"Hampir Kecolongan"

152 20 1
                                    


Author P.O.V

"(y/n)! Adek tingkat diurusi! Jangan malah mainan sama mereka!" Seru salah satu teman--eh, gua gak tau dia temen lu atau bukan--Nakayama Yuma namanya.

Kau diam-diam mendecih, "Pengaturan bat dah," Ya, kayaknya si Yuma bukan temen lu deh.

"Dek, latihan lagi, ya. Disuruh tuh sama Nakayama."

"Ya!!"

Adik-adik tingkat menuruti perintah mu karena sifatmu itu santai dan mudah banget bergaul, kayak senior yang mudah dikagumi dan dideketi gitu. Pantas saja mereka mau-mau aja disuruh sama kamu.

Jadi, kalian lagi ada kegiatan UKM gitu. Trus lu jadi pengurus nya. Singkatnya sih kayak itu. Btw, UKM yang kamu ambil itu UKM teater.

"Marius! Sou! Kalian pada dimana dah?!" Seru Kento tiba-tiba.

"Kento, lu kalau ngomong bisa dikecilin dikit kagak? Budeg gua lama-lama," Kau menatap kesal pemuda penyandang marga Nakajima ini.

"Eh, (y/n), ada liat Marius ama Sou kagak? Daritadi gua cariin gak ada mereka," Tak memperdulikan kata-kata mu, dia malah bertanya kepadamu soal kedua member plus temannya itu.

"Lho? Tadi perasaan lagi main sama Sou dah ditaman kampus. Napa emangnya?"

"Mau meeting bentar. Shori sama Fuma udah nunggu diluar kampus soalnya."

Kau ber-ohh ria. Kau pun teringat akan kejadian kemarin-kemarin yang menimpamu. Iya, yang ditolongin ama para cowok itu :)

"Kento, lu punya adek atau kakak laki-laki kagak?"

"Eh? Nggak. Kenapa?"

Lagi-lagi, kau hanya ber-ohh ria dan tidak menjawab pertanyaan Kento.

"Oh ya, Shori sama Fuma ngajakin elu jalan. Gak tau mau kemana. Katanya tunggu aja di depan kafe biasa," Ujar Kento. Kau hanya mengangguk sembari menatap kearah Nakayama. Kento mengendikkan bahu lalu kembali mencari Marius dan Sou.

"NAKAYAMA!! LU NGEBILANGIN GUA JANGAN MAEN-MAEN SAMA ADEK TINGKAT, TRUS ITU LU NGAPAIN MAEN AER KERAN, HAH?!"

-An Absurd Life of A Fangirl-

Kau sedang berjalan-jalan dengan Shori dan Fuma. Awalnya sih gitu, sampai pada akhirnya kau ditinggal mereka berdua karena mereka ada jadwal manggung. Goblok kan? Kalau ada jadwal manggung ya diinget, bukannya malah ngajakin jalan.

Akhirnya, kau menjadi jones ditengah keramaian kota malam. Kau menghela napas berat.

"Tau gini gak gua terima ajakan mereka buat jalan-jalan. Mana tadi waktu makan di restoran jadinya gua yang bayar lagi. Gegara tiba-tiba ditinggalin jadi sial gua."

Tiba-tiba tas selempang yang kau bawa direbut paksa oleh seseorang. Ya, siapa lagi kalau bukan maling? :)

"HEH!!! MALING KURANG AJAR!!! MAU KEMANA LU?!?!?!" Seru mu kesal sembari mengejar maling itu. Untung saja, ada seorang lelaki yang menahan maling itu dan meninju wajah maling itu, lelaki itu langsung mengambil tas selempang mu karena maling tadi lengah saat ia ditinju. Karena takut dibabak belurin sama lelaki itu, maling itu langsung kabur. Kau terselamatkan.

Lelaki itu berjalan kearahmu.

"Aduh mba, untung aja tadi masih kekejar malingnya. Lain kali hati-hati, ya mba," Ujar lelaki itu mengembalikan tas mu.

"Iya. Makasih banyak ya, mas. Beneran lho mas, saya terselamatkan banget karena tadi ada mas," Kau mengambil tas mu lalu berterimakasih kepada lelaki itu.

"Ya, gak papa mba. Senang bisa membantu. Lain kali hati-hati ya mba," Lelaki itu menjauh dan pergi meninggalkan mu.

Kau memperhatikan figur lelaki itu dari belakang. Lelaki itu pendek untuk ukuran seorang lelaki, badannya juga kecil, tapi hebat banget dia bisa bikin maling kabur ketakutan.

"Ah, gitu-gitu dia lebih tinggi juga dari gua. Palingan gua beda 5 senti sama dia," Kau kembali berjalan menuju rumahmu, tapi kali ini kau memeluk erat tas selempang mu seakan kau tidak ingin kehilangannya lagi. Ya iyalah gak mau kehilangan lagi, dompet ama hape lu ada disitu.

✡❇✡

Muehehehehe, muncul lagi atu. Iya, disini lu pendek pakek banget. Umur 24 tapi tinggi 155. Kan gak lucu. Dikira bocah smp lu.

Nao, peace out :3

An Absurd Life of A FangirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang