Part 31

715 81 5
                                    

Mian typo bertebaran


"Tidak!!" Pekik Sinb kala ia terbangun dari tidurnya. Ternyata ia hanya bermimpi.

Tapi mengapa mimpi itu terlihat sangat nyata?

"Apa ini?? Mengapa aku jadi bermimpi yang aneh-aneh? Apa Eksekusi itu tetap dilanjutkan?"

Sinb memijit-mijit keningnya. Tiba-tiba saja kepalanya terasa begitu berat karna selalu memikirkan kedua Narapidana itu.

Terutama untuk Jungkook.

Kemarin ia sudah bertemu dengan lelaki itu. Rasa rindu sangat menghinggapi dirinya.

Tak tau penyebab semua itu apa. Yang terpenting, ia masih mencintai lelaki bergigi kelinci itu.



Cklek!



Tarikan dari knop pintu tersebut, menghentikannya memikirkan lelaki itu.

Terlihat pintu itu terbuka dan menampilkan mahakarya Tuhan yang sudah dihadiahkan kepadanya sejak ia kecil.

Tentu saja itu Hanbin! Tidak mungkin saja kan si Chanwoo, yang notabene musuhnya di kantor.

"Hai!!! Hehe" Sapanya dengan tawa ringannya. Tentu itu membuat Sinb tersenyum geli.

"Kau sedang apa? Mengapa kau memegang kepala mu? Kau sakit? Perlu aku ambilkan obat?" Tanyanya bertubi-tubi dan hal itu membuat Sinb tertawa.

Tak lama kemudian ia memeluk Hanbin. Menyenderkan kepalanya di dada bidang lelaki itu.

Sudah lama ia tak bermanja-manjaan dengan lelaki yang satu ini, pikirnya.

"Ya! Kau merindukan ku? Maka dari itu, kau seperti ini. Ck! Dasar!" Ejeknya sembari membalas pelukan Sinb dan mengelus-elus surainya yang sangat lembut.

"Iya, Aku sangat sangat merindukanmu! Aku rindu bermanjaan denganmu.. Hehe" Sinb membalas dengan tawa yang sama dengan Hanbin.

Sementara yang mendengar pun sangat senang. Ternyata bukan hanya Jungkook saja yang dirindukannya, tapi juga dirinya.

Hanbin yang selalu usil pada Sinb pun kembali. Ia mulai menggelitiki bagian perut Sinb dan membuat gadis itu mengeluarkan tawa khasnya.

Tawa lepas yang begitu menggelegar.

"Yak! Lepas! Hahaha... Ini sangat geli... Yak! Kim Hanbin!! Hahaha.. Akan ku balas kau!!"

Begitulah teriakan-teriakan maut dari gadis bermarga Hwang ini. Tapi tanpa sepengetahuan mereka berdua, ternyata ada Yoongi yang melihat mereka dari luar sana.

Ia melihat dari celah pintu yang sebelumnya tak tertutup rapat oleh Hanbin.

Yoongi sedikit merasa sedih dan menyesal karna kejadian di kantor tadi.

Entah mengapa, melihat Sinb yang bercanda bersama Hanbin membuatnya jadi merasa tak enak hati jika ia harus berjauhan dengannya.

Ia kembali membuat kesalahan.

Sebaiknya ia harus cepat memperbaiki masalahnya dengan lelaki yang sudah dianggapnya sebagai Adiknya itu.

"Aku harus cepat menyelesaikan masalahku dengannya. Sebelum aku mengurus tentang Pengeksekusian itu dalam seminggu ini" gumamnya yang masih memperhatikan kedua Adiknya yang masih terus bermain.

Kali ini berbalik, Hanbin yang saat ini mendapat gelitikan oleh Sinb. Ia pun tak jauh berbeda dengan Sinb. Tawanya sama-sama begitu menggelegar.








A Detective And A Murderer✔Where stories live. Discover now