Epilog

22.8K 1.2K 274
                                    

Febby pov

Setelah semua lika liku kehidupan yang telah ku lalui, sekarang aku dapat merasakan kebahagiaan yang sebenarnya.

Nael sudah besar dan sudah mulai belajar bagaimana cara menjadi raja yang di bantu dengan Victor. Aku bingung bagaimana caranya mengajarkan nael karena keduanya sama sama jarang berbicara tapi untugnya semua berjalan dengan baik.

"sebentar lagi kita akan bebas kemana pun sayang... Hanya berdua kau dan aku " kata Victor senang karena setelah jabatan diberikan pada nael saat umur 20, Victor sudah bebas dari tugas tugasnya sebagai raja dan pemilik perusahaan di dunia manusia.

" belum tentu sayang "kataku

" kenapa? " tanya Victor aneh.

" kita bisa bebas tapi hanya sementara karena nanti saat aku mempunyai cucu, aku akan sering bermain dengan cucuku " kataku senang saat membayangkan menggendong bayi kecil nan imut.

" iya kecuali itu. Tapi setidaknya Kita lebih memiliki waktu bersama yang sangat banyak " katanya.

" ya ya Victor. Sudah bantu sana nael sepertinya dia bingung dengan dokumen itu " kataku, Victor melihatnya dan menghampiri nael yang sedang membaca dokumen itu dengan mata yang sangat tajam.

Lisa, lia dan saren sudah 3 tahun pergi untuk mengurus perusahaan yang berada di Alaska dan membantu pack disana menjaga perdamaian, tetapi katanya mereka akan datang sebentar lagi. Aku tidak sabar melihat putri lia yang semakin cantik itu.

" Luna, nona Lisa dan luna lia sedang menunggu anda di perbatasan " kata salah satu maid yang datang menghampiriku.

"wah benarkah. Terima kasih atas infonya "  kataku dan pergi setelah memberikan Senyumku padanya.

Aku berjalan dengan cepat keterbatasan untuk bertemu Lisa dan lia, aku sangat rindu dengan mereka.

"tante luna" panggil Lisa dari jauh.

Astaga putri lia semakin cantik, kulitnya yang putih itu membuatku iri. Mukanya semakin cantik walaupun tidak memakai bedak seperti perempuan sekarang.

"hai sayang, kangen padaku? " tanyaku dan merentangkan tanganku meminta pelukan ku.

" tentu saja tante luna " katanya

" kamu masih saja memanggilku seperti itu, aku tidak menyangka umurmu sudah 19 tahun. Berarti sebentar lagi kamu akan 20 juga seperti Victor? " tanyaku

" iya luna aku dan Victor kan lahir di tahun yang sama walau dia lebih tua dariku beberapa bulan " katanya

"ah iya benar. Maklum faktor umur" kataku

"oh Iya tante, bagaimana nael masih belajar berbicara? " tanyanya.

Aku dan Lia tertawa karena ejekan Lisa pada nael karena irit sekali berbicara.

" iya masih seperti dulu " kataku

" harusnya dia dimasukkan kedalam sekolah manusia tante biar pandai berbicara  " katanya

" Astaga Lisa, hati hati nael mendengarnya "kata lia

" ada dad kok" katanya

"ingat dad lebih membela nael, Lisa "kata lia.

" ah iya aku lupa, lebih baik jangan bicarakan nael aku takut kena aura dan tatapannya yang tajam itu. Ish memikirkannya saja sudah sangat takut " kata Lisa.

Ya benar Victor menurunkan kelebihannya dan nael lebih seram dari pada Victor.

" yaudah. Eh Bagaimana kamu sudah mendapatkan matemu ? " tanyaku.

"belum. Lagian aku masih ingin bersantai sebelum mendapatkan Mate. Aku dapat melihat repotnya perempuan saat-"  katanya yang terpotong

Ceklek

"mom pulang " kata Victor yang baru saja membuka pintu.

" memiliki... Mate " kata Lisa dengan suara kecil. Aku bingun Ada apa, tumben suara lisa sangat kecil.

" mine " geram nael.

Ah aku tau sekarang.

" lia selamat kita besan sekarang "kataku dan tertawa.

" iya benar. Ini kabar gembira untuk saren dan king Victor " katanya dan kami tertawa bersamaan.

"ini tidak mungkin!"  teriak Lisa

"selamat datang dineraka "kata nael.

The King Werewolf [SUDAH TERBIT] Where stories live. Discover now