Aruna#21: Selalu Terhina

Start from the beginning
                                    

Dan hal itu membuatnya semakin yakin jika dirinya dan Dirga tidak akan digariskan ditakdir yang sama.

Pintu ballroom terbuka lebar dan Aruna semakin merasa gugup melihat kerumunan orang-orang dalam busana yang mewah dan elegan. Lalu ia menatap dirinya sendiri, sungguh tidak pantas untuk berada di sini.

"Kenapa?"

"Aku gugup. Aku takut berasa asing di sini."

"Ada aku," ucap Dirga lalu mengaitkan jemari mereka. Aruna menatap kaitan tangannya dengan Dirga, meski ini bukan kali pertama Dirga menggenggam tangannya tapi tetap saja ia belum bisa mengendalikan ritme jantungnya yang sellau berdetak cepat.

Aruna berjalan kaku di samping Dirga. Memilih menunduk mentapa hemparan karpet bewarna merah di bawah kakinya.

Suasama ramai kian terasa dekat. Dan Aruna dapat merasakan jika genggaman tangan Dirga semakin terasa erat saat ini.

Aruna mendongak, mendapati sepasang suami istri dengan senyum ramah tengah berjalan mendekat ke arah mereka. Sang istri tampak cantik dengan balutan gaun marun yang terlihat elegan sementara sang suami tampak beribawa dan tampan dalam balutan tuxedo silvernya.

Dan yang membuat Aruna terkejut adalah wajah sang suami itu sangat mirip dengan sosok yang ia lihat dalam foto keluarga Dirga, yakni ayah Dirga.

"Itu Om aku, adik kembar Papa," bisik Dirga.

Aruna mendongak lalu tersenyum canggung. Mungkin wajah terkejutnya begitu terlihat kentara hingga Dirga bisa melihatnya.

"Dirga, sudah lama tak melihatmu, Sayang." Wanita yang Aruna yakini sebagai istri dari pamannya Dirga melepas gandengan tangan dilengan suaminya, beralih memeluk Dirga.

"Jadi ini gadis manis yang mencuri hatimu?" tanya paman Dirga dengan nada bercanda.

Dirga tersenyum kaku.

"Ini yang Tante tunggu-tunggu. Tante excited waktu Ommu ini bilang kalau kamu akan datang bersama pacarmu," seru tante Dirga senang, "sini-sini Sayang. Kenalin, panggil aja Tante Marinka. Tantenya Dirga."

Tante Marinka menarik Aruna. Memeluknya, lalu menempelkan pipinya bergantian. Dan Aruna hanya bisa tersenyum canggung.

"Aku Aruna, Tan, Om."

"Saya Rayman panggil saja Om Rayman. Omnya Dirga yang paling ganteng," seru om Rayman dengan terkekeh.

"Aduh Papa ini narsisnya gak ilang-ilang," dengus tante Marinka, "Runa have fun ya. Om sama Tante tinggal dulu. Ga, kenalin Runa sama keluarga yang lain. Arkan sama Arashel ada di sana, Jessi juga ada. Tante sama Om ke sana dulu." Tunjuk tante Marinka pada sepasang suami istri yang nampaknya juga baru datang.

Aruna menarik napas lega ketika om dan tante Dirga telah berjalan menjauh dari tempatnya saat ini. Setidaknya Arun bisa tenang karena respon om dan tante Dirga tak semenyeramkan yang ia bayangkan. Dari yang ia lihat sepasang suami-istri itu adalah orang yang ramah.

Tak lama berselang suara cempreng terdengar mendekat ke arahnya dan Dirga, seiring dengan suara itu yang telah berada di hadapannya, tubuhnya terdorong ke samping.

"Dirga!!! Gue kangen banget. Makin ganteng banget sih lo."

Aruna terbengong melihat seorang cewek menerjang Dirga dengan pelukan eratnya. Cewek itu memiliki paras yang cantik dengan tubuh ramping. Dirga pun membalas pelukan cewek itu yang mmebuat Aruna terpana.

Siapa dia?

"Ih gue kangen banget," ucapnya lagi dengan masih melingkarkan lengannya dileher Dirga.

ArunaWhere stories live. Discover now