25. Pencarian Alisya

17.2K 1K 59
                                    

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ

🍃🍃

"Cukuplah Allah sebagai penolong kami dan Dia (Allah) adalah sebaik-baik pelindung."

Badgirl Masuk Pesantren

🍃🍃

Gemerlap cahaya dunia terkadang membuat sebagian manusia lalai akan tugasnya. Terlalu asyik dengan kesenangan yang membuatnya lalai sampai lupa jika dirinya selalu dalam pengawasan Allah setiap saatnya. Katanya nanti saja taubatnya. Lalu apakah masih sampai pada waktu nanti?

Terlalu asyik dalam kehidupan dunia membuat lupa jika semua manusia nantinya akan kembali ke kampung akhirat. Hidup yang seharusnya dijalani adalah bersyukur. Ketika meratapi hidup yang seakan selalu ada saja ujian terkadang diri terlalu menganggap bahwa itu adalah yang hal paling menderita atas apa yang sudah Allah timpakan kepadanya.

Padahal itu salah. Memang tuk menjalankannya adalah sulit dan ketika hanya diucapkan saja begitu sangatlah mudah. Tapi apa salahnya jika mencoba untuk tetap ikhlas dan selalu bersyukur atas segala yang terjadi?

Kesedihan pasti akan selalu digantikan dengan yang namanya kebahagiaan. Walau kebahagiaan itu tak di dapat pada saat di dunia tapi percayalah akan janji Allah kepada hamba-Nya yang Allah katakan dalam Al-Quran surat Al-Insyirah ayat 5 - 6: Bahwa sesungguhnya sesudah kesulitan akan ada kemudahan. Sudah pasti Allah akan berikan kebahagiaan dan kemudahan untuk para hamba-Nya nanti di akhirat menuju surga-Nya.

Terkadang juga diri selalu menganggap bahwa ujian dari Allah sangatlah berat. Padahal ada seseorang yang ujiannya lebih berat lagi. Sedih, menangis pasti sudah dirasakan. Hanya saja diri sering kali lupa, Allah mendatangkan ujian karena Allah ingin mengetahui seberapa kuat keimanan dalam keistiqomahan diri hamba-Nya kepada-Nya.

Tapi sayangnya, diri sering kali lupa jika Allah mendatangkan ujian untuk diri supaya bisa tambah dekat lagi dengan-Nya. Tetapi terkadang ada juga yang menjadi sebaliknya. Diri ini ketika di datangkan ujian malah semakin menjauh dari Allah dan mengaggap jika ujian dari Allah itu bukan sebagai bentuk rasa kasih sayang Allah terhadap diri ini.

Padahal sudah jelas Allah menolong hamba-Nya jauh sebelum hamba-Nya memintanya. Namun apalah daya? Terkadang diri ini yang sebagai manusia sering kali lalai akan pertolongan yang sering kali Allah berikan untuk hamba-Nya. Terlebih lagi sampai diri tidak menyadarinya jika setiap pertolongan itu datangnya dari Allah. Allah telah memberi begitu banyak nikmat untuk semua makhluk-Nya. Namun sering kali manusia mendustakan dan melalaikannya.

Dalam ruangan yang serba ada debu di mana-mana Alisya hanya diam. Menangis dalam diam adalah kegiatannya saat ini. Ruangan yang gelap itu hanya ada cahaya kecil yang menembus pada tiap celah kecil yang ada. Alisya sendiri tidak tahu sekarang dirinya berada di mana. Hanya penglihatan dengan mata menyipit serta pendengaran ditelinganya yang dapat Alisya rasakan untuk mengetahui dan mendengar sekitarnya walau tidak dapat dipungkiri kakinya sangat ingin melangkah dan segera kabur dari tempat kumuh itu. Alisya sempat berpikir apakah ini yang dinamakan ujian?

Sayup-sayup dari luar Alisya mendengar orang-orang yang sedang bercengkerama. Ingatannya kembali lagi pada kejadian siang tadi. Di mana salah seorang wanita membawanya pergi. Dia Isti, salah satu teman se-gengnya Alisya dulu saat SMA namun telah menjadi musuhnya setelah Isti sendiri yang memutuskan tak lagi berteman dengan Alisya dan menjadikan Alisya sebagai salah satu musuh bebuyutannya.

Badgirl Masuk Pesantren (END)Where stories live. Discover now