Part 12

1.2K 132 4
                                    

Mian typo bertebaran


"Hiks...hikss...hikss..."


Sinb menangis memeluk seorang gadis yang diyakini adalah sahabatnya.

Ia begitu histeris melihat sahabatnya yang sudah tergeletak ditanah dengan seluruh tubuh yang penuh simbahan darah.

Ia tak mempercayai kenyataan ini, bahwa sahabatnya tewas didalam hutan belukar yang pernah ia dan Hanbin datangi sebelumnya.

'Apa maksud mereka melakukan ini? Mengapa mereka semua melakukannya? Apa tujuan mereka?? Tak bisakah mereka menghentikan ini semua!!' Batinnya berteriak di dalam hati.

Yoongi melihat Adiknya yang sangat terpukul atas kehilangan sahabatnya. Ia sangat yakin, seseorang yang meneleponnya waktu itu adalah gadis ini. Sahabatnya Sinb.

"YEWON-AH!!! KENAPA? KENAPA? KENAPA? MENGAPA INI BISA TERJADI DENGANMU?! SIAPA YANG MELAKUKANNYA? AYOLAH BANGUN! DAN BERI TAU AKU SIAPA ORANG ITU?? ARGGHH..."

Sinb berteriak dengan kerasnya. Membuat Hanbin datang memeluknya untuk menenangkannya.

Namjoon, Yunhyeong dan Chanwoo mendengar teriakan Sinb yang terdengar sangat sakit bagi mereka.

Walaupun jarak mereka terbilang jauh, mereka bertiga masih bisa mendengar isakan tangis Sinb.

"Sinb-ya, berhentilah!!! Jangan menangis! Jika kau seperti itu, apakah Yewon akan bangun kembali??"

Kali ini bukan Sinb yang berteriak, tapi Yoongi. Ia tak mau melihat Sinb seperti dulu, saat temannya yang seorang Sunbae di sekolahnya dulu juga tewas karna dibunuh seseorang.

Hingga sampai sekarang Pembunuh itu masih belum ditemukan.

"Oppa!!! Apa yang harus ku lakukan? Aku tak mau kejadian seperti Hoseok Sunbae dulu terulang kembali"

Mendengar hal itu, Yoongi langsung mengalihkan pandangannya dari Sinb.

Ia menatap tajam dedaunan yang dibawahnya sembari mengingat kejadian yang tak akan ia lupakan.

Hanbin melihat itu. Melihat Yoongi yang sudah mengepalkan kedua tangannya kuat. Ia sangat yakin, kalau Yoongi sedang menahan emosinya.

'Sunbae, Yewon-ah... Aku akan membalas perbuatan mereka... Dengan tanganku sendiri'  batin Sinb.









#####









Empat lelaki ini sedang bermain kartu di Apartemen mereka. Empat? Tentu saja yang satu itu si bocah Kim Daehyun.

Ya, dia menginap di Apartemen mereka. Beralasan takut dimarahi oleh Bibinya karna pulang terlalu larut.

Memangnya bocah seumur dia pergi kemana hingga pulang bisa selarut itu?

"Wah!! Aku menang lagi! Yeay... Kalian harus mendapatkan colekan dariku.. Haha"

Dari awal permainan, yang selalu memenangkan ini adalah Taehyung. Tumben sekali ia memenangkan ini berturut-turut.

Biasanya kan yang selalu menang bermain game adalah Jungkook.

"Hyung, aku tak percaya kalau kau menang terus. Kau curang ya?" Daehyun menatap tajam Taehyung. Sedangkan Taehyung hanya mengindikkan bahunya.

"Haha... Sudahlah ini hanya permainan. Tapi ya, ku harap jangan ada yang curang" Jimin juga ikut memberikan tatapannya kearah Taehyung.

"Benar, siapa yang curang ia akan mendapat balasan yang lebih dari colekan bedak ini" begitu pula dengan Jungkook.

A Detective And A Murderer✔Where stories live. Discover now