Aruna#32: Yang Sebenarnya

2.4K 138 17
                                    

🌹🌹🌹

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌹🌹🌹

DUA hari sejak putusnya Aruna dengan Dirga. Semuanya masih berjalan seperti biasanya, Aruna masih terus menjalani harinya dengan senyuman meski senyumnya kini lebih ke sebuah senyum palsu, hanya untuk terlihat baik-baik saja.

Jika dikatakan menyesal telah memutuskan Dirga, Aruna rasa tidak. Tak ada yang perlu disesali meski hatinya masih terisi oleh Dirga. Untuk apa menyesal disaat Dirga malah bersyukur dengan keputusannya. Mungkin ini memang yang terbaik, terbukti sejak dua hari lalu Dirga tak ada inisiatif menemui atau menghubunginya. Sudah jelas jika cowok itu bersyukur dengan keputusannya.

Aruna mendesah kecewa meski ikhlas namun menata hatinya yang sudah terlanjur patah ini sulit. Bagaimanapun juga melupakan cinta pertama itu susah, tak semudah teori move on yang ia baca diartikel-artikel yang bertebaran diinternet. Nyatanya mengenyahkan Dirga dari pikirannya saja Aruna belum bisa.

Mungkin benar jika hanya perlu bersabar sedikit lagi. Menunggu waktu akan membuat perasaanya pada Dirga menjadi biasa saja.

"Jujur sama gue, kalau lo lagi gak baik-baik aja 'kan, Run?" Kintan mengintrogasi Aruna dengan mata memicing tajam.

Kintan baru saja kemarin kembali dari liburannya di Bali dan paginya cewek itu sudah duduk manis di atas tempat tidur Aruna dengan membawa banyak sekali oleh-oleh untuknya, bunda, dan Inara.

Untung saja mulai hari ini Aruna mendapat shift siang, jadi ia masih ada waktu untuk temu kangen dengan Kintan sampai sebelum jam satu siang nanti.

Aruna tersenyum, meski hatinya lagi tak ingin tersenyum. "Aku baik-baik aja, Kin."

"Lo gak bisa bohong sama gue Run." Kintan geleng-geleng kepala. "Cerita sama gue kalau lo bener-bener nganggep persahabatan kita."

Ucapan Kintan yang seperti ini bagai serangan telak untuk Aruna. Membuatnya serba salah.

Aruna menggigit bibir bawahnya, membuat Kintan merangkak maju dan menjatuhkan kepala Aruna dipundaknya, lalu mengusap lembut punggung sahabatnya itu.

"Apapun bisa lo ceritain sama gue Run. Jangan dipendem sendiri karena lo gak pernah sendirian. Ada gue," kata Kintan dengan lembut.

Aruna terisak kecil. Menenangkan dirinya dalam dekapan sahabatnya ini. Beruntung dirinya mempunyai sahabat seperti Kintan yang selalu tahu dan mengerti dirinya.

🌹🌹🌹

"Gak. Lo gak boleh putus Runa."

Begitulah respon pertama yang keluar dari mulut Kintan ketika Aruna baru saja mengatakan jika ia sudah putus dengan Dirga. Sedikit banyak ia sudah menceritakan apa yang terjadi pada Kintan, meski banyak yang ia skip dari ceritanya.

"Kenapa? Itu udah keputusan yang paling terbaik untuk aku dan Dirga."

"Lo nyerah karena mantannya itu kan?" tanya Kintan, "harus berapa kali gue bilang kalau li gak boleh gampang nyerah kayak gini Run. Dia yang udah ninggalin Dirga dulu dan itu artinya ini semua salah dia dong. Lagipula gue yakin Dirga udah gak ada perasaan apa-apa sama mantannya itu."

ArunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang