Hey, Chica! [Completed]

16 • Masa Lalu yang Menjadi Penghalang

"Sorry. Sorry, Del. Gue nyesel udah ngelakuin itu. Seharusnya gue cegah Rena. Bukan malah mendukung Rena. Maafin gue, Del."

Qio akui jika dia terlalu iri pada Rafa. Apa yang dia inginkan selalu didapatkan oleh Rafa. Bukan dirinya.

Qio menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya. Qio terlalu frustasi dengan masalah ini.

Qio berusaha memejamkan matanya untuk tidur kembali. Tapi sayang, hasilnya nol besar.

"Gue harus gimana sekarang, Del?" Qio mengacak-acakan rambutnya.

Qio binggung bagaimana cara menghentikan Rena. Ditambah lagi, Rena sudah mengancam Chica.

🙈🙉

Chica mengecek notifaksi dari handphone-nya. Dia membuka aplikais line. Banyak obrolan yang sudah mencapai 999 lebih.

Chica membacanya dengan malas. Tidak ada obrolan penting yang dapat menarik perhatian Chica saat ini.

Dia terlalu malas untuk melakukan sesuatu saat ini. Entahlah karena apa. Mood-nya sedang tidak bagus.

Line!

Chica membuka notifikasinya dengan malas. Untungnya, dia tidak malas untuk bernafas sehingga masih hidup sehat sentosa sampai saat ini.

Steva : Ke Mall, yuk! Gue traktir, deh!

Chica yang membaca pesan dari Steva mengangkat bibirnya ke atas. Kapan lagi Steva yang pelit mau traktir di Mall? batinnya.

Chica : Kuy! Boleh banget kalau ditraktir mah!

Steva : Tenang, gue traktirin lu aqua gelas satu. Cukup kan?

Jika boleh menyantet orang, Chica akan melakukannya saat ini juga. Chica membuka aplikasi google.

"Oke, google. Cara menyantet orang dengan online." Tidak lama, aplikasi google menunjukkan cara menyantet.

Ngeri! Begini cara melakukan santet dengan online - MantanTerindah.com
⚡https://mantanterindah.com > tips > car...
______________________________________

28 Agt 2017 • Bicara oleh santet, rupanya tanpa ilmu mistis juga bisa dilakukan dengan online, loh! Pen ...
______________________________________

Tanpa babibu, Chica mengklik web yang ditemuinya itu. Web itu loading dengan lama, sehingga Chica harus semakin bersabar menunggu.

"Nah, akh-- BANGKE KUCING! WEB BANGKE, KAGET GUE!"

"Yuhu! Steva yang cakep dateng menjemput belanja online seindonesia! Lah? Lo kenapa?"

Chica mengatur nafasnya. "Udah, ga apa-apa. Yuk ke Mall!"

Steva yang melihat sikap Chica, menggeleng-gelengkan kepalanya. Nih anak sakit atau apa sih? Apa obatnya habis ya? Wah harus was-was nih gue!Bisa bahaya, batinnya.

🙈🙉

"Eh, Lazada!"

"Apa sih? Berisik banget! Lo kira nih Mall punya nenek moyang lu? Nenek moyang lu kan pelaut bukan pemilik Mall. Emang lu mau diusir dari nih Mall terus ga bisa masuk lagi? Gue sih, ogah ya!" Steva menjitak Chica.

"Lo tuh, yang cerewet banget! Gue tuh pengen nunjukin sesuatu!"

Chica mengkerutkan dahinya. "Sesuatu apa, sih? Lu kira kayak lagu Syahrini yang sesuatu yang harus ku katakan, sesuatu yang ad---"

"Udah, deh! Suara lo tuh udah bagus, jadi ga usah nyanyi-nyanyi lagi, deh!" Chica yang mendengar pujian dari Steva mengibaskan rambutnya.

"Tapi lebih bagus lo diem, sih."

Chica menjitak kepala Steva. Chica lupa, jika sedang bersama dengan Steva, jika dia dipuji harusnya, tidak terbang dan jika dicaci, dia harusnya tidak akan tumbang.

"Udah, deh! Gara-gara lo omongan gue jadi ngelantur! Tuh, liat! Si Rafa lagi jalan berduaan sama Rena! Renanya manja banget sama Rafa tapi menurut pandangan gue, Rafanya biasa aja."

Chica melihat yang ditunjuk oleh Steva. Hatinya memanas. Itu kenapa Rena bareng Rafa? Mereka jadian? Ga! Gue ga boleh biarin mereka jadian! Yaiya gue ga jadi buat Rafa baper sama gue? batin Chica.

"Anjir! Mereka ngapain? Ayo, Setan! Kita harus stalkerin mereka! Jangan-jangan ada hubungan gelap diantara mereka!" Chica menarik tangan Steva.

Steva yang melihat Chica seperti itu, mengkerutkan dahinya.

Tumben Chica kayak gini. Apa jangan-jangan Chica mulai suka sama Rafa? Wah! Wah! Bener kan kata gue, benci sama cinta tuh beda tipis! Gue harus jadi mak comblang diantara mereka! batin Steva sambil tertawa kecil.

🙈🙉

-Hey, Chica!-