31

3.2K 481 174
                                    

I'm Back



Irene dan Seokjin berlari menuju markas. Mereka sengaja meletakkan motor jauh dari lokasi agar kedatangan tak diketahui. Memang, itu beresiko dan sulit mengelabui papa dikarenakan mereka memiliki chip, dimana chip itu pasti sudah menunjukkan keberadaannya. Tapi, tak ada salahnya mencoba untuk menembus pertahanan papa.

Sret.

Irene menjerat leher salah satu penjaga dengan tali. Teriakan teredam, karena Irene segera menyumpal mulutnya dengan sapu tangan. Seokjin memukul penjaga yang lain hingga pingsan. Sejauh ini, hanya dua penjaga yang ditempatkan di luar.

Seokjin menarik tangan Irene, membawanya masuk. Tanpa diduga, didalam ada banyak orang-orang yang sudah bersiap seolah memang menyambut kedatangan mereka. Irene dan Seokjin saling berhadapan punggung.

"Katakan, dimana Rose dan Hope. Kalian pasti sudah menyekapnya..."

Mereka terdiam. Justru, mereka malah menyerang menganggap Irene adalah musuh.

Irene menghadapi tiga orang sekaligus. Ia tak ingin mengeluarkan revolver. Ia harus menghemat amunisi pelurunya. Ia lebih memilih menggunakan pisau lipat. Irene bergulung kesamping menghindari serangan. Kakinya menjegal seseorang yang akan menyakitinya. Bugh, orang itu terjatuh. Dan Irene segera menusukkan pisau ke perut orang itu.

"Aarghhh!!!"

Seokjin menghajar orang-orang yang menyerangnya dengan tempat senapan yang ia bawa. Ia melompat dan menindih salah satunya lalu menendang orang yang akan menyerangnya dari belakang.

Suara tepukan tangan menghentikan aksi mereka. Seorang lelaki bermasker dengan santainya keluar dari sebuah lorong diikuti oleh dua orang dibelakangnya.

"Irene.. kenapa kau datang dengan keributan dan.. oh.. Jin? Kaukah itu?"

Irene mendecih kesal. Begitu juga dengan Seokjin. Ia merapat pada Irene.

"Kembalikan Rose dan Hope!"

"Untuk apa Rene? Untuk menyusun rencana menyerang balik papa? Tak akan."

"Bajingan kau, Im Siwan!!!" Irene akan berlari namun orang-orang itu segera berjaga-jaga menyerang Irene jika akan menyakiti Siwan.

Siwan sedikit terkejut ketika Irene mengetahui nama aslinya. "Kau... darimana kau tau namaku?"

"Itu bukan masalah besar. Sekarang kembalikan mereka!!!"

Siwan tertawa. Ia membuka maskernya karena menurutnya sia-sia karena Irene sudah tau namanya. "Kita bicarakan di dalam. Papa ingin bertemu denganmu dan tentu, Seokjin juga."

*

Namjoon datang ke rumah Dark Petal. Ia datang seorang diri untuk mengambil bom dan merencanakan penyerangan. Namun, ia curiga ketika motor Seokjin tak ada. Namjoon mendekati pintu utama. Disana ada sebuah note kecil.

'Kau menginjak kunci. Masuklah dan ambil bom itu. Mawar serta Harapanku lenyap.'

"Rose dan Hope? Apa mereka diculik?"

Namjoon segera mundur. Ia membalikkan sebuah keset dan disana terdapat sebuah kunci. Buru-buru ia masuk dan mencari bom yang berada di kamar Seokjin. Ia harus segera keluar dari rumah itu dan mencari keberadaan Seokjin. Mereka dalam bahaya karena mencari Rose dan Hoseok yang menghilang.

Shoot Me √Where stories live. Discover now