Aruna#43.2: Sebuah Akhir[End]

3.4K 174 20
                                    

Sebelum menikmati chapter ending di bawah ini, aku mau promote ceritaku yang baru🤗
Ada dua cerita baru lohhhh

Kuy diramaikan😊 Semoga kalian juga bisa jatuh hati sama dua couple ini😉

Oke, bedewe enjoy the end of this story😋

Happy reading!

***

NOW PLAYING: JANGAN RUBAH TAKDIRKU-ANDMESH

***
Karena aku cukup denganmu.

-Dirgantara Arshad

******

ARUNA tak pernah membayangkan jika Dirga akan mengajaknya ke kantor cowok itu. Kantor dengan gedung yang tingginya menjulang, berjajar dengan gedung pencakar langit lainnya.

Baru kali pertama Aruna menginjakkan kakinya di kantor milik orangtua Dirga yang kini dikelola oleh cowok itu. Benar-benar kantor yang besar dengan ratusan atau mungkin bahkan ribuan karyawan yang bekerja di sana.

Diperjalanan menuju kantor, Dirga hanya mengatakan jika dirinya ada urusan mendadak dengan klien yang tidak bisa diwakilkan oleh siapapun.

Aruna hanya mengangguk paham karena setelahnya Dirga sibuk dengan panggilan telepon yang sepertinya dari Kak Galen.

Dan kini Aruna sedang berada disalah satu private room yang menyerupai sebuah kamar mewah. Semuanya difasilitasi lengkap dengan barang-barang mewah. Tadi juga Dirga sempat berganti baju dengan stelan kantor di walk in closet-nya. Kata Dirga ruangan ini memang khusus papanya buatkan untuk istirahat sejenak jika penat dengan pekerjaan.

Ruangan semewah ini hanya digunakan untuk istirahat sejenak? Benar-benar Aruna tak paham dengan jalan pemikiran orang-orang kaya.

Kini hanya ada Aruna seorang diri di dalam ruangan ini. Sudah hampir satu jam ia menunggu Dirga, sampai ia bosan melakukan apa lagi. Ada televisi besar di hadapannya, ada sebuah macbook dengan jaringan wifi kencang di sini, ada banyak sekali susunan buku bacaan yang tertata rapi di rak buku, dan ada banyak cemilan dan minuman yang terhidang di atas meja untuknya, namun itu semua tak membuat Aruna tertarik. Saat ini yang ia inginkan adalah Dirga segera datang dan membawanya pulang. Sungguh ia tak nyaman berada di sini sendirian. Meski sesungguhnya ruangan ini begitu nyaman.

Aruna baru teringat dengan ceritanya yang sudah lama terbengkalai karena begitu banyak urusan didunia nyata yang lebih ia prioritaskan.

Langsung saja Aruna mengambil ponselnya di dalam sling bag. Benar saja ketika ia membuka aplikasi wattpad-nya sudah banyak sekali notifikasi yang masuk. Sudah banyak readers-nya yang merongrongnya untuk segera update. Aruna senang sekaligus meringis. Senang karena itu artinya para pembacanya sangat antusias terhadap cerita yang ditulisnya sementara meringis karena merasa bersalah telah membuat mereka menunggu lama.

Aruna langsung mengetikkan pesan diwall-nya. Menuliskan permintamaafan karena telat update selama seminggu ini dan juga mengatakan jika chapter selanjutnya sedang on process.

Setelahnya Aruna langsung memulai menulis melanjutkan ceritanya. Membangun kembali feel menulisnya agar bisa memberikan yang terbaik untuk para pembaca setianya. Ceritanya sendiri kini sudah mencapai konflik hanya tinggal beberapa chapter lagi menuju ending.

ArunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang