-11-

25.2K 2K 109
                                    

Febby pov

Suasana canggung dan tegang masih terasa di ruang makan.

Aku tidak berani mengangkat kepalaku karena kejadian yang baru saja terjadi.

"Febby, jangan dengarkan perkataan Victor. Dia masih berduka jadi berkata seperti itu " kata Mom.

" ah. Tidak apa-apa mom. "jawabku, tetapi aku terus menahan rasa sakit atas perkataan Victor.

" Permisi mom, saya sudah selesai " kataku dan berjalan meninggalkan ruang makan dengan tetap melihat ke lantai.

Aku terus berjalan. Aku tidak tahu apa saja yang kelewat dan kemana aku akan pergi, yang penting gak aku butuh tempat sendiri untuk menenangkan diriku.

Aku melihat dibalik pintu itu terdapat taman. Aku pergi kesana.

Duduk di bawah pohon besar.

Air mataku perlahan keluar. Aku memegang dadaku yang terasa sakit. Mengapa mataku sendiri bisa mengatakan seperti itu.

Apa aku salah tentang artian Mate.

Katanya mate, akan melindungi kita.
Katanya Mate, tidak akan memilih wanita lain.
Katanya mate, akan selalu di samping kita.

Tapi mengapa yang Ku alami semua kebaikan dari artian Mate yang Ku dengar.

Tya Ku mohon kembali, aku tidak mau sendiri. Ku mohon kembali Tya.

Aku menangis terus mencoba mengeluarkan rasa sakit hatiku.

" aku tidak peduli dad. Aku lebih memilih mercy dari pada dia. Mercy lebih penting "

Mercy?

Siapa dia. Sampai membuat Victor marah pada dad dan mom.

Aku jujur cemburu, dia lebih memilih Mercy dari pada aku matenya.

Aku lebih memilih mercy dari pada dia. Mercy lebih penting

Aku lebih memilih mercy dari pada dia. Mercy lebih penting

Aku lebih memilih mercy dari pada dia. Mercy lebih penting

Ku mohon hilangkan ingatan itu dari pikiranku.





" apa yang kau lakukan disini !? " suara itu membuat aku membuka mataku.

Aku melihat King dengan muka tajamnya menatapku.

" aku bertanya, apa yang kau lakukan disini !? " bentaknya.

Apa yang harus Ku katakan.

Apa aku jujur atau tidak?

" ak-aku berjalan-jalan dan tertidur disini King " kataku pelan.

" tertidur. Apa kau tau sedari tadi Mom marah karena kamu tidak ada di masion" katanya masih dengan nada tinggi dan tahapan tajam.

"maafkan aku King " kataku

" sudah cepat masuk kedalam dan temui Mom. Kau membuang waktuku saja " kata King dan pergi.

Aku menatap punggungnya yang tegap itu.

Plis jangan keluar lagi air mata. Aku sudah lelah menangisi mateku sendiri.

The King Werewolf [SUDAH TERBIT] Where stories live. Discover now