"Aku dan Chenle hanya mengalami shock. Tapi kami sudah jauh lebih baik. Aku merasa lebih baik lagi melihat puteriku kembali.."

Jungkook mengangguk.

"Terimakasih, Jungkook. Kau membawa puteriku kembali. Terimakasih sudah berusaha melindunginya..."

"Sama-sama nyonya.."

"Aniya. Jangan panggil nyonya. Panggil aku eomma. Bukankah kau akan menjadi menantuku?"

"Eh?"

"Apa kau akan meninggalkan Ahreum ketika semua selesai?"

Jungkook menggelengkan kepalanya.

"Kau menyukai Ahreum?"

"Saya rasa, lebih dari sekedar suka... saya sudah berjanji untuk berada disampingnya."

"Kalau begitu, aku bukan nyonya bagimu. Aku adalah ibumu juga. Bahagiakan dia, Jungkook. Mendengar penuturan dokter itu, aku rasa kau memang orang yang tepat untuk Ahreum."

Jungkook merasa terharu dengan penuturan Yoona. Ia tak menyangka mendapat kepercayaan dari keluarga Yerim dengan begitu mudah. Ia mengangguk menyanggupi permintaan Yoona.

*

Ji Changwook mendatangi rumah Jeon Seojoon. Disana ada Siwan yang tengah dijaga Yoongi dan Taehyung. Lelaki itu belum di masukkan ke penjara. Lengannya hanya sebatas di bebat dengan kain. Luka akibat tembakan Yerim, mereka tak memberikan perawatan yang layak. Di rumah itu, juga ada Jisoo, Rose dan Hoseok. Untuk sementara, sampai Namjoon bisa membereskan semuanya, Rose dan Hoseok akan tinggal di rumah Seojoon.

Hoseok turut berada dalam ruang kerja Seojoon, dimana disana ada Siwan yang dibiarkan duduk di lantai sementara dibelakangnya ada Yoongi juga Taehyung. Changwook duduk dihadapan Siwan, menatap penuh kebencian pada adik iparnya.

"Kenapa kau lakukan ini? Apa hanya karena kau tak merasa bahagia?" tanya Changwook dengan nada begitu dingin.

Siwan tersenyum miring. "Ini semua karenamu, hyung. Kalau kau meninggalkan noona saat itu, aku dan keluargaku akan bahagia."

"Kau mengorbankan kebahagiaan noona-mu? Bukankah appa sudah mengatakan bahwa kebahagiaan anaknya tak akan dijual? Kenapa kau tak menghargai keputusan appa?"

"Itu pasti karena kau mencuci otak appa, hyung! Appa-ku sudah kau pengaruhi sehingga dia membiarkan noona menikahimu!"

"Tutup mulut busukmu, Siwan! Kau meragukan appa? Ayah kandungmu sendiri?!!! Kurang ajar kau. Seharusnya kau menurutinya dan berjuang lebih keras agar keluarga Im bangkit dari keterpurukan. Bukan malah mencari cara untuk menjatuhkanku!"

"Kau tak merasa bersalah sedikitpun, eoh?" mulut Hoseok gatal jika tak berbicara.

Siwan tertawa. "Diamlah bodoh. Kau tak tau apapun. Kau hanya mendapatkan perintah."

Taehyung menahan tangan Hoseok. Ia memberi kode pada Hoseok agar tenang. Siwan memang pandai berbicara dan menjengkelkan.

"Kau tau, aku tak akan mengampunimu meski kau itu adik dari istriku. Kau, menculik istri dan anak-anakku, bahkan menjadikan puteriku seperti saat ini. Aku tak akan memaafkanmu. Kau akan membusuk di penjara. Mungkin, hukuman mati akan datang. Kau tinggal tunggu waktunya."

"Aku tak takut hyung! Bukankah jika aku mati, aku jadi bisa bertemu dengan Jonghyun hyung? Aku memilih untuk bertemu dengannya. Aku tak peduli lagi dengan hidupku."

Ji Changwook nampak tak percaya. Lelaki dihadapannya tak merasa bersalah namun ia masih memikirkan Hong Jonghyun? Musuh yang mati karena ledakan mobil semalam?

Shoot Me √Where stories live. Discover now