#04 I'm Comeback

4.2K 449 81
                                    

Sorry for typo 🐣












~Happy Reading~



Terlihat bibi Yoo yang berdiri didepan gerbang TK jio, menunggu sang majikan kecilnya keluar dari kelas. Hingga, sosok kecil nan imut itu keluar kelas dengan wajah berseri, bibi yoo tersenyum dan melambaikan tangannya, "Jio, yeogi!"

Jio segera berlari kearah bibi Yoo, "Appa eoddi? Kenapa bibi yang menjemput jio?"

"Appamu sedang sibuk, jadi bibi yang menjemputmu." Bibi Yoo tersenyum dan menggandeng tangan mungil jio.

"Tapi appa sudah berjanji..." Gumam jio dan memasuki mobil sport putih milik hanbin, duduk di jok belakang bersama bibi Yoo.

"Hei, appamu bisa menjemputmu lain waktu eum. Jja, sekarang kita menjenguk eommamu."

"Benarkah bi? Kita akan menjenguk eomma?! Asiik, palliwa paman Ahn, kita harus menjenguk eomma." Wajah jio nampak berbinar, dia menyuruh sang sopir untuk menuju rumah sakit yang dimana sang ibu dirawat. Tangan mungil jio menggenggam tangan bibi yoo, "Bibi, apa eomma juga akan ikut pulang bersama kita?"

Bibi Yoo tersenyum tipis, "Kita doakan saja agar eommamu cepat sembuh dan segera pulang."

****

Sudah 5 jam jinhwan terkurung dikamarnya. Dan kini dia duduk diatas lantai yang dingin seraya memeluk kedua lututnya, tatapannya terlihat kosong menatap kearah pintu kamarnya yang masih terkunci dari luar. Wajahnya terlihat semakin pucat, dia sama sekali tidak menyentuh makanannya, termasuk obat miliknya.

Sejujurnya, jinhwan sangat benci jika terkurung seperti ini. Sangat benci malah, bukan karena phobia atau semacamnya. Tapi memang pada dasarnya jinhwan sangat benci dikurung seperti hewan.

Jinhwan menyembunyikan wajahnya dikedua lututnya, "Eomma, appa.. Aku ingin berhenti hiks.. Aku tidak ingin seperti ini hiks.." Isaknya memanggil kedua orang tuanya. Namun apa daya jika kedua orangtuanya sudah damai di surga sana.

Jinhwan adalah anak yatim piatu sejak umur 18 tahun, kedua orangtuanya kecelakaan saat akan menghadiri wisudanya. Namun takdir berkata lain saat mobil yang sang Ayah dan Ibu tumpangi ditabrak dan tertindih badan truk yang mengangkut kayu glondongan. Jinhwan sangat terluka saat itu, kehilangan orangtua yang sangat dia cintai dan kasihi. Luka itu selalu membekas dihati jinhwan, selalu terulang saat-saat seperti itu. Bagaikan sebuah film hitam putih yang terus terulang.

Cklek!

Hingga jinhwan dapat mendengar seseorang membuka kamarnya. Namun jinhwan sama sekali tidak ingin tau siapa itu. Bahkan jinhwan tidak peduli bahwa yang membukanya adalah seorang pencuri dan berakhir dia terbunuh ditangan sang pencuri. Jinhwan tidak peduli!

"Jinhwan, kau tidak memakan sarapanmu?"

Jinhwan mengenali suara itu, membuatnya mendongak dengan tatapan datarnya. "Aku mengundurkan diri jadi baby sitter, hanbin!" jinhwan bangkit dari duduknya dan berjalan kearah almari. Meraih tas besarnya didalam almari dan memasukkan semua bajunya kedalam tas.

Sret!

Hingga hanbin menarik pergelangan tangannya, menarik jinhwan keluar kamar dengan kasar. "Kau akan membawaku kemana?!" tanya jinhwan dengan sarkas.

Hanbin membuka pintu mobilnya dan memasukkan jinhwan kedalam mobil dengan paksa. Kini dia berjalan kesisi lain, membuka pintu mobil dan mendudukkan tubuhnya di kursi kemudi. "Pakai sabuk pengamanmu!" Ucap hanbin dingin seraya memakai sabuk pengamannya.

Baby Sitter || BinHwan ✔Where stories live. Discover now