5. Insiden Kecoa Terbang

25.6K 1.4K 16
                                    

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ

Selamat Membaca

Badgirl Masuk Pesantren

🍃🍃

Angin malam berhembusan cukup kencang membuat hawa tubuh menjadi terasa dingin. Banyak yang mengenakan pakaian tebal jika berada di daerah dataran tinggi karena udaranya. Berbeda dengan seorang wanita yang sedang duduk sendirian pada sebuah bangku dekat taman.

Alisya diam termenung karena perasaannya kini sedang bercampur aduk. Dalam benaknya ia sedang memikirkan bagaimana nasib kedepannya nanti jika sudah tinggal di Pesantren.

"Aghr gue harus apa?!" Alisya melempar bebatuan kecil yang diambilnya kemudian menutup wajahnya dengan kedua tangan.

Seusai Alisya pergi dari ruang kesehatan, Alisya tak lagi mempedulikan sekelilingnya. Yang terpenting saat ini dirinya hanya ingin sendiri meluapkan segala rasa kesalnya yang ada sembari berpikir untuk menemukan jalan keluar.

Seketika tawa kecil terbit menyeringainya, "Aha! Gue ada ide!"

"Gue masih bisa melakukan kegiatan apapun di sini sesuai kehidupan gue sehari-hari kaya biasanya. Dan gue bakal anggap tinggal di sini itu biasa-biasa aja. Toh buat apa diambil pusing? Yang ada gue nya yang ribet sendiri!" ujar Alisya berusaha menyemangati dirinya sendiri.

Ide baru kembali muncul, Alisya akhirnya memutuskan kembali untuk ke ruang kesehatan tempat di mana keluarganya berada. Tapi sayangnya ia lupa arahnya kemana saja untuk kembali ke tempat itu karena saking luasnya Pondok Pesantren yang membuatnya bingung. Jujur saja saat pergi tadi Alisya dalam keadaan perasaan marah sehingga ia hanya mengikuti arah langkahnya sendiri kemana ia akan pergi.

Lain lagi bagi Ali dan juga Fazri yang diperintahkan untuk mencari Alisya. Hingga keduanya pun akhirnya sama-sama mencari Alisya.

"Zri pokok'e kita harus ketemu sama gadis itu! Namanya? Ah ya Alisya!" Ali bersama Fazri sedang mencari Alisya.

Fazri di samping Ali hanya mengangguk-angguk sembari menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Walah aku bingung loh sama gadis itu Al. Disuruh tinggal di Pesantren ko yo ndak mau? Padahal niat kedua orang tuanya itu sangat baik loh," balas Fazri memberi tanggapan atas ucapan sahabatnya itu.

"Kalau belum terbiasa pastinya mungkin akan seperti itu Zri. Kita doakan semoga Alisya betah tinggal di sini." jawab Ali yang kemudian di Aamiin-kan oleh Fazri.

La la la la...
Seseorang bersenandung ria dengan menggerakkan kaki kanannya untuk menendang bebatuan kecil yang ada. Di samping itu ia melihat dua sosok pemuda tampan yang sedang berjalan beriringan. Salah satu diantaranya ada seorang pemuda yang sangat dikesalinya siapa lagi jika bukan Ali?

"Aish! Tuh cowok kenapa harus nongol sih? Bikin mood gue jadi tambah jelek aja!" Gerutu Alisya dalam hati yang ternyata sedang memerhatikan Ali dan juga Fazri.

Alisya memikirkan ide baru, lagi-lagi ia sangat bangga terhadap dirinya sendiri karena dalam pikirannya idenya selalu mengalir kapan pun jika sedang dibutuhkan. Dan Alisya bersyukur sekali akan hal itu.

Badgirl Masuk Pesantren (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang