Aruna#21: Selalu Terhina

Start from the beginning
                                    

"Shel, udah dong. Gak liat pacar Dirga sampe shock gitu ngeliat lo," seru seorang cowok yang datang dengan bergandengan tangan dengan seorang cewek yang tak kalah cantik dengan cewek yang memeluk Dirga.

Aruna semakin minder karena cewek-cewek cantik ini. Sudahlah cantik, badannya bagus, tinggi-tinggi pula. Berbeda dengannya yang memiliki tinggi minimalis.

Cewek yang dipanggil 'Shel' tadi melerai pelukannya dan beralih menatap aneh ke arah Aruna.

"Ini siapa Ga?" tanyanya pada Dirga.

Dirga menoleh ke arahnya lalu mengamit tangannya. "Cewek gue."

"Hah?!"

"Kenapa?" tanya Dirga dengan alis bertaut.

Cewek itu menatap Aruna dari atas sampai bawah. "Hem... gak ada."

"Na, kenalin ini sepupu aku, mereka kembar," seru Dirga.

Aruna tersenyum lega. Ia kira ini adalah acara reuni mantan seperti dalam kisah-kisah novel yang dibacanya.

"Aku Aruna." Aruna mengulurkan tangannya yang disambut dengan tatapan yang tak ia mengerti dari sepupu cewek Dirga ini.

"Gue Arkan." Arkan yang melihat adik kembarnya itu bergeming, lebih dulu membalas ulurah tangan Aruna.

Aruna melihat jika Arkan memberi kode pada adik kembarnya untuk berkenalan dengan Aruna.

Cewek itu berdecak. "Arashel."

"Kalau ini cewek gue," tunjuk Arkan pada cewek di sampingnya.

Cewek itu tersenyum segaris. "Jessi," ucapnya.

Lalu mereka semua memilih untuk duduk di salah satu meja tak jauh dari tempat berdiri semula.

Aruna hanya bisa diam ketika Arashel dengan manjanya selalu berbicara dengan Dirga, seakan cewek itu ingin perhatian Dirga hanya tertuju padanya. Sementara Arkan dan pacarnya, Jessi hanya sesekali ikut menimpali.

Tak lama seorang pria dengan setelan formalnya menghampiri meja mereka. Membisikkan sesuatu pada Dirga dan juga Arkan. Aruna melihat jika Dirga mengangguk lalu beralih menatapnya.

"Na, aku ke sana dulu. Kamu di sini sama Ashel sama Jessi ya. Cuma sebentar," pamit Dirga sembari mengelus kepalanya.

Aruna hanya mengangguk canggung.

Tak lama setelah Dirga dan Arkan berjalan menjauh dari meja mereka, ia dapat melihat jika Arashel langsung mendengus keras dan memandangnya sinis.

"Jadi lo pacarnya Dirga?" tanyanya sinis.

Aruna bingung harus menjawab apa. Pasalnya kan Arashel sudah tahu jawabannya.

"Jes, menurut lo dia cocok gak sama Dirga?" tanya Arashel pada Jessi.

Jessi meneguk minumnya dengan gerakan anggun, lalu kembali menaruhnya di atas meja. "Mau aku jawab jujur?" tanya Jessi, dengan senyum manisnya. "Enggak. Ups, sorry ya Run."

Arashel tersenyum puas. "See? Lo itu gak cocok sama sepupu gue."

"Kalau aku lihat dari dress yang kamu pakai pasti bukan dari rancangan terkenal," timpal Jessi.

"Ya jelaslah. Orang biasa begini, kalau dibandingkan dress rumah gue ya masih mahalan lah dress rumah gue." Arashel tertawa sinis yang diikuti juga oleh Jessi.

"Heran gue kenapa Dirga seleranya jelek mulu." Arashel geleng-geleng kepala. "Yang cocok jadi bagian keluarga besar gue ya yang kayak Jessi. Terlahir dari keluarga berada, punya nama dikalangan sosialita. Gue berani bertaruh pasti lo bukan dari kalangan setara sama keluarga gue."

ArunaWhere stories live. Discover now