"Kenang-kenangan"

74 15 0
                                    


Author P.O.V

Berjalan pulang dengan lunglai, perkataan dan apa yang diberikan oleh Chinen menghantui pikiranmu.

Kamu sadar, mereka memang butuh kepastian, hanya saja mana bisa kau memilih kalau cinta saja kau tak tahu?

Tidak memperhatikan jalan, kau tidak sengaja berpapasan dengan Yabu, Hikaru dan Inoo. Kau tidak sadar kalau berpapasan dengan mereka sampai Inoo memanggil mu.

"Lho? (y/n)? Mau kemana? Kok lunglai gitu? Kek habis ditolak ama gebetan tau gak?" Noo, orang lagi galau, lu kalo ngomong perkataannya disaring dong.

Kamu menoleh kearah mereka bertiga lalu mendatangi mereka, kau hampir saja keceplosan tentang Chinen, jadi akhirnya kau malah balik bertanya.

"Kalian sendiri mau kemana?"

"Ini gua ama Inoo mau rekaman radio, guestnya Yabu," jawab Hikaru.

"Ohh, kalau gitu, good luck ya."

Kau baru saja mau melanjutkan perjalanan mu menuju kerumah, tapi tanganmu ditahan oleh Yabu.

"Ini, hadiah dari gua. Lu kemaren juga ada ngasih hadiah kan? Gantian," ujar Yabu memakaikanmu sebuah topi bertuliskan 'JUMP'. Kau menatap ke topi yang sudah dipakaikan oleh Yabu lalu menatap Yabu.

"Thanks, tapi--"

Perkataan mu terhenti oleh tas yang dilemparkan kearahmu. Kau dengan sigap mengambil tas itu lalu menatap kearah orang yang melemparnya.

"Jaga baik-baik tu tas. Kalau gak, gua gorok lu," ujar Hikaru menunjukkan grin nya.

"Hika..."

Inoo mengambil tanganmu lalu memakaikan gelang tali yang sederhana namun cantik. Ia tersenyum miring kearahmu.

"Jangan pernah dilepas. Nanti kalau dilepas ilang," perkataan Inoo membuatmu terdiam dan memandangi semua pemberian dari ketiga orang ini secara bergantian.

Mereka... -(y/n)

Hikaru melihat arloji yang melingkar di pergelangan tangannya lalu agak terkejut, "Oi, bentar lagi kita bakal rekaman," ujar Hikaru yang memperingati Yabu dan Inoo.

Mereka berdua menatapmu lalu tersenyum, "Kalau gitu, kita harus pergi dulu. Sampai jumpa, (y/n). Moga-moga lu cepet milih diantara kita semua ya," ujar Yabu lalu mereka bertiga meninggalkan mu dijalanan yang sepi itu.

Kau terdiam. Makin lama, air matamu mulai keluar. Kau berusaha menghapus semua air mata yang keluar tapi hasilnya nihil, air mata itu tidak berhenti. Kau berjongkok dan terus mengusap air matamu.

Kenapa sih mereka tu selalu pengen minta gua buat milih?! Gak tau ya kalau milih itu susah?! Kalau salah pilih, gua sendiri yang sakit! Gua gak mau salah paham dengan perasaan tertarik gua ke mereka! Gua gak mau kejadian sama Yuto terulang lagi! Mereka pada ngasih gua benda-benda kayak gini malah bikin gua makin susah buat milih! Kalian itu semuanya berharga buat gua! -(y/n)

❇✡❇

Daiki dan Yuya baru saja keluar dari supermarket. Seperti biasa, yang membuat mereka berada di supermarket adalah Daiki dengan alasan ingin membeli Pocky.

Keluar dari supermarket, Daiki tidak sengaja melihat mu yang sedang berjongkok ditengah jalan. Untungnya, jalanan itu sepi. Kalau tidak, bisa aja kamu mati ditabrak truk.

Daiki menyipitkan matanya, masih tidak yakin betul kalau itu adalah kau. Yuya yang melihat itu menatap heran Daiki.

"Dai, lu ngapain sih? Mata disipit-sipitin gitu."

An Absurd Life of A FangirlNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