35 • Resmi Jadian?

Start from the beginning
                                    

"Lo kenapa sih, Tan? Gue pusing liat lo mondar-mandir gitu tau ga? Lo mau latihan gerakan kayak Syahrini yang maju mundur cantik, tapi lo ganti jadi mondar mandir cantik?" Chica sudah bosan melijat Steva yang mondar-mandir.

"Wathepen, Setan pencabut nyawa? Kangen sama Jafar? Kalau kangen tuh telepon atau chat gitu! Mentang-mentang cewe, mainnya gengsi mulu!" ujar Juan.

Mereka semua masih menunggu di depan ruang rawat ayahnya Chica dan Gara dengan positive thinking. Mereka berharap dokter dapat menangani ini semua.

Sementara dengan Rena, dia sedang pergi ke luar. Katanya, dia ada urusan mendadak yang perlu dia selesaikan. Dia akan kembali setelah urusannya selesai.

Rafa yang habis dari kantin rumah sakit, memyerahkan es krim ke hadapan Chica.

"Es krim? Buat gue? Apa buat yang lain nih? Nanti gue kira buat gue. Eh taunya, buat orang lain! Sakit nanti!"

Rafa memutar bola matanya malas. "Lo."

Chica mengangguk kepalanya paham. Dia menerima es krim pemberian Rafa. Chica membuka bungkus es krim, lalu memakannya dengan senang.

Lo selalu tau apa yang buat gue senyum, Raf! Fix! Gue jatuh cinta! batin Chica.

"Oh, jadi yang dibeliin es krim cuma calon pacarnya? Calon kakak iparnya ga dibeliin nih?" sindir Gara.

"Tancep gas amat! Ga di sekolah, di Villa, di rumah sakit pun jadi!" sindir Steva.

"Lu kira yang kayak di iklan? Pdkt ga usah lebay? Kasih Cornetto aja! Gitu? Mana es krimnya beneran Cornetto, anjir!" ujar Juan yang heran sendiri.

Rafa tidak menanggapi ucapan mereka. Dia memakai earphone-nya. Rafa yang duduk bersebelahan dengan Chica, memperhatikan Chica dengan lama.

Chica yang merasa diperhatikan, menoleh ke arah Rafa. Sayangnya, bola mata mereka saling terpaku.

Rafa melihat sisa es krim di ujung bibir Chica, menggelengkan kepalanya. Makan es krim aja ga bener, batinnya.

Rafa mendekatkan wajahnya ke Chica. Chica semakin gugup. Dia tidak tahu harus bagaimana. Jantungnya berdetak dengan tidak karuan.

"Lo mau ngapain, Raf? Jangan macem-macem di sini! Ada yang lain! Kalau mau macem-macem di tempat lain aja!" ucap Chica dengan volume yang kecil.

Rafa mengangkat sebelah alisnya. Dia baru menyadari jika perempuan di hadapannya tidak polos. Padahal, Rafa hanya berniat untuk membersihkan sisa es krim di ujung bibirnya Chica.

Juan, Steva, dan Gara yang melihat aksi pdkt tersebut hanya menggelengkan kepalanya. Mereka akan menganggap seolah tidak ada. Mereka tidak mau mengganggu acara mereka.

"Diem!" Chica menuruti perintah Rafa.

"Lo mau ngapain, sih? Jangan deket-deket gini, dong! Guenya makin baper nanti! Jangung gue udah ga karuan dari ta ..." Chica tidak melanjutkan ucapannya. Chica terpaku dengan bola mata Rafa.

Rafa membersihkan sisa es krim di ujung bibir Chica. Chica baru menyadari, jika Rafa ingin membersihkan sisa es krimnya, bukan macam-macam kepadanya.

Chica berusaha menyembunyikan rona merah yang berada di pipinya. "Udah, Raf. Nanti gue baper, lo ga tanggung jawab lagi! Baper sendiri tuh ga en--"

Uacapan Chica terputus karena terkejut denan perlakuan Rafa. Rafa memegang kedua tangan Chica.

"Lo milik gue, gue milik lo!"

🙈🙉

-Hey, Chica!-

Holla! Emak double update, nih!

Ga niatan anterin ketupat ke rumah emak? Emak nunggu loh :*

Maapkeun kalau feelnya ga dapet :(

Jangan capek-capek nunggu Hey, Chica! update ya! Jangan lupa vote dan komennya juga yang banyak!

Sekian,

Salam rindu dari emak Rafa 💋

Hey, Chica! [Completed]Where stories live. Discover now