Epilog

12.4K 545 37
                                    

24 Juni 2017

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

24 Juni 2017

"Selamat ulang tahun.."

Suaranya menghilang ketika menyanyikan bagian terbaik untuk lagu ulang tahun. Hari ini harusnya menjadi hari suka cita, namun sekarang justru sebaliknya, perasaan semua orang kini dilingkupi rasa sedih.

"Sis, udah. Makan dulu yok"

Siska menghusap air matanya yang meluncur seraya menoleh ke sumber suara mendapati Agung menatapnya sendu.

Mau tidak mau Siska harus makan karena sejak kemarin ia belum makan apa pun demi menunggu kondisi kritis sahabatnya.

Sebelum beranjak, Siska melihat lagi kondisi menggenaskan sahabatnya yang penuh dengan perban di sekujur tubuhnya.

Malam itu.. Dhika berhasil menyelamatkan sahabatnya. Namun, sayangnya siksaan yang diterima Echa membuat ulu hati Siska nyeri.

"Gue yakin dia bakal bangun, udah jangan murung mulu. Lo udah mirip setan njir"

Tawa Agung meledak ketika mendapat tabokan kuat dari Siska. Mendadak Siska teringat seseorang, Ali..

Setelah mendengar kronologi cerita dari Dhika, ia tidak mampu berkata-kata lagi. Siska tidak menyangka mantan kekasihnya itu akan terlibat bersama iblis dan menjadi orang yang telah menyiksa sahabatnya sepanjang malam.

Walaupun Siska sangat mencintai Ali, bukan berarti ia akan dengan mudah memaafkan perlakuan yang telah diperbuat kepada sahabatnya. Jauh sebelum Ali, hanya Echa-lah yang turut membantunya jatuh-bangun selama ini.

Bukan berarti Siska mengharapkan kematian Ali sebagai bayaran yang pantas, namun jika benar Ali telah meninggalkan dunia akibat ledakkan besar malam itu, Siska akan bernafas sangat lega. Sebab cowok itu tidak perlu melakukan hal yang lebih buruk lagi dan keadaan sahabatnya akan jauh lebih aman.

Persetan dengan patah hati akibat hubungan tidak jelas mereka. Siska jauh lebih sakit hati melihat kondisi sahabatnya yang tidak kunjung bangun.

"Traktir gue, oke?"

Agung mendelik, "bangke" umpatnya sembari berjalan beriringan keluar ruangan bersama Siska.

Disisi lain, Vana baru saja sampai sebab sibuk bolak-balik antara tempat kepolisian dan rumah sakit. Sekarang Vana mengerti mengapa sepupunya itu memberikan kalung tersebut padanya.

Matanya melirik Dion yang menghusap-husap wajah kantuknya, dia kurang tidur.

Dion terlebih dahulu menanyakan kalung yang dikena Vana kemarin. Tanpa ia duga ternyata Dion memintanya untuk ikut ke rumah yang mengharuskan Vana bertemu dengan keluarga cowok itu. Sesampainya mereka disana, baik Dion dan Vana terkejut karena kotak yang dimiliki Dion dapat dibuka dengan kalung yang dikenakannya.

Dan, semua itu dari Echa.

Kotak tersebut berisi berbagai berkas serta beberapa video yang berhasil diretas oleh Echa. Informasi serta video tentang gelapnya perusahaan Guntur.

The Secret [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang