❥ 25 : So What?

1.4K 220 32
                                    

Keringat sudah membanjiri tubuhku, suara teriakan para murid perempuan terdengar sangat jelas saat aku menyeka keringatku. Usai menyeka keringat, aku langsung melanjutkan permainan basketku.

Mataku agak menyipit saat melihat dua orang gadis dengan raut wajah panik berjalan melewati koridor. Tunggu, kenapa gadis itu hanya berdua? Dimana satu gadis yang sangat menjengkelkan itu? Apa dia sedang dihukum lagi? Cihh, kalau iya baguslah.


Tak berapa lama handphone milikku berdering, aku langsung berlari untuk mengambilnya yang berada di samping tasku. Aku mendengus kasar saat tau bahwa yang menghubungiku adalah Ibu. Dengan cepat aku langsung menolak panggilan itu, tak butuh waktu lama ia langsung mengirimku pesan.



Mom
Datang ke Hotel sekarang juga, temui aku dan Ayahmu di kamar nomor 23



Cihh, kali ini apalagi yang akan dia perbuat? Apa dia akan memperdebatkan masalahku di sekolah? Benar-benar merepotkan!



Aku pun langsung mengambil tas milikku lalu berjalan meninggalkan lapangan.


"Yak, Jeon Jungkook!! Mau kemana kau?" seru Jaehyun.

"Hotel, bertemu orang tuaku. Kau mau ikut?" ucapku sambil menoleh sekilas kearahnya.

"Tidak, aku masih ingin bermain."

"Cihh.." decihku sekilas lalu melanjutkan langkahku menuju ke parkiran.


🐇🐈





Sesampainya di hotel, aku langsung melemparkan kunci mobilku pada satu pelayan lalu berjalan menuju lobby. Dahiku mengernyit karena melihat Somi adikku sedang duduk manis di lobby sambil merias kuku tangannya.


"Kenapa kau disini? Bukankah seharusnya kau mengurus butikmu itu." tegurku. Somi langsung menoleh kearahku sambil tersenyum lebar.

"Sejak kapan kau mulai mempedulikkan bisnisku? Tenang saja, Jihyo eonnie sudah mengurus semuanya."

"Apa kau juga disuruh menemui mereka juga?" tanyaku.

"Hmm, aku baru saja selesai menemui mereka. Ahh, hampir saja lupa. Selamat untukmu, Oppa."

"Apa maksudmu?"

"Kau akan tau jawabannya nanti, kuharap kau tidak memberontak lagi."

"Aishh, kalau kau tidak berniat memberitahuku lebih baik diam saja!" ucapku sambil menyenggol tangannya hingga cat kuku yang ia poles berantakan.

"YAK!! Lihatlah nail art-ku jadi berantakan!!" amuknya.

"Aku tidak peduli!" ledekku.

"Ishh, awas saja. Somin eonnie pasti akan menghabisimu!"

"Terus saja mengadu padanya, aku tidak takut.." ucapku lalu pergi meninggalkannya untuk menemui orang tuaku.


Jujur saja aku masih penasaran dengan ucapan Somi. Sial, anak itu benar-benar menyebalkan. Aku pun berjalan menuju lift untuk menghampiri kedua orang tuaku.


Beberapa detik kemudian, pintu lift terbuka. Aku menghela nafasku kemudian berjalan menuju ruangan itu.



"Anda sudah tiba, silahkan masuk. Tuan dan Nyonya sudah menunggu." ucap salah satu staff hotel sambil membukakan pintu untukku. Dengan guratan wajahku yang datar, aku pun memasuki ruangan itu.

"Kenapa kau baru datang? Kami sudah menunggumu daritadi." ucap Ayahku.

"Aku baru selesai bermain dengan temanku." ucapku singkat.

Because Everytime ✔Where stories live. Discover now