• Extra Part 2 •

21.1K 820 30
                                    

[Extra Part 2]

CHICA masuk ke dalam gudang di rumahnya. Dia menemukan sebuah bingkai foto untuk memperlihatkan seorang anak kecil yang masih polos sedang tersenyum manis.

Anak kecil yang berada di foto itu adalah dirinya sendiri waktu TK B. Waktu dia masih belum tobat dari seribu satu sikap-sikap jahilnya.

Entahlah, dia baru sadar sikapnya yang keterlaluan itu setelah beranjak dewasa. Sekalipun diingat-ingat, kejadian itu bisa membuat orang-orang tertawa ngakak.

Flashback On.

"CHICA! KE SINI KAMU!" Chica kecil yang merasa namanya tersebut oleh wali kelasnya, langsung lari menjauhi walinya.

"CHICA! JANGAN LARI!" Bukannya berhenti berlari, Chica kecil malah memperkencang larinya. Dia tertawa dengan ngakaknya sampai ingin terjatuh.

Seperti biasanya, Chica melakukan aksi jahilnya di kelasnya. Kali ini yang dia membuat 'surat cinta' untuk teman laki-laki dan perempuan di kelasnya.

Padahal mengingat umurnya, Chica kecil waktu itu masih duduk di kelas TK B. Di dalam amplop tersebut, bukan hanya diisi surat cinta. Akan tetapi juga, besi bulat yang biasa digunakan untuk gantungan.

Chica kecil menganggap, gantungan bulat itu bisa dipakai untuk menggantikan cincin kawin di dalam surat cintanya itu.

"DASAR ANAK JAMAN SEKARANG! BARU TK AJA UDAH BISA BUAT SURAT CINTA! KEBANYAKAN NONTON SINETRON, YA?!"

Chica kecil tertawa lepas melihat ekspresi wali kelasnya yang ingin meledak itu. Walaupun tulisannya masih acak-acakan, tetapi setidaknya masih bisa dibaca.

Teman-teman Chica yang melihat kejahilan Chica, malah ikut tertawa. Kecuali anak-anak yang menjadi korban surat cintanya Chica kecil yang jahil.

"Lihat, deh! Ibu gulu makin jelek maca!" ucap teman-teman Chica kecil.

Chica langsung mencoba berhenti tertawa. Dia mengatur nafasnya kembali agar stabil alias teratur. Dia ingin menimpali ucapan-ucapan temannya itu.

"Benel! Cetiap hali kita buat gini aja, yuk! Bial muka bu gulu makin jelek, telus kita ketawain." Chica kecil kembali tertawa.

Wali kelas Chica yang mendengar ucapan Chica dan teman-temannya, langsung menggelengkan kepalanya. Dia tidak tahu dosa apa sehingga bisa berhadapan dengan murid TK B yang seperti itu.

"Udah-udah! Semuanya duduk di tempat masing-masing! Kita mau mewarnai."

Chica kecil dan teman-temannya, diberikan masing-masing satu lembar kertas yang sudah terdapat gambar mobil.

Semuanya mewarnai dengan warna yang cukup rapi dan warna-warni, terkecuali dengan Chica kecil. Dia mewarnai semua mobil dengan warna yang sama.

"ASTAGA, CHICA! KENAPA SEMUANYA WARNA KUNING? KAMU TAU KAN BAN ITU WARNA HITAM?"

Chica kecil mengangguk dengan polosnya seakan tidak salah. "Kalena Spongebob walnanya kuning, Bu."

Guru wali kelas Chica langsung menepuk jidatnya. Dia tidak tahu ada dosa apa sampai-sampai harus menghadapi situasi yang menyulitkan seperti ini.

"Udah! Intinya jangan warnain dengan satu warna doang! Warnain dengan warna-warna yang lain seperti temen-temen kamu!" perintah guru Chica.

Chica menggelengkan kepalanya sambil menyilangkan kedua tangannya. "Dak boleh! Itu namanya colpas! Di tipi ada bilang kalau kita dak boleh colpas!"

Guru wali kelas Chica menjadi geram sendiri lama-lama. "Copas, sayangku, bukan colpas. Colpas mah gak ada."

