DIARY RISA. - 7

1.2K 136 59
                                    

Ada satu hati yang ingin ku kuasai saat ini. Hatinya sangat keras dan penuh kekecewaan. Aku, tak bisa menariknya jauh, karena pada hakikatnya aku yang harus menjemputnya

Rival Arhamandovi

---

Jane mematikan kompor setelah selesai memasak kuah bubur sumsum yang ia buatkan untuk Risa.

" Ris, makan dulu nih. Kakak liat kamu capek... " kata Jane lembut.

Keluarga Rival memang tidak memiliki kegiatan apapun hari itu, membuat mereka bisa berkumpul bersama. Jane juga hanya tinggal menunggu hasil sidang terakhir nya dan sebentar lagi dia akan menjadi Sarjana S1 jurusan managemen dan akan melanjutkan S2 di London.

Kanaya, yang merupakan ibu Rival yang bekerja sebagai Dokter bedah di sebuah rumah sakit Jakarta sednag mengambil cutinya. Sedangkan Darion, ayah Rival baru saja pulang dari kantornya.

" Ris, nih pake selimutnya..." kata Rivak, ia memberikan selimut tebal untuk Risa yang basah kuyup. Suasana nya memang hujan saat Risa berlari menyelamatkan dirinya dari Marina dan Darko tadi.

"Aya, Jane, Ival? Ayah bisa ngomong empat mata sama Isa? " tanya Darion, ia masih ingat panggilan kecil untuk Risa dahulu.

Ketiganya mengangguk dan menjauhi Darion juga Risa menuju dapur. Sesekali mengintip untuk mendengar pertanyaan - pertanyaan yang akan membuat Risa bingung.

" Isa, apa yang sebenarnya terjadi? " tanya Darion ketika Risa selesai minum.

" Risa nggak tahu, Paman. Yang Risa tahu Risa bukan anak kandung Mama sama Papa, dan Risa mau dijual sama Mama ke orang lain... " jawab Risa.

Darion menatap wajah Risa yang ketakutan itu.

" Risa belum dikasih tau sama Marina tentang orang tua kandung Risa? " tanya Darion lagi.

Risa menggeleng lemah, dia menunduk dan sangat ingin bertemu dengan kedua orang tua kandungnya.

" besok Risa mau sekolah paman. Tapi, Risa nggak bisa pulang karena takut sama mama. " kata Risa, dia tak bermaksud mengadu tapi Darion sudah menganggapnya sebagai anak sejak dulu.

Darion tersenyum. " Jane? " panggil Darion. Jane segera menghampiri ayahnya itu.

" Jane masih punya baju sekolah dulu kan? " tanya Darion.

" Oh- masih yah kenapa? "

" Risa mau pinjam, dia mau sekolah besok... " jawab Darion.

" Oh iya - iya. Nanti Kakak cariin yah." jawab Jane lembut.

" Besok, kamu pulang sama Rival ke sini. Jangan pulang ke rumah dulu. Biar Paman yang nyelesain kasus kamu.. " kata darion.

" ah! Risa merepotkan paman... " kata Risa menahan malu.

Darion membelai lembut rambut Risa yang panjang itu. " Nggak papa, anggap rumah ini rumah kamu juga. Kamu kan udah paman anggap kayak anak sendiri, apalagi nanti kamu akan nikah sama Rival... " kata Darion menggoda.

Risa membelalakkan matanya seraya mengangkat alisnya sebelah mendengar ucapan Darion barusan.

'menjadi istri Rival? Yang bener aja Paman. Yang ada nanti gue kena serabgan jantung abis marah - marah mulu sama Rival yang ketahuan selingkuh... ' bisik hati Risa.

" Ah paman apaan sih? " sergah Risa, ia lalu tersenyum masam.

" udah Yah? Biarin Risa tidur dulu malam ini. Ibu mau kerumah Marina malam ini, ayah temenin yah.. " kata Kanaya.

DIARY RISA [COMPLETED✅] [REVISI]Where stories live. Discover now