Aruna#18: Make up by Kintan

2.2K 116 14
                                    

KEKERAS kepalaan Aruna masih kalah dengan keras kepalanya Kintan. Buktinya meski sudah bersikukuh tak ingin didandani namun Kintan tetap bisa membuatnya berakhir duduk di depan meja riasnya.

Sesudah salat subuh, Kintan lebih dulu mandi. Dan ketika Aruna selesai mandi Kintan sudah bersiap duduk di depan meja riasnya untuk mendadani wajahnya lebih dulu baru nanti Aruna.

Sepanjang Kintan merias wajahnya sendiri, cewek itu tak henti-hentinya menjelaskan pada Aruna yang duduk di atas tempat tidur tentang satu per satu nama-nama alat make up yang ia pakai.

Aruna yang tak paham hanya bisa mengangguk dengan sesekali mengernyitkan dahinya melihat apa saja yang Kintan poleskan diwajahnya sendiri. Sebenarnya tanpa itu semua Kintan sudah sangat cantik. Terkadang Aruna heran mengapa banyak perempuan yang semangat sekali merias wajahnya disaat tampil natural baginya jauh lebih bagus.

Namun terlepas dari itu semua, Aruna tetap begitu tertarik melihat Kintan yang piawai dalam memakaikan berbagai jenis alat make up itu karena memang Kintan sudah biasa dan hobinya adalah dandan. Apalagi cewek itu memiliki youtube channel sebagai beauty vlogger yang disukai banyak remaja putri berbagai tutorial make upnya. Rasanya ia seperti sedang menyaksikan siaran langsung acara beauty make up.

"Kin, yakin nih aku gak bakal keliat aneh?" tanya Aruna yang kesekian kalinya saat Kintan akan memulai merias wajahnya.

"Menurut lo gue liatan aneh gak dengan daily make up school gue ini?" Kintan balik bertanya.

Aruna menggeleng. "Tapi kan emang dasarnya kamu udah cantik Kin, jadi diapain juga tetep cantik. Beda sama aku."

Kintan memutar bola matanya jengah. "Lo liat aja nanti hasilnya gimana."

Aruna pasrah saja ketika Kintan mulai mengoleskan benda berbentuk spons bewarna biru yang sebelumnya telah ia beri foundation. Jangan tanya mengapa Aruna bisa tahu namanya karena tadi ia menghafal satu per satu nama-nama alat make up yang Kintan sebutkan lengkap dengan kegunaannya.

"Lo sering perawatan ya Run?" tanya Kintan yang masih sibuk merias wajah Aruna.

Aruna buru-buru menggeleng. "Gak ada perawatan apa-apa Kin. Emangnya kayak kamu yang rutin ke klinik kecantikan."

"Tapi muka lo mulus banget sumpah. Gak ada jerawatnya juga. Iri gue," pujinya.

"Ada kok kalau jerawat. Tapi palingan juga cuma satu atau dua itu pun kecil-kecil kalau lagi datang bulan doang," sahut Aruna.

"Rahasianya apaan sih?" tanya Kintan penasaran.

Aruna mengernyikan dahinya bingung. "Gak ada rahasia khusus. Aku cuma cuci muka pake sabun wajah sama sekali atau dua kali seminggu pake masker gel aloe vera Udah itu aja kok."

"Ini kali ya yang buat Dirga suka sama lo. Lo itu sederhana banget orangnya, gak neko-neko. Apa adanya. Cantik lo luar dalem."

Aruna hanya diam, tak tahu harus menjawab seperti apa.

"Dandanin lo gampang banget sih Run. Cuma tinggal pake foundation sama blush on tipis doang. Alis lo udah rapi banget, bulu mata lo juga udah lentik. Bibir lo juga udah merah alami," seru Kintan dengan berdecak kagum, "tapi gue pakein liptint dikit gapapa ya, biar makin cakep."

Aruna hanya pasrah membiarkan Kintan mengmake over dirinya, yang nanti akan terlihat seperti apa. Biasanya juga kalau ke sekolah ia hanya memakai bedak bayi, body lotion, dan cologne bayi. Tidak ada persiapan yang lama-lama, hanya butuh waktu lima menit untuknya berdiri di depan cermin.

ArunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang