal lain yang bisa saja terjadi antara Eunha dan MJ. Eunwoo menuruni tangga dengan cepat tanpa menyadari seseorang tengah berjalan didepannya. Eunwoo terhenti ketika berpapasan dengan Yuju yang tampak khawatir. Tanpa basa basi akhirnya Yuju menanyakan kebaradaan Eunha.

"Eunwoo... A-apa kau melihat Eunha?" tanya Yuju sedikit gugup, karena bagaimanapun ia masih mencintai namja dihadapannya.

"Dia diatas. Lihat saja sendiri." ucap Eunwoo cepat kemudian segera berlari menuruni anak tangga. Yuju menatapnya bingung, ia pikir kenapa Eunwoo bisa secuek itu. Padahal sebelumnya ia tak pernah begitu. Yuju mengabaikannya kemudian segera berjalan keatas.

Perlahan Yuju membuka pintu dan alangkah terkejutnya ia ketika melihat Eunha dan MJ sedang berpelukan. Dan tiba tiba saja berbagai pertanyaan muncul dibenak Yuju.

"Ke-kenapa Eunha memeluk MJ? A-apa Eunha berpacaran dengan MJ? Ah, itu tidak mungkin!... Tapi melihatnya seperti ini... Sudah jelas sekali. Mereka berpacaran." gumam Yuju sambil menggigit jari jari tangannya, antara menahan rasa terkejut sekaligus kedinginan.

Eunha yang melihat keberadaan Yuju, langsung melepaskan pelukannya. MJ yang menyadari itu langsung menoleh kebelakang. Yuju yang merasa ditatap seperti itu merasa tidak enak, ia sudah merasa sebagai nyamuk. Dengan cepat Yuju menjelaskan kedatanggannya kemari.

"Eh,,, emmm... Eunha aku tidak bermaksud mengintipmu... A-aku hanya sedang mencemaskanmu. Ah, maksudku Sowon dan yang lainnya juga sedang mencarimu. Jadi... Ah, se-sebaiknya aku pergi saja. D-dah..." ucap Yuju tergagap kemudian segera berbalik. Eunha yang melihat Yuju langsung berlari menghampirinya.

"Tunggu!!" teriak Eunha yang membuat Yuju berhenti dan menoleh kearahnya. "Aku ikut."

"Ah, baiklah. Kajja." Ucap Yuju kemudian segera mengajak Eunha untuk turun dan kembali ke kamar asramanya.

Sesampainya dikamar, Yuju menyuruh Eunha untuk mandi. Sedangkan ia akan menelepon satu per satu temannya untuk memberitahu bahwa Eunha sudah kembali.

Eunha berjalan kearah kamar mandi, namun Yuju menghentikannya.

"Eunha... Apa kau sudah menjadi yeoja chingu nya MJ oppa?" tanya Yuju yang otomatis membuat Eunha berbalik dan menatapnya.

"Tidak sama sekali. Kau salah paham Yuju-ah." balas Eunha kemudian segera masuk kedalam kamar mandi.

"Aku melakukan ini semua hanya untukmu, Yuju-ah." batin Eunha kemudian segera melakukan aktivitasnya.

🔯🔯🔯

Eunwoo yang baru saja sampai dikamar asramanya langsung disambut oleh ke empat temannya. Jinjin yang melihat mata Eunwoo memerah langsung menanyakan apa yang terjadi, namun Eunwoo sama sekali tak menjawabnya.

Rocky yang kebetulan sedang berdiri disamping  Eunwoo langsung menepuk bahu Eunwoo.

"Apa yang terjadi, hyung? Ayo ceritakanlah, aku mungkin bisa membantumu." bujuk Rocky. Namun selembut apapun bujukan yang dikatakan, Eunwoo tepat tidak menceritakan apapun. Eunwoo hanya tak ingin mereka mengetahui jika masalahnya berkaitan dengan temannya MJ.

Eunwoo berjalan melewati mereka dan langsung memasuki kamar mandi.  Sedangkan yang lainnya hanya menatap Eunwoo bingung.

"Kenapa dia? Tak biasanya Eunwoo seperti ini?" tanya Jinjin kemudian segera membaringkan tubuhnya dan kembali bermain game.

"Ah, mungkin karena masalah asmara." jawab Moonbin asal.

"Bagaimana kau tahu?" tanya Sanha sambil terus memainkan gitar kesanyangannya.

"Tentu saja aku bisa tahu, aku lebih berpengalaman dari pada anak kecil sepertimu." ejek Moonbin yang membuat Sanha mengerucutkan bibirnya.

"Ya, tentu saja dia banyak pengalaman, sebutannya saja  play boy." ucap Jinjin dengan santainya. Moonbin yang merasa terejek langsung melemparkan bantal tepat kekepala Jinjin.

"Ya!! Kau itu kenapa?!" teriak Jinjin sambil kembali melemparkan bantal itu pada Moonbin.

"Salah sendiri kau menyebutku play boy." balas Moonbin kemudian segera bergabung dengan Sanha dan Rocky yang tengah ngerapp.


🔯🔯🔯


"Eunwoo." panggil seseorang yang begitu pamiliar ditelinga Eunwoo. Eunwoo menoleh dan menanggapi Eunha berjalan kearahnya. Eunwoo yang sudah merasa sakit hati kini hanya menatap Eunha datar.

Eunha menarik nafasnya sebelum ia berbicara pada Eunwoo. " Eunwoo aku..."

"Sudahlah, aku mengerti. Aku akan melakukan apa yang kau katakan waktu itu. Baiklah, selamat tinggal." ucap Eunwoo kemudian berlalu begitu saja. Eunha hanya berdiam diri tanpa mengelurkan suara sedikitpun. Secepat itukah Eunwoo dapat melupakannya?

Dengan perasaan yang teramat sakit, Eunha melangkahkan kakinya  menuju kamar asramanya. Ia tak pernah berpikir jika Eunwoo akan dapat melupakannya dengan secepat kilat. Eunha menduga bahwa Eunwoo hanya berpura pura mencintainya, sehingga dapat dengan mudah ia melupakannya.

Dengan berlinang air mata, kini Eunha memasuki kamar asramanya yang tampak kosong. Kemungkinan besar kelima sahabatnya itu kini tengah berada di ruang makan asrama, karena jam suda menunjukan waktunya makan malam.

Eunha membaringkan tubuhnya yang lemah diatas tempat tidur. Air mata tak henti hentinya keluar, sungguh, ia merasa sangat bersalah pada Eunwoo. Jika saja waktu bisa diputar, mungkin Eunha akan kembali kemasa masa dimana ia bahagia bersama Eunwoo.

"Eunwoo aku tak ingin kehilanganmu..."

Continue

Makin aneh ya :v

Rough-(Gfriend X Astro)  END!!Donde viven las historias. Descúbrelo ahora