Bagian 3

244 104 211
                                    

Sebelum baca di vote dulu ya, kalau sudah selesai baca mari meninggalkan komentar. Thanks😉😚







Kau begitu banyak misteri
Membuatku sulit mengerti dan memahami.

****

Ini bukan hari terbaik bagi Alya, subuh tadi ia di landa sakit perut yang amat sakit. Tamu bulanan nya hari ini datang, membuat mood nya sangat kacau. Saat ini Alya hanya menelungkupkan kepala di kedua tangannya yang berada di atas meja dengan wajah yang murung. Hingga kini pun sakit perut nya masih saja terasa membuat nya tidak bersemangat.

“Alya? Kamu kenapa.?” Tanya Ibu Maya yang merupakan Guru Fisika.

Mendengar itu Alya langsung mengangkat kepala nya lalu melihat ada banyak pasang mata yang sedang menatap nya “Saya nggak enak badan bu.” Ujar Alya dengan lesu.

“Yasudah kamu pergi ke UKS saja, kamu masih bisa pergi sendiri atau mau minta di temani dengan teman mu.?” Tanya Ibu Maya.

“Sendiri aja bu masih bisa kok.”

“Yakin Al? mau gue anter nggak.?” Tanya Ica.

“Nggak usah Ca, gue bisa kok.”

Setelah itu Alya langsung berpamitan kepada Ibu Maya dan ia bergegas menuju UKS. Alya berjalan dengan melihat ke arah bawah dan tiba-tiba ia menabrak seseorang dan membuat Alya sendiri terjatuh. Lalu orang yang di tabrak nya perlahan membungkuk dan membantu Alya untuk berdiri.

“Eh Sorry gue nggak sengaja.” Ucap pria yang Alya tabrak tadi

“Nggak papa, gue yang seharusnya minta maaf karena tadi gue aja yang nggak lihat jalan.”

“Oke oke, ya udah gue deluan ya.” Ucap pria itu dan segera berlalu dari hadapan Alya. Tetapi setelah beberapa langkah ia menengok lagi dan melihat Alya yang mulai menjauh

“Dia?...

Alya berjalan lagi menuju UKS, sesampai nya Alya disana ia segera melepas sepatu dan langsung berbaring dengan menyelimuti seluruh tubuhnya. Setelah sekitar tiga puluh menit Alya tertidur ia mulai sadar tetapi masih menutup matanya.

****

Saat jam istirahat Arga mencari Alya dia pergi ke kelas perempuan itu tetapi ia tidak menemukannya dan saat ia bertanya ke teman sekelas Alya, mereka menjawab bahwa Alya sedang sakit dan berada di UKS. Saat mengetahui itu Arga langsung beranjak menuju ke UKS untuk melihat keadaan gadis itu.

Disinilah Arga membuka pintu UKS dan melihat Alya yang terbaring meringkuk seperti janin “Alya.” Ucap Arga memanggil dengan menyentuh kepala Alya, dan seketika Alya membuka mata nya dan terlihat Arga yang juga sedang menatap nya.

“Sakit apa hmm.?” Tanya Arga.

“Sakit perut.”

“Datang bulan ya.?” Ucap Arga to The Point dan hanya dibalas anggukan oleh Alya.

“Tadi pagi kenapa nggak bilang aja kalau memang sakit kok malah dipaksa sekolah.” Ucap Arga dengan alis tertaut.

“Kan baru masuk sekolah beberapa hari masak iya gue udah absen aja.” Sahut Alya.

“Yak kan kalau memang lo nya sakit ya nggak papa lah.”

“Udah ah jangan jadi salahin gue dong, kan udah terlanjur juga.” Ucap Alya sedikit kesal.

“Bukan gitu Al… sudah minum obat.?”  Tanya Arga.

“Belum, lagian udah nggak tapi sakit lagi.”

“Tunggu di sini gue beliin Kiranti ya.” Ucap Arga dan beranjak pergi.

Setelah beberapa menit Arga pergi ia datang dengan sebotol Kiranti “Nih minum.” Alya pun duduk dan mulai meminum nya.

