"Traktiran"

107 15 0
                                    


Author P.O.V

"Oi, oi, napa jadi terdampar disini sih? Bangun woi!" Kau meneriaki semua lelaki yang seenaknya tidur disembarang tempat.

Ya, para member HSJ dan SeZon tertidur dilantai. Itu dikarenakan mereka sangat bosan sampai-sampai tertidur dilantai. Sekarang rumahmu layaknya lautan yang dipenuhi lelaki tak berguna//g

"BANGUN!! SAHUR LU PADA!!" seru mu memukul-mukul gentong dengan spatula--guna membangun kan makhluk-makhluk laknat yang tertidur.

Karena suara yang luar biasa nyaring, semua lelaki yang ada disitu terbangun saat itu juga. Sampai-sampai tetangga sebelah juga terbangun.

"Bangun, anak-anak SeZon, kita masuk pagi lho." Kau tersenyum mematikan.

Anak-anak SeZon pun segera bersiap untuk berangkat ke kampus.

Kau yang memang sudah siap untuk berangkat itu ingin menutup pintu rumah saat anak-anak SeZon sudah berada diluar rumah, "Inget ya peraturan kemaren. Gua gak mau liat kalau rumah gua nanti berantakan kek kapal pecah." Tanpa menunggu balasan dari anak-anak HSJ, kau langsung menutup pintu dan berjalan menuju kampus bersama anak-anak SeZon.

Ditengah-tengah perjalanan, Marius tiba-tiba bicara, "(y/n), (y/n) itu kayaknya terlalu tegas dengan HSJ. Mereka kan baru aja kenal (y/n), masa' (y/n) langsung tegas banget ke mereka kayak (y/n) tegas ke kita sih? Well, ini sih cuman menurut Marius aja sih. Gak tau (y/n)nya." Baru pagi-pagi, Marius malah ngomongin tentang suatu yang berat. Gak baik tau, nanti sampai kelar kuliah, moodnya gak enak.

Mendengar Marius yang tiba-tiba berkata seperti itu, anak-anak SeZon lainnya agak kaget. Marius jarang banget ngomongin sesuatu yang serius seperti ini. Apalagi ngomonginnya ke kamu.

"Terus? Mereka yang bilang sendiri kan kalau nanti gua berhak milih pasangan hidup gua diantara mereka? Kalau mereka maunya gitu, mereka harus sudah tau luar dalam tentang gua dong. Misalnya gua pura-pura bersifat manis, baik, ini lah itu lah, nanti mereka yang bakal kaget sendiri dengan diri gua yang asli. Jadi ya lebih baik gua langsung ngasih tau diri gua yang asli ke mereka biar mereka gak kaget sendiri dan akhirnya malah nyesal gara-gara jadiin gua JUMPing Girl nya mereka." Kau menjelaskan secara panjang lebar tentang perkataan Marius kepadamu. Marius awalnya membelalakkan matanya mendengar jawaban mu itu, tapi ia tersenyum sedetik ia mengerti alasanmu.

"Udah Marius duga, (y/n) bakal ngomong gitu." Ujar Marius dengan senyuman manisnya.

Sou tertawa kecil, "Tumben kata-kata lu bagus, belajar darimana tuh?" Ledek Sou.

"Ye, sekali-kali lah. Gua juga pengen ngerasa jadi bijak walaupun cuma bentar." Kau juga tertawa.

"Oh ya, (y/n)." Ucap Shori yang nampaknya teringat sesuatu.

Kau menoleh kearah Shori, "Nape?"

"Hari ini bukannya pemilihan peserta yang bakal ikut drama buat panti asuhan itu ya? Lu kan nyalonin diri. Trus, pengumuman nya bakal diumumin pagi ini jam 09.15 kan?!"

Kau membelalakkan matamu, "Emang sekarang jam berapa?!"

Kento memeriksa jam tangan nya, "09.30..."

"Gua telat!! Fuma, bawain tas gua!!" Kau melempar tasmu kearah Fuma dan langsung ditangkap oleh Fuma.

"Yoi, boss." Ujar Fuma.

Kau pun segera berlari secepatnya menuju kampus. Sesampainya dikampus, kau langsung mendatangi mading dan untung saja pengumuman itu tidak diumumkan secara langsung melainkan secara kertas yang ditempel dimading. Kau memperhatikan kertas yang ditempelkan dimading--yang tertulis nama-nama orang yang lolos seleksi pemain drama--dan namamu ada dibagian situ. Tertera di kertas itu bahwa, jika orang-orang yang sudah lolos seleksi di pinta untuk jam 12.45 ini untuk berkumpul di ruang tempat seleksi sebelumnya.

An Absurd Life of A FangirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang