"Bertamu Ke Rumah Sou"

170 20 0
                                    

Author P.O.V

Kau bosan. Karena itu, kau memutuskan untuk jalan-jalan keluar.

Baru saja selangkah keluar dari rumah, tiba-tiba seorang bule menghampiri mu.

"Um, excuse me, where is Shibuya?"//ane kagak pinter bahasa Inggris, jadi ini seadanya yak :v

Kau sama sekali tidak ada ingatan tentang pelajaran bahasa Inggris, soalnya kalau ada kelas, kau kerjaannya tidur doang. Akhirnya, kau cuma menanggapi seadanya.

"A-anuu... I... No can English..."

Bule itu mengangkat sebelah alisnya. Kau makin gugup.

Mampus lu. -(y/n)

"Shibuya is that way, you can take a train to Shibuya. Just ask the officers in there," Seorang lelaki tiba-tiba angkat bicara dan menunjukkan jalan menuju Shibuya.

"Thank you so much, young man," Bule itu tersenyum lalu meninggalkan kalian berdua.

Kau menunduk, "Terimakasih banyak sudah membantuku."

Lelaki itu tersenyum, "Tidak apa-apa. Kalau begitu, saya pergi duluan. Semoga lain waktu kita bisa bertemu lagi," Lelaki itu pun meninggalkan dirimu sendiri dijalanan yang sepi itu.

"Untung aja dibantuin tadi. Kalau kagak, banjir keringat gua."

Kau pun melanjutkan tujuan mu, yaitu jalan-jalan.

Melewati lapangan, kau melihat ada segerombolan anak-anak yang sedang bermain bola. Kau memandangi mereka sejenak. Dan ternyata itu adalah ide yang buruk. Bola yang ditendang oleh salah satu anak meleset dan malah mengarah kepadamu. Kau berteriak kaget sembari menjadikan kedua tanganmu tameng untuk melindungi mu. Kau menutup matamu karena takut akan apa yang terjadi selanjutnya.

Selang beberapa menit, kau tidak merasakan sesuatu. Kau bingung, seharusnya bola itu menghantam mu sekarang juga, tapi kenapa tidak ada rasa sakit dibagian tubuh manapun?

Kau perlahan membuka matamu dan terlihat didepan mu seorang lelaki yang melindungi mu.

"AH! KAK YABU! AKU MINTA MAAF!" Teriak salah seorang anak yang menjadi penendang bola itu. Anak itu mendekati kalian berdua lalu menunduk.

"Maafkan aku! Aku teledor!"

Lelaki yang melindungi mu itu tersenyum kearah anak itu lalu mengacak-acak​ rambut anak itu, "Sudah, tidak apa-apa. Lain kali hati-hati ya. Minta maaf juga dong sama gadis manis yang wajahnya hampir mencium bola mu itu," Lelaki itu menatapmu. Eh? Apa katanya? Gadis manis? Jangan buat author mau muntah dong :(//g

Anak itu menatapmu lalu kembali menunduk, "Maafkan aku, kak!"

"Gak papa kok."

"Nah, balik main lagi sana," Lelaki itu tersenyum sampe matanya ngilang.

Anak itu mengangguk lalu kembali ke teman-temannya yang daritadi hanya menatap kalian.

"Makasih banyak, mas. Untung aja tadi ada mas, kalau nggak, muka saya udah berantakan gegara kena bola,"

Lelaki itu tersenyum lalu mengangguk, "Sama-sama mba, hati-hati aja ya mba," Lelaki itu pun meninggalkan mu.

Lagi-lagi orang-orang itu membantuku, minggu kemaren juga. Napa akhir-akhir ini gua sering dibantuin ama cowok yak? -(y/n)

Kau melanjutkan perjalanan mu. Tujuan awalmu keluar tadi pengennya ke taman, tapi saat sampai ditaman banyak banget orang yang lagi pada pacaran. Kan bikin pengen muntah, ye nggak?

Akhirnya kau membatalkan tujuan mu itu dan berjalan menuju rumah Sou.

Kau mengetuk pintu rumah Sou, "Sou! Assalamualaikum! Ini gua, (y/n)!"

Terdengar suara langkah kaki dari dalam dan pintu pun terbuka, "Oh, (y/n)! Waalaikumsalam, ayo masuk," Sou mempersilahkan mu masuk.

"Mangap ya, datang tiba-tiba gua," Ujar mu sembari memasuki rumah dan menggumami kata 'Assalamualaikum'.

"Iya, santai aja kali."

Saat kau mendatangi ruang tamu, ternyata ada Marius yang sedang membaca sebuah majalah.

"Weh, ada Marius ternyata."

Marius menatapmu lalu tersenyum, "Alo, (y/n)~" sapa Marius.

"Alo juga, Marius," Sapamu balik. Kau pun mendudukkan dirimu di sebelah Marius.

"Lagi baca apaan tuh? Keknya tegang amat ngebacanya," Kau mengintip kearah majalah yang dipegang Marius.

"Biasa lah. Fashion cowok gitu," Kau ohh-ohh aja tuh.

"Marius mah kalau kesini palingan cuma buat ngeliatin majalah-majalah fashion aja. Habis itu minjem, bawa kerumah. Kan gak seru," Sou menggembungkan pipinya kesal.

Kau menahan tawa mu, "Marius, lu kan punya banyak uang, napa harus minjem dari Sou sih? Beli aja kan bisa."

"Yee, boros biaya sama tenaga. Baik ke rumah Sou yang deket sama rumah gua trus minjem deh. Kan enak tuh."

"Bah, cem cewek sekali kau."

"Biarlah."

Kau pun teringat sesuatu, kau memiliki tujuan tersendiri datang kesini, "Sou, lu kan baik. Gua minjem psp lu boleh kan? Gua bosen parah. Plisss," Kau memasang pose memohon.

"Huh, (y/n) sama aja! Yaudah sana, ambil sendiri di kamar Sou!" Ngambek tuh Sou nya. Gimana dong? :(

Kau cengengesan, "Maacih ya Sou," Kau mencubit pipinya gemas.

✡❇✡

Kalau ada ide buat ditambahin kecerita ini kasih tau dikomentar ya. Kalau misalnya bisa, Nao bakal nambahin ide cerita itu ke cerita ini

Nao, peace out :3

An Absurd Life of A FangirlWhere stories live. Discover now