"Cayang-cayang apa? Bu gulu galak! Gimana mau cayang, ha?" tanda Chica dengan polosnya. Rasanya, ingin sekali mencubit pipi Chica dengan kencang.

Flashback Off.

Chica menaruh bingkai foto yang berada di tangannya, kembali ke tempat semula. Dia sebenarnya hanya iseng-iseng untuk ke gudang di rumahnya.

Chica menemukan baju renangnya dahulu yang sering dia pakai dan dia pamer-pamerkan ke yang lain. Padahal, dia tidak ada niatan untuk berenang sekalipun.

Flashback On.

"Ih, mama! Kok Bang Gara doang yang dibeliin baju renang? Buat Chica mana? Masa enggak ada? Jahat, ih!"

Chica menggembungkan pipinya seperti biasa. Dia belajar sikap seperti ini dari sinetron-sinetron FTV yang sering dia tonton hampir tiap harinya.

Bahkan, Chica sampai hampir hafal jalan ceritanya. Kisah laki-laki dan perempuan yang bertemu, jatuh cinta, masalah, lalu jadian. Selalu saja seperti itu.

"Beneran mama jahat? Yaudah, mama ga jadi kasih baju renangnya, deh!" ucap mamanya Chica sambil mengikuti gaya ngambeknya Chica seperti biasa.

Chica langsung menoleh dan mendekati mamanya itu. Tidak lupa, dia juga memeluk dan mencium mamanya.

"Dasar kamu! Baik, menempel-nempel, rajin pokoknya selalu ada maunya!" Chica yang sudah mendapatkan barang yang dia inginkan, langsung menyengir.

"Makasih, Ma! Lop lop deh! Tapi, lebih lop lop sama Geo. Soalnya, Geo kan masa depan Chica! Dia lagi kerja jadi youtuber demi mencukupi nafkah buat Chica!"

Chica langsung ngacir ke dalam kamarnya. Dia mencoba baju renang barunya itu. Terlihat pas bagi Chica. Tanpa aba-aba, Chica langsung keluar rumah tanpa izin.

Mamanya hanya membiarkan Chica keluar. Dia sudah hafal kebiasaan anaknya itu. Pasti dia akan pamer ke teman-temannya.

Flashback Off.

Begitu banyak kenangan manis nan konyol yang disimpan di masa lalu. Dia sendiri juga heran, kenapa dia bisa bertingkah laku seperti dahulu seolah tak ada beban.

Terus tersenyum, menikmati mainan-mainan yang ada, bercerita bersama, dan lainnya, membuat masa kecil terlihat berwarna indah.

Inilah yang bisa Chica petik, kadang masa kecil lebih membahagiakan daripada masa sekarang. Karena di masa sekarang, terlalu banyak drama di hidup dan sekelilingnya.

Namun, hal itu juga bisa sebaliknya. Masa sekarang lebih indah daripada masa kecil seperti yang dialami Rena. Yang biasanya mendapat mainan waktu kecil, dia malah sebaliknya, mendapat kekerasan.

Bukan hanya itu, perjalanan keluarga Rena pun tidak semulus yang orang lain bayangkan bukan? Kita tidak bisa membalikkan fakta bahwa ayahnya telah memiliki pendamping baru yakni mamanya Chica yang telah berpisah dengan ayahnya Chica.

Hidup dengan kekerasan, tanpa ada kasih sayang mengiringinya. Dendam, benci, amarah, iri hati, dengki, semuanya menjadi satu di dalam lubuk hati Rena.

Walaupun Rena adalah psikopat. Namun perlu kita ingat, seorang psikopat pasti mempunyai masalah tersendiri yang kita tidak ketahui. Jika ada yang tersesat ke jalan yang salah, kita harus bisa menuntun kembali ke benar.

Kisah ini hanya akan berakhir sampai di sini. Inilah kisah percintaan dan perjuangan-perjuangan yang dialami oleh seorang Chica Queen Lazarus bersama dengan Rafael Walance Juard.

Dari awal melalui pertemuan yang tidak terduga, akhirnya beranjak ke masalah-masalah yang tidak pernah terpikirkan dan akhirnya menuju ending cerita yang tidak bisa kita ketahui ke depannya.

🙉🙈

-Hey, Chica!-

Hey, Chica! [Completed]Where stories live. Discover now