“Lain kali kalau lo memang sakit bilang ya.” Ucap Arga sambil menepuk nepuk pelan kepala Alya.

Alya hanya mengangguk seperti anak yang patuh terhadap Ayahnya.

****

Setelah Alya merasa tidak sakit lagi ia kembali ke kelas di temani oleh Arga. Dan Arga pun juga kembali ke kelas nya saat telah melihat jika Alya mulai melangkah ke dalam kelas. Tetapi saat Alya memasuki kelas terlihat keributan dimana salah satu perempuan di kelas nya sedang di marahi oleh seorang wanita dan juga ada beberapa teman nya. Terlihat wanita itu sangat marah sekali, mata nya yang melotot dan berbicara dengan teriak-teriak mebuat kegaduhan dikelas dan mengundang banyak pasang mata yang menonton nya.

Saat Alya melihat Ica ia langsung bertanya “Ca kenapa tuh?.”

“Hah? Itu loh Rara kan di tembak sama Kak Rio terus dia terima.” Jelas Ica.

“Lah terus apa masalahnya?.” Tanya Alya lagi.

“Masalah nya tuh.. yang nembak Rara itu mantan nya Kak Dera dan Kak Dera nggak terima kalau Rara pacaran sama Kak Rio, karena ia menduga kalau Rara penyebab mereka putus padahal gue denger mereka putus nya udah beberapa bulan yang lalu.” Jelas Ica panjang lebar.

“Dan kita jangan sampai berurusan sama Kak Dera soalnya dia itu suka ngebully orang yang ikut campur urusannya.” Ica menambahi.

Alya tidak perduli apa yang di bicarakan Ica, mau dia bilang Kak Dera suka membully seseorang yang ganggu dia ataupun apa ia tetap tidak perduli. Karena walau bagaimana pun alasan nya itu semua bisa dibicarakan dengan baik-baik, Bullying itu merupakan tindakan yang salah dan dapat membuat seseorang yang di Bully menjadi terancam atau pun merasa takut. Biasanya Bullying terjadi ketika pembully ingin di anggap dan di kenal berkuasa, karena sebenarnya mereka itu lemah.

“Eh Al mau kemana, jangan ikut campur.” Ucap Ica memperingati dan tetap saja Alya tidak ingin mendengar nya.

Ketika Alya melihat jika Kak Dera telah menampar Rara ia sudah tidak tahan lagi melihatnya. Bagaimana bisa anak-anak kelas tidak ada yang menolong nya dan hanya menjadi penonton.

“Stop, bisa nggak sih kalau ada masalah itu bicarakan dengan baik-baik, nggak perlu kan main fisik begini.” Ucap Alya kepada Dera.

“Lo siapa? Nggak usah ikut campur deh!!!”. Ucap Dera dengan tatapan tajam

Alya tidak menjawab nya dan ia berkata “Kak kalau memang lo udah putus sama Kak Rio ya terima aja, mau dia nembak perempuan manapun itu juga bukan urusan lo.” Ucap nya masih dengan nada yang baik-baik

Dera menatap Alya tidak suka “Bentar.. lo Alya kan orang yang bikin heboh sekolah karena lo sering bareng Arga, jangan karena lo deket sama Arga lo berani sama gue, gue sama sekali nggak takut!!.”

“Jangan bawa-bawa Arga deh, mending lo pergi dari sini dan jangan ganggu Rara lagi.” Ucap Alya mulai kesal.

“BERANI YA LO SAMA GUE HAH!!! GUE INI KAKAK KELAS!!!.” Ucap Dera dengan teriak.

“Emang buat apa gue takut, maka dari itu lo kan kakak kelas seharusnya ngasih contoh itu yang baik.” Ucap Alya dengan berani.

“OOHH LO NYOLOT YA SAMA GUE BERANI LO SAMA GUE!!! HAH.. BERANI LO, HAH..” Teriak Dera sambil mendorong dorong Alya hingga sampai ke dinding kelas.

BRAAKKKK!!!

Tiba-tiba ada suara gebrakan meja yang keras sehingga mereka semua langsung menoleh kearah asal suara itu.

****

SILENTWhere stories live. Discover now