KI(Luka di parangteritis)

1.5K 121 3
                                    

Aku keluar dari kamar hotel, semalam pukul 9 malam. Kami sampai di salah satu hotel di Jogja. Karna capek, aku memutuskan untuk mandi dan tidur. Tak ada jalan jalan, seperti apa yang di lakukan oleh teman teman ku. Hari ini, agenda kita akan berkunjung di Pantai Parangteritis. Semalam juga, panitia memerintahkan untuk hari ini di larang mengunkan baju berwarna Hijau.

Aku memakai dress berwarna putih, dan cardigan berwarna coklat muda. Rambut panjang ku, ku gerai di tutupi oleh topi bulat lebar di kepala ku.

Aku juga mengunakan slingbag, berbentuk bulat. Setelah menunggu yang lain, kita pun berjalan di lorong. Di ujung lorong ada Panji, Fero, Jevan dan Ucup. Kita menghampiri mereka. Dan langsung kita berjalan untuk turun ke bawah.

Dengan santai nya, Panji merangkul bahu ku. Kita berjalan beriringan dengan candaan candaan dari mereka. Karna kita hanya berada di Lantai 2 akhir nya kami meutuskan untuk naik tangga Saja. Pintu lift pun juga penuh dengan Siswa/siswi yang lain.

****

Kita sampai di Pantai Parangteritis, begitu turun dari mobil kita di sambut oleh semilir angin dan Pasir Abu abu. Cuaca nya cukup terik. Untung saja aku memakai topi bulat lebar. Aku menemani Anna untik bertemu dengan Sean. Sementaraa Gina dan Elsa menyisir pantai untuk mencari tempat bagus.

"Nay fotoin gue sama Sean dong!" Ujar Anna memberikan ponsel nya.

Aku menjadi fotografer dadakan, berbagai gaya di coba oleh Anna dan Sean. Anna berlari ke arah ku. Entah tergesa atau bagaimana. Anna terjatuh dan menimpah ku. Akhir nya kami jatuh bersama di pasir pantai. Baju ku pasir semua, begitu juga dengan Anna.

Aku meihat Sean sedang memvidio kita, karna Flas ponsel nya yang hiduup. "SEAN! KURANG AJAR LO!" Teriak ku, bangkit dan mengejar Sean. Begitu juga dengan Anna.

Setelah mendapatkan Sean aku segera menghapus vidio memaluka itu. Aku dan Anna memutuskn untuk mencari ke beradaan Gina dan Elsa. Tampak kedua bocah itu sedang bertengkar di ujung pantai.

"Enggk El Yasha lebih ganteng!" Ujar Elsa.

"Enak aja, Elang lebih Ganteng titik." Ujar Gina.

"Nggk bisa gitu dong Gin! Tetep Yasha!" Ujar Elsa.

"Elang!"

"Yasha!"

"Elang!"

"Yasha."

Aku mengelengkan kepalaku mendengar perdebatan merekaa. "Benar kan Ann, apa gue bilang. Kita nggk bisa ninggalin mereka berdua!" Ujar ku kepada Anna.

"Iya Nay, sekarang kita pisahin mereka yuk!" Ujar Anna. Aku dan Anna pun berjalan kearah Gina dan Elsa, untuk memisah mereka. Sebelum mereka cakar cakaran.

"Udah ya kalian itu! Pusing gue liat kalian berantem mulu!" Ujar Ku kepada Gina dan Elsa. Anna hanya mengangguk membenarkan ucapan ku.

Elsa dan Gina hanya beradu pandang dengan tajam. "Hem! Kalian udah dapet tempat nya belum?" Tanya Anna mencairkan suasana.

"Udah! Ayo ikut gue!" Ujar Elsa menarik tangan ku. Benar kata Elsa tempat ini bagus, dan jarang sekali orang orang yang datang ke sini.

Kita mulai berfoto selfi atau foto-foto lain nya. Saat sedang asyik berfoto, aku melihat di pinggir pantai! Dua anak remaja sedang Berciuman? Layak nya sepasang kekasih? Karna penasaran, aku mendekat untuk melihat kedua nya.

Aku kenal perempuan itu, Hana? Anak TKJ 1? Dan siapa lawan bercumbu nya? Aku semakin memincingkan mata karna, yang ku tahu Lelaki itu sudah mulai membuka baju Hana. Tak habis akal, aku mencari sebuang karang dan melepar kearah mereka. Begitu mereka menengok aku pun bersembunyi.

Lelaki itu menengok begitu juga dengan Hana yang kaget! Mata ku melebar, hati ku sakit ketika melihat siapa lelaki itu?
Karna mereka tak menemukan ku, mereka pun melanjutkan kegiatan menjijikan nya.

Lelaki itu Reyhan dengan penuh nafsu, melumati bibir Hana yang bahkan bukan kekasih nya? Lalu bagaimana dengan Tia? Apa Reyhan tidak memikirkan Tia? Aku sekarang sadar, ternyata tuhan mengirim ku kemari agar melihat perlakuan lelaki bajingaan itu.

Makin ke sini aku makin yakin untuk melupakan Reyhan. Terimakasih tuhan karna telah menunjukan sifat Asli Reyhan.

****

Kami sedang menikmati Es kelapa muda di pinggir pantai. Sejak melihat adegan Reyhan dan Hana. Aku menjadi pendiam. di tempat lain nya, aku melihat dengan penuh sayang? Reyhan mebelai wajah Tia. Lelaki itu seakan melupakan kejadian tadi.

Aku tak melanjutkan aksi mengintip ku. Karna mereka benar benar melakukan sesuatuh hal layak nya sepasang suami istri? Di bawah pohon kelapa di pinggir pantai. Aku juga mendengar desahan desahan menjijikan dari mereka membuat ku ingin muntah.

Mulai saat ini, aku beranji untuk menghapus rasa ku kepada Reyhan. Mesku aku tau, itu tidak mudah. Tapi aku akan mencoba melupakam pedofil itu.



●●●●●

VOTE + COMMENT❤
MAAF KUEN TYPO😊



MAYANG😎
28 SEPTEMBER 2019
❤❤❤❤



Me and Mr. XTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon