#02 First Sex?

8.3K 709 100
                                    

@06.22 a.m KST

Jinhwan keluar kamarnya dan berlari kecil menuju anak tangga, berniat membangunkan sang tuan rumah. Namun, langkahnya terhenti ketika bibi Yoo memanggilnya dari dapur. "Jinan-ah, kau mau kemana? Apa kau akan membangunkan jio?"

"Aku akan membangunkan hanbin, bi." Jawab jinhwan dan menginjak anak tangga dasar, namun pandangannya masih tertuju pada wanita paruh baya itu. "Hanbin sudah berangkat ke kantor sejak tadi."

Jinhwan terkejut dan berjalan kearah dapur, "Pagi-pagi sekali dia sudah berangkat?" Bingungnya.

"Dia bilang, dia akan menlihat kondisi hayi terlebih dahulu sebelum ke kantor. Jadi dia pergi lebih pagi."

"Oh begitu.. " jinhwan mengangguk dan membantu bibi Yoo memasak, namun kemudian dia tersadar. "Apa hanbin sudah sarapan?"

"Belum, dia bilang akan sarapan dikantor. Biar bibi saja yang memasak, kau rapikan kamar hanbin dan bangunkan jio." Ucap bibi Yoo lembut.

"Arraseo." Sahut jinhwan dan berjalan menuju kamar hanbin untuk merapikan kamar majikannya tersebut. Dia tersenyum kecil dengan gigi depan yang menggigit bibir bawahnya. 'Jantungku..'











@Hanbin  side

Hanbin membuka kamar VIP yang ada dilantai 12, yang dimana istrinya berada. Namja tampan ini mendapati jiwon yang tengah makan di sofa yang berada disana, membuatnya memutar bola mata malas. "Hey bro, kenapa datang pagi-pagi sekali?" Tanyanya dengan mulut penuh nasi.

Hanbin menghampiri sohibnya dan duduk di depan namja berpawakan dinosaurus itu, "Aku hanya ingin melihat keadaan istriku, apa tidak boleh?!"

"Hoo, tentu saja boleh. apa kau akan masuk kantor hari ini?"

"Eum, aku akan mulai beraktifitas lagi." jawab hanbin dan menyeruput kopi milik sahabat kelincinya. Sedangkan jiwon mengangguk dan kembali melanjutkan makannya.

"Apa hayi merepotkanmu hyung?" tanya hanbin dan melirik kearah hayi yang masih terbaring.

"Tidak sama sekali. Oh ya,bagaimana jinanie? Apa dia melakukan kesalahan?"

Jantung hanbin berdetak tak karuan saat jiwon menyebut nama jinhwan. Ingin sekali dia menjawab,  'Ya, dia melakukan kesalahan. Yaitu membuatku nyaman didekatnya.' Tapi hanbin tidak memiliki keberanian untuk melakukannya, jadi dia menggeleng sebagai jawaban.

"Syukurlah kalau begitu.." Gumam jiwon yang telah selesai makan.

"Kau boleh pulang hyung, kau kuberi izin 1 hari untuk istirahat."

"Eh, lalu hayi? Bukankah kau akan kekantor?"

"Jangan khawatir, hayi pasti akan baik-baik saja. Lagipula aku sudah menyuruh perawat untuk mengeceknya setiap 30 menit sekali."

"Baiklah, kurasa aku harus pulang sekarang. Tolong buangkan sampah-sampah ini untukku." Jiwon berdiri dan langsung menyambar tas dan kunci motornya.

"Hey! Buang sendiri bodoh!" ucap hanbin kesal, "Bye hanbin.." 

Hanbin mendengus kesal saat jiwon benar-benar pergi. Dengan segera, dia memasukkan sampah-sampah jiwon yang berada diatas meja kedalam kantong plastik. Hanbin bangkit dari duduknya, membuang kantong plastik tersebut ketempat sampah, "Dasar!" umpatnya dan berjalan kearah hayi.

Hanbin medudukkan dirinya ditepi ranjang dan menggenggam tangan sang istri yang hangat, dia tersenyum tipis. "Apa kau tak ingin bangun, hum? Apa kau tidak merindukan jio dan diriku?"

Kini tangan hanbin membelai rambut sang istri dengan penuh kasih, "Aku benar-benar minta maaf padamu.. Aku tidak memiliki niat untuk menduakanmu, sungguh! Dan aku juga tidak akan melakukan itu. Hanya saja, aku merasa ada sesuatu pada diriku ketika didekat Jinhwan."

Baby Sitter || BinHwan ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang