Extra Part - 2-

14.2K 841 17
                                    

Febby pov

Setelah puas menangis karena perkataan Victor aku kembali keluar dari kamar. Aku melewati ruang kerja Victor dan aku tahu ia ada didalam sana.

Biarkan saja aku kecewa dengannya. Aku kembali berjalan kekamar nael untuk melihat apakah dia sudah tertidur atau belum.

Aku melihat nael masih duduk diatas tempat tidurnya. Tumben sekali dia belum tertidur.

"kenapa belum tidur? " kataku dan masuk kedalam kamar nael.

" mom nangis karena aku? " tanya nael.

Ah dia tau aku harus saja menangis.

" bukan sayang. Bukan karena nael. "kataku dan mengelus rambutnya yang hitam.

" lalu? " tanya nael.

" mom hanya sedang ingin menangis. Jadi tidak ada yang terjadi " kataku

" mom dan dad bertengkar karena aku " kata nael dan menundukkan kepalanya.

" bukan sayang, lihat Mom. Apa mom marah pada nael? " tanyaku dan dia menggeleng.

" berarti mom tidak marah pada nael. Jadi ini bukan karena nael " kataku

" maafkan nael mom. Nael nakal " kata nael aku langsung memeluknya.

Karena jika dia sudah berkata seperti itu, dia sedang menyalahkan dirinya sendiri.

" nael tidak nakal sayang. Nael itu anak mom yang paling baik. Tidak ada yang membandingi nael " kataku

"  nael anak semata wayang " katanya.

Astaga ini anak. Aku sedang menghiburnya, dia masih saja sempat membenarkan kata kataku.

" ya benar. Jadi jangan merasa bersalah ya " kataku

" terima kasih Mom " katanya.

" Ya sudah. Mau tidur sendiri atau bersama mom? " tanyaku. Aku sering bertanya seperti ini dan jawabannya selalu sendiri.

" dengan mom disini " katanya

Aku terkejut dengan jawabannya. Tumben sekali dia jangan tidur bersamaku.

Aku menidurkannya dan ikut berbaring. Nael memeluk dan tertidur.

Aku mengelus rambutnya yang tebal ini, terdiam sebentar dan ikut tertidur.

Victor pov

Bodoh.

Kenapa aku malah mengikuti emosiku dari pada mendengarkan Febby.

Aku harus minta maaf padanya karena kejadian tadi dan juga sudah membuat dia menangis.

Aku masuk kedalam kamar kami tapi tidak ada tanda tanda bahwa Febby ada didalam apa dia dikamar mandi?.

Aku mengeceknya ternyata tidak ada juga. Aku panik kemana dia?. 

Dengan cepat aku keluar dan berlari kekamar nael jika Febby tidak ada dikamar nael aku akan mengerahkan semua warrior untuk mencari Febby.

Saat aku membuka kamar nael ternyata dia ada didalam, aku membuang nafasku karena tau Febby berada di kamar nael.

Aku mendekat kearah mereka dan mengelus rambut Febby dan nael bergantian. Melihat mereka dan ikut tidur diranjang walaupun harus menjaga badan agar tidak terjatuh.

Febby pov

Aku bangun saat seseorang menggerakkan tanganku.

"mom bangun " suara nael memperjelas bahwa nael yang berusaha membangunkanku.

" apa sayang? " kataku dan berusaha menghilangkan rasa ngantuk.

" lihat " katanya dan menunjuk kesebelahnya.

Aku pun melihat dan terkejut melihat Victor yang ikut tidur disebelah nael.

" sempit " katanya. Sepertinya tidurnya terganggu karena tidak dapat bergerak dengan bebas saat tidur.

" mom dan dad pindah ya" kataku dan dia mengangguk.

"victor... Victor... Bangun " katanya dan menggoyangkan tangannya.

"mmmm" gumamnya.

Kulihat nael memutar matanya malas.

"dad, mom pergi dengan beta" kata nael yang membuat Victor dengan cepat duduk dan melihat sekitarnya

"dimana? " kata Victor dengan muka bantalnya.

" dasar" ejek nael karena berhasil menipu Victor.

" anak ini benar benar" kata Victor kesal.

"ayo pindah. Kau membuat anakku susah tidur " kataku

" dia anakku juga ya " kata Victor.

" Iya iya. Sudah ayo pindah ke kamar. Kasihan dia masih mengantuk " kataku dan menarik tangan Victor.

Setelah  keluar dari kamar aku langsung melepas tanganku dan berjalan dengan cepat kekamar meninggalkan Victor yang ada di belakangku.

" sayang... " katanya setelah ia masuk kedalam kamar. Aku yang telah masuk diluan kekamar hanya diam dan pergi Ke kasur.

" maafkan aku " kata Victor.

" ya aku bodoh karena terlalu cemburu. Aku saja menerangkan diriku karena cemburu hanya karena titip salam. Maafkan aku " kata Victor.

" aku bukan marah karena itu. Tapi kamu meragukanku Victor "kataku yang masih ingat saat dia tidak percaya denganku.

" maafkan aku. Ya aku mengaku aku sedikit tidak percaya padamu karena aku sangat takut kamu menibggalkanku "kata Victor dan ikut tiduran di sampingku.

" kita mate Victor, aku tidak bisa meninggalkanmu, kecuali kamu yang membuangku" kataku

"aku tidak akan pernah meninggalkanmu, aku sangat sangat takut kehilanganmu dan juga kamu pergi ke pria lain " katanya.

Aku membalikkan badanku dan melihat matanya.

" lihat aku. Jika aku meninggalkanmu demi pria lain tidak mungkin aku disini sekarang denganmu. Aku juga tidak akan mungkin merelakan kebahagiaan ini denganmu dan nael hanya untuk pergi ke pria lain " kataku

" maafkan aku. " katanya

"  sudahlah membahas ini malah akan membuat kita semakin bertengkar. " kataku

" maafkan aku. Aku janji tidak akan terlalu cemburu lagi padamu " katanya

" tidak apa apa Vic. Aku tau kamu sangat sayang padaku. Yang pening jangan pernah meragukanku. Karena di dalam otak dan hatiku hanya ada kamu mengerti " kataku meyakinkannya.

" Iya. Dihati dan pikiranku juga hanya ada kamu. " katanya dan menarik kedalam pelukan ya.

" aku cinta kamu " katanya

" aku cinta kamu juga " jawabku dan akhirnya kami tidur kembali.



The King Werewolf [SUDAH TERBIT] Where stories live. Discover now