The King Werewolf [SUDAH TERBIT]

-10-

Febby pov

Pagi ini aku terbangun dengan perasaan gembira. Aku tidur dengan mateku.

Saat aku membuka mata, dia tidak ada di sebelah ku. Tapi aku tau ia baru saja pergi karena wangi tubuhnya masih sangat terasa di hidungku. Wangi vanilla dan hujan.

Aku melaporkan tempat tidur dan pakaianku. Aku bingung aku tidak membawa pakaianku.

Tok
Tok
Tok

Cklek

Aku melihat dua orang yang aku yakin mereka adalah omega dan maid disini. Pakaian mereka sama.

"selamat pagi luna " kata mereka dan membungkuk. Aku membalas membungkukan badanku.

Mereka terkejut melihatku terkejut. Aku bingung mengapa mereka terkejut?.

Tiba-tiba kedua orang di depanku ini membungkukan badannya

" Lu-luna " salah satu dari mereka bersuara.

" kenapa kalian membungkuk? " tanya ku.

" Luna tidak boleh memberi hormat pada kami " katanya

" kita harus saling menghormati kan? "tanya ku.

" mmmmmmm-"

"Luna kami ingin menyampaikan ini. " mid satunya lagi memotong keguguran temannya.

Aku melihat kertas yang di berikan salah satu omega itu.

" ah terima kasih. " kataku. Dan tersenyum

Mereka tersenyum dan membungkukan badan lagi saat aku akan membungkukan badan lagi mereka langsung keluar dengan cepat.

Aku bingung melihat mereka.

Kan memang seharusnya saling menghormati dan aku yakin mereka lebih tua beberapa tahun Diatas ku.

Sarapanlah kebawah. Kau bisa membersihkan diri dan gunakan saja dulu pakaianku. Cepat

Saat melihat kata terakhir. Aku langsung bergegas ke kamar mandi dan membersihkan tubuhku.

Setelah selesai, dengan waktu yang lumayan lama karena terlalu luasnya kamar mandi King hingga bingung untuk mengambil peralatan mandi.

Aku pergi ke pintu yang aku yakin lemari baju King. Saat aku membukanya ternyata ini walk in closet.

Aku tidak menyangka akan sebesar ini hanya untuk baju-baju.

Aku bingung ingin menggunakan pakaian apa. Baju dan celana ya sungguh besar sekali.

Untuk pakaian dalam aku memakai yang lama. Tidak mungkin aku memakai yang King 😂.

Aku melihat sebuah kaos lengan panjang putih yang menurutmu bagus dan memakai celana pendeknya yang memiliki tali pengikat agar pas di pinggangku.

Setelah selesai aku melihat tubuhku di kaca. Aku tertawa melihat tubuhku sendiri, dengan baju yang menutupi celana pendek dan tangan yang hilang karena panjangnya kain.

Setelah aku yakin rapih aku keluar dari pintu dan turun kebawah.

Aku berjalan entah mengapa suasana hatiku sangat bagus.

Aku bingung dimana tempat makan. Yang kulihat hanya ruang tamu dan pintu utama yang sangat besar.

Saat akan ada yang lewat Didepan ku aku memanggil mereka