"BERANTAKIN BARANG-BARANG MEREKA! BUANG KE TEMPAT SAMPAH!!!" titah Figo.

"JANGAAAN!" seru geng cewek-cewek alay.

"JANGAN!"

"JANGAN, KAK!"

"GUE NGGAK IKUTAN BULLY SAKURA, SUMPAH!"

"JANGAN! ITU ADA MAKEUP GUE!"

"KAK, PLEASE, JANGAN!"

Semuanya ketar-ketir. Mereka mencoba menyelamatkan tas mereka masing-masing, tapi senior mereka tak membiarkan hal itu terjadi. Gibran yang merupakan mantan ketua OSIS SMA Galaksi 5 terkenal akan sifat kepemimpinannya. Maka, dia memerintahkan seluruh temannya untuk membuang tas-tas yang ada di kelas ini ke lantai bawah dari balkon.

"YA ALLAH!" Satu cewek mulai nangis melihat tas merah jambunya dibawa ke arah balkon, ritsletingnya dibuka dan seluruh barang-barang di dalam tasnya jatuh ke lantai bawah.

Bukan hanya satu orang, beberapa orang mulai melakukan hal yang sama. Orang-orang yang sedang melintas di lantai bawah pasti kaget melihat hujan yang bukan berbentuk air.

"JANGAN DONG KAK, ASTAGA!" pekik seorang siswi.

Kerusuhan ini mengundang murid-murid dari kelas lain perlahan mengumpul dan menyaksikan kegilaan kelas 12 IPS 1 melawan 11 IPS 1. Figo yang menyadari itu lantas berucap lantang,

"DARIPADA LO NONTONIN DOANG, MENDING JOIN! HAJAR BOCAH SEBELAS IPS SATU!"

Perang tersebut terjadi hingga bel tanda berakhirnya istirahat berbunyi. Keadaan kelas 11 IPS 1 berantakan. Tidak ada tas di dalam sana, semuanya lenyap dibuang. Kursi dan meja juga rusak dan tak jelas bagaimana bentuknya. Beberapa cewek menangis, tapi ada juga yang mencoba melawan.

Dion meninju salah satu sisi tembok kelas hingga kaca jendela di dekatnya bergetar. "Apa yang lo lakuin ke Sakura, harus lo rasain juga. LO PIKIR GUE BAKAL DIEM AJA? LO HARUS TAU, SEMUA ORANG DI SEKOLAH INI BERPIHAK SAMA SAKURA! CUMA KELAS INI YANG KAYAK TAI!"

"Kelas anjing. Nggak berguna!" sahut salah satu senior.

"Isi kelas ini kan bukan orang. Sampah semua." Saga membalas.

"Lo nggak tau Sakura siapa, hm?" Figo bersuara. "Dia adeknya Nolan! TAU NOLAN NGGAK LO?!"

"Charlez de Nolan bukan, Bro?" Gibran bertanya serius pada Figo. Ia mau memastikan 'Nolan' mana yang dimaksud.

"Iya. Nolan yang pas jamannya dia sekolah sering ngebela Galaksi 5 dari serangan SMA tetangga. Kalo nggak ada Nolan sama gengnya, Galaksi 5 nggak bakal ada sampe sekarang!" ujar Figo.

"MAMPUS LO SEMUA, KAMBING! MATI LO SAMA NOLAN!" Gibran terlihat puas mendengar penjelasan Figo.

Rano yang merupakan biang kerok dalam masalah ini lantas tertohok dan tak mampu berkata-kata. Ia yang tadinya berusaha melepaskan diri dari cengkraman salah satu senior, mendadak jadi terdiam bagai patung.

"Lo udah berurusan sama Nolan. Ditambah lagi sama Saddaru. Kelar hidup lo, Man." Saga menunjuk Rano yang pucat pasi.

"Kalo sampe Sakura keluar dari sekolah ini, lo harus keluar dari sini juga." Dion menyambar.

"Inget. Lo nggak aman." Gibran menepuk bahu Rano, kemudian menempeleng kepala cowok itu dan berlalu dari hadapannya.

• • 🌸 • •

Suhu ruangan ini terasa dingin. Figo, Saga dan Dion duduk berdampingan di sofa yang berhadapan dengan orang penting di sekolah ini.

"Apa tujuan kalian bikin rusuh kayak tadi? Buat apa ngerusak fasilitas sekolah?" Mariam yang merupakan kepala SMA Galaksi 5 berucap pada tiga cowok di hadapannya.

Oscillate #1: The Big Secret Where stories live. Discover